Idul Adha 2019
Ingin Berkurban tapi Belum Akikah? Bagaimana Hukumnya? Yuk Tanya Ustaz
Ingin Berkurban tapi Belum Akikah? Bagaimana Hukumnya? Yuk Tanya Ustaz
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Dalam waktu kurang dari seminggu, seluruh umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2019 atau juga kerap disebut sebagai Hari Raya Kurban.
Hari Raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Zulhijah yang tahun ini jatuh pada Minggu, 11 Agustus 2019.
Hal yang paling erat kaitannya dengan perayaan hari Raya Idul Adha selain menunaikan ibadah haji adalah memotong hewan kurban.
Banyak umat muslim beramai-ramai menyisihkan rejekinya untuk dapat berkurban pada hari Raya Idul Adha nanti.

Selain melakukan ibadah haji, umat muslim yang sudah mampu juga disarankan untuk melakukan kurban
Mendekati Hari Raya Kurban yang kurang menghitung hari, banyak pertanyaan yang muncul terkait pelaksanaan dna hukum berkurban.
Salah satunya adalah pertanyaan mengenai akikah.
Ya, akikah dan kurban Idul Adha memang sama-sama memotong hewan dan membagikannya.
Namun, perlu diketahui kalau memotong hewan kurban dan akikah adalah dua hal yang berbeda.
Meski begitu, banyak yang masih bingung antara akikah dan memotong hewan kurban.
Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang yang belum melakukan akikah saat kecil, namun saat sudah dewasa dirinya mampu untuk berkurban.
Sehingga muncul pertanyaan, bagaimana hukumnya seseorang yang ingin berkurban namun saat kecil orangtuanya belum melaksanakan akikah.
Melansir dari laman YouTube Taman Surga.net, Senin (5/8/2019), Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya terkait pertanyaan masyarakat tersebut.
• Jelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, Bagaimana Hukum Berkurban Untuk Orang yang Sudah Meninggal?

Ustaz Abdul Somad mengatakan, tidak ada hubungannya antara akikah dengan kurban dengan berkurban.
"Akikah diri saya itu tanggung jawab ayah saya dulu, terhadap diri saya, bukan tanggung jawab saya. Kalau sekarang saya punya duit, apa yang saya lakukan, ya kurban," jelas Ustaz Abdul Somad di video tersebut.
Untuk itu, kata dia, untuk momen menjelang hari Raya Idul Adha 2018 ini, lebih baik mendahulukan kurban.
Kemudian, kata dia, jika setelahnya ingin melaksanakan akikah lagi, bisa dilakukan usai hari raya Idul Adha.
"Pergi ke mesjid, ini Rp 2,5 juta untuk kurban. Setelah nanti hari raya kurban ternyata rizki berlimpah dibalas Allah, ada duit untuk beli kambing, silahkan akikah," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, meski menjadi tanggung jawab sang ayah, anak yang sudah dewasa dan mampu boleh mengakikahnya dirinya sendiri meskipun usianya sudah tua.
"Boleh akikah diri sendiri, tapi buat yang berumur 40 tahun akikah saja, jangan minta ayun pakai marhaban," ujarnya sambil bercanda.
Selain itu, dalam live Facebook di akun Facebook Ustadz Abdul Somad, 9 Agustus 2018, ia juga menjelaskan hal yang sama, yakni lebih baik mengutamakan kurban terlebih dahulu di waktu dekat ini.
"Ini orang ditanya, berkurban kau? tidak, aku belum akikah. Tiap ditanya itu pula asalannya tiap tahun, tidak ada hubungan akikah dengan kurban," ujarnya saat tausyiah di sebuah masjid di Kepulauan Riau.
Ia juga menambahkan, kalau hukum akikah itu tidak wajib.
"Maka yang dulu belum diakikahkan tak masalah, tak ada yang mewajibkan akikah. Akikah hukumnya sunah muakad, berkurbanlah," jelasnya sambil membacakan ayat pendukungnya.
Berikut video selengkapnya:
Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha merupakan shalat yang pada dilakukan saat Hari Raya yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Shalat hari raya ada dua, yaitu Idul Fitri tanggal 1 Syawal dan Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah
Berikut ini tuntunan lengkap cara shalat Idul Adha beserta niat dan bacaannya dilansir dari Tribun Lampung.
1. Pada pagi hari paTata Cara Sholat Idul Adhada Hari Raya Idul Adha, sesudah menunaikan shalat subuh dan sesudah mandi sunnah Hari Raya, lalu berangkatlah menuju mesjid atau tanah lapang dengan memperbanyak mengucapkan takbir (Berikut Bacaan Takbir)
2. Setelah tiba di masjid, maka sebelum duduk shalat tahiyatul masjid dua raka'at.
Kalau di tanah lapangan tidak ada tahiyatul masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang ulang bacaan takbir, sampai mulai shalat 'Id itu.
3. Niat sholat Idul Adha sebagai berikut
USHALLI SUNNATAN LI'IDIL AD HAA RAK'ATAI NI (MA'MUMAN) LILLAAHI TA'AALA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
"Aku niat shalat Idil Adha dua raka'at (ma'mum/immam) karena Allah Ta'ala"
4. Pada rakaat pertama.
Sesudah niat mula-mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca do'a iftitah.
Selanjutnya takbir 7 kali dan setiap habis takbir disunahkan membaca tasbih sebagai berikut:
Latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut, kemudian membaca Surat AI-Fatihah dan disambung dengan membaca surat yang disukai
Lebih utama membaca Qaf atau surat AI-A'la (Sabbihisma Rabbikal a'la ). (Bacaan Surat Al-A'la)
5. Pada raka'at kedua, sesudah berdiri untuk raka'at kedua membaca takbir 5 kali, dan setiap takbir disunatkan membaca tasbih seperti tersebut pada raka'at pertama.
Latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan diteruskan dengan bacaan surat yang kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghasyiah.
6. Shalat ini dikerjakan dua raka'at dan dilakukan sebagaimana shalat shalat yang lain.
7. Khutbah dilakukan sesudah shalat Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut-turut.