Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Jumlah Pengguna Tol Pandaan - Malang Turun & Kenaikan Organda Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Jumlah Pengguna Tol Pandaan - Malang Turun & Kenaikan Organda Malang
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini, Minggur 11 Agustus 2019 diantaranya adalah jumlah pengguna jalan tol Pandaan - Malang menurun pasca tarif berlaku.
Selanjutnya, kenaikan tarif dari organisasi angkutan darat (Organda) Malang setelah tol Pandaan - Malaang memberlakukan tarif.
Dan yang terakhir adalah dua cara untuk mendapatkan daging kurban Idul Adha di Masjid Agung Jami Kota Malang.
Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.
1. Pengguna Jalan Tol Pandaan - Malang Menurun

Jumlah kendaraan yang melewati Tol Pandaan - Malang berkurang hingga 15 persen setelah penerapan tarif per 9 Agustus 2019.
Sebelum diberi tarif, rata-rata kendaraan yang melintas di tol sepanjang 38 Kilometer (KM) itu mencapai 35 kendaraan per hari.
"Angka itu dari penghitungan semua pintu," tutur Siswantono, Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (10/8/2019).
Sebenarnya Jasa Marga Pandaan Malang menarget penurunan jumlah kendaraan yang masuk tol hanya lima persen pasca pemberlakuan tarif.
Namun fakta di lapangan, penurunan itu di luar prediksi.
"Tapi ini baru hari pertama. Mudah-mudahan besok bisa meningkat," ucapnya.
Dia menyebut kendaraan yang mendominasi masuk tol Pandaan-Malang adalah kendaraan pribadi dengan plat N dan L.
Berdasarkan rilis Kementerian PUPR, tarif yang dipatok untuk golongan I di tol tersebut sebesar Rp 29.000 jika masuk dari pintul tol Pandaan Interchange dan keluar pintu tol Singosari.
"Tapi jika masuk Singosari dan keluar Pandaan Interchange, itu Rp 27.500. Selisih Rp 1.500 itu untuk biaya di interchange," katanya.
Pengendara asal Pasuruan, Aulia mengatakan selalu melewati tol Pandaan-Malang saat masih gratis.
"Tapi sekarang liat dulu, kalau di google map terpantau macet saya pilih lewat arteri," kata dia.
Aulia mengatakan titik kemacetan saat ini bukan lagi berada di Lawang dan Singosari.
Kemacetan kata dia, justru terjadi di arah menuju Kota Malang.
"Jadi saya berharap tol sesi IV itu bisa segera rampung supaya arah Kota Malang," ucapnya.
Seksi IV Uji Laik Fungsi
Seksi IV tol Pandaan-Malang sedang menjalani uji laik fungsi (ULF) sebelum nantinya diopersionalkan bersama seksi I hingga III.
ULF dilakukan oleh BPJT, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri.
"Jadi kami melihat apa yang dibangun oleh Jasa Marga itu sudah sesuai atau tidak. Kalau sudah sesuai baru kami mengeluarkan sertifikat laik operasi," kata Anggota BPJT Unsur Kementerian PUPR, Agita Widjajanto, Selasa (6/8/2019).
Nantinya tarif tol di seksi IV mengikuti tarif seksi I hingga III yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
Berdasarkan rilis, tarif tol Pandaan-Malang sebesar Rp 898 per kilometer.
"Iya nanti ikut tarif seksi I sampai III," ucap Agita. (Aminatus Sofya)
2. Kenaikan Tarif Organda Malang

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Malang menyetujui jika ada kenaikan tarif bus patas yang melintas di jalan Tol Pandaan-Malang.
"Tapi ya tidak boleh berlebihan. Harus disesuaikan," tutur Rudy Soesamto, Ketua Organda Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (10/8/2019).
Jalan Tol Pandaan-Malang resmi mematok tarif kepada penggunanya mulai 9 Agustus 2019.
Bus patas yang masuk golongan I, diwajibkan membayar tarif Rp 29.000 jika masuk mulai pintu tol Pandaan Interchange dan keluar di pintu tol Singosari.
Rudy mengatakan belum ada anggotanya yang mengeluh tentang tarif tol sepanjang 38 KM itu.
"Tapi kalau memang naik ya nggak apa-apa. Asal penumpang mau," ucapnya.
Pemilik Taksi Citra itu mengaku banyak manfaat dengan adanya tol Pandaan-Malang.
Sejak jalan bebas hambatan tersebut mulai beroperasi, pengguna moda transportasi bus dari Surabaya ke Malang maupun sebaliknya memang meningkat dari biasanya.
"Artinya dengan tarif naik, ada keuntungan yang didapat. Sudah nggak kena macet juga," ujar dia.
Sebelumnya, Organda Jatim menilai tarif tol Pandaan-Malang terlalu mahal.
Tarif tol tersebut berlaku pada ruas tol yang sudah beroperasi mulai Pandaan hingga seksi 3 pada pintu keluar Karanglo, Singosari. (Aminatus Sofya)
3. Cara Dapatkan Daging Kurban di Masjid Jami Kota Malang

Ada dua cara untuk mendapat daging hewan kurban Idul Adha di Masjid Jami Kota Malang, yakni melalui proposal dan juga kupon.
Ketua Umum Takmir Masjid Agung Jami Malang, KH Drs Zainuddin Abdul Muhith mengatakan proposal hanya untuk penyembelihan kambing.
Sementara untuk kupon hanya untuk penyembelihan sapi.
"Kambing ini kami sembelih atas nama si kurban siapa, nanti akan kami berikan ke yang mengajukan, misalkan dari pondok, lembaga dan lain sebagainya. Kalau sapi perorangan," ucap Zainuddin kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (10/8/2019).
Kata Zainuddin, pembagian untuk daging sapi akan dibagikan melalui kupon.
Kupon itu nantinya akan diberikan kepada internal jemaah Masjid Agung Jami yang aktif dan kaum dhuafa yang dibina oleh Masjid Agung Jami.
"Jumlah kupon yang akan kami sebarkan kurang lebih 700 kupon. Satu kupon akan mendapatkan satu kilogram yang kami bungkus dengan tas kresek," ucapnya.
Dalam Hari Raya Idul Adha tahun ini, Masjid Agung Jami akan menyembelih hewan kurban pada pukul 08.00 WIB.
Penyembelihan itu dilakukan di bagian belakang Masjid Agung Jami Kota Malang.
Hingga kini, total sudah ada tujuj sapi dan delapan kambing uang sudah berada di Masjid Agung Jami Kota Malang.
Zainuddin bilang, jumlah tersebut hanyalah jumlah sementara, karena penerimaan hewan kurban akan di buka sampai besok.
"Jumlahnya ini masih akan terus bertambah. Kalau di tahun sebelumnya biasanya kami menyembeli sekitar sembilan sapi dan 15 kambing," terangnya.
Di sisi lain, panitia akan menyediakan 15 speaker yang terbagi di sejumlah titik saat Salat Idul Adha.
Speaker tersebut berfungsi untuk membantu para jemaah yang yang sedang melakukan ibadah di luar Masjid Agung Jami.
Masjid Agung Jami juga akan menyediakan layar streaming bagi para jemaah.
"Mekanismenya hampir sama dengan sholat Idul Fitri," ujarnya.
Panitia telah memberikan beberapa aturan dan imbauan kepada para jamaah.
Di antaranya ialah dengan membagi beberapa shaf salat antara jemaah perempuan dan laki-laki.
Kata Zainuddin, untuk shaf jamaah perempuan akan ditempatkan di Alun-Alun Kota Malang, Halaman Kantor PLN, Halaman Mall Sarinah dan Halaman Gereja Hati Kudus Yesus.
Sementara untuk shaf laki-laki, bisa menyesuaikan di luar area tersebut, seperti di jalan raya.
"Penentuan shaf memang sudah kami atur, namun dalam penataannya nanti pasti amburadul. Karena animo masyarakat yang banyak dan kebanyakan mereka berangkat dengan sanak saudara yang tak mau dipisah," tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)