Malang Raya
Mengenal Urban Farming & Kampung Tematik di Kota Malang
Kota Malang kini terkenal dengan beragam kampung tematik yang tersebar di seluruh penjuru Kota Malang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
Dari catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, kini sudah ada 17 Kampung Tematik yang ada di Kota Malang.
Kampung Tematik tersebut kini menjadi tujuan destinasi wisata baru bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang.
Setelah Kampung Warna-Warni Jodipan yang sudah terkenal di seluruh Indonesia, kini Kota Malang mempunyai Kampung Tematik yang bernama Wisata Kali Rolak Indah.
Kampung di pinggir bantaran Sungai Amprong ini disulap menjadi kawasan wisata air dengan memiliki air terjun bernama Coban Belong.
Kasi Pemasaran Disbudpar Kota Malang, Agung H Buana mengatakan Kali Rolak bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang berbeda dari kampung-kampung wisata lain di Kota Malang.
Dikarenakan, Kali Rolak menjadi satu-satunya Kampung berbasis air yang menjadi sebuah Kampung Tematik.
“Banyak kampung di Kota Malang ini yang dibelah oleh air sungai.”
“Rolak inilah satu-satunya Kampung yang akhirnya bisa mewujudkan sebagai destinasi tempat wisata,” ujarnya.
Agung mengatakan upaya Disbudpar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sejumlah Kampung Tematik ialah dengan memberikan sosialisasi kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Seperti menggelar pertemuan dan sosialisasi kepada Pokdarwis yang lebih menekankan pada sisi pemanfaatan dan inovasi.
Kata Agung, saat ini perkembangan Kampung Tematik di Kota Malang sangatlah berkembang pesat.
Tinggal Pokdarwisnya saja yang harus bisa memberikan inovasi agar menarik minat para pengunjung.
“Di Kota Malang potensi wisata sangatlah banyak. Tinggal bagaimana para Pokdarwis atau masyarakat ini bisa mengelolanya agar bisa dimanfaatkan dari segi ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, kreativitas SDM di Kota Malang sudah luar biasa, oleh karena itu Kota Malang mampu meraih penghargaan sebagai kota kreatif di Indonesia.
“Dengan berfikir out of the box, ide kreatif akan keluar. Termasuk dengan kebebasan berfikir tanpa ada batasan.”
“Apalagi dengan adanya warung kopi dan dengan kebiasaan Arek Malang yang bilang 'Ayo Ngopi' nah, ternyata dengan ngopi, ide kreatif muncul di sana dan itu sungguh luar biasa,” tandasnya.