Malang Raya

Cara SMAN 7 Kota Malang agar Lingkungan Sekolah Bebas Sampah Plastik Sekali Pakai

SMAN 7 KOTA MALANG - Unit pengolahan sampah SMAN 7 Kota Malang rutin memproduksi pupuk organik yang dijual ke Pasar Bunga.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: yuli
aminatus sofya
Siswa di SMA 7 Kota Malang saat membeli makanan di kantin menggunakan botol dan kotak makan yang dibawa dari rumah 

Unit pengolahan sampah SMAN 7 Kota Malang rutin memproduksi pupuk organik yang dijual ke Pasar Bunga.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Kota Malang mencanangkan program bebas penggunaan plastik sekali pakai atau zero plastic waste.

Program yang digagas sejak tahun 2015 itu kini sukses dan dapat menekan produksi sampah plastik sekali pakai hingga 95 persen.

Humas Adiwiyata SMAN 7 Kota Malang, Dwi Iriani, menuturkan program tersebut dikerjakan bertahap dan tidak sporadis. Pertama, para siswa dilarang membeli minuman kemasan sekali pakai dan diminta membawa botol minum ke sekolah.

"Kami sediakan air minum yang bekerjsama dengan PDAM. Anak-anak bawa botol sendiri ke sekolah," tutur Dwi, Rabu (28/8/2019).

Sempat mendapat penolakan dari pedagang kantin dan siswa, tak membuat semangat Dwi dan rekan guru lain ciut. Mereka justru semakin tertantang hingga keluar kebijakan membawa kotak makan dari rumah.

"Ini orang kantin protes lagi, sudah ndak boleh jual minuman kemasan, lalu siswa juga diminta bawa kotak makan. Mereka protes," katanya.

Dwi lantas memberikan pemahaman kepada pedagang bahwa program itu adalah upaya untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai yang kini semakin parah. Sebagai penengahnya, siswa tidak harus membawa bekal dari rumah melainkan hanya kotak makan kosong jika ingin makan di kantin.

"Bisa bawa makan dari rumah, bisa beli di kantin terus pakai wadah dari rumah. Begitu," katanya

Ketika TribunJatim.com mengunjungi kantin sekolah, tidak ada sampah plastik yang berceceran. Semua wadah makanan, menggunakan piring dan gelas kaca yang dapat digunakan berkali-kali.

Seorang siswa di SMAN 7 Malang, Ellania Agnis mengatakan senang program zero waste plastics di sekolahnya. Kata dia, hal itu adalah salah satu cara berkontribusi mengurangi dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah.

"Seneng ya dan nggak susah kok. Kami bawa kotak makan dan botol minum ke sekolah itu seneng," ujar siswa yang duduk di kelas 12 itu.

Dengan program ini, mental Ellania untuk tidak mengkonsumsi makanan dengan plastics sekali pakai juga terasah, "Setiap kali kita makan jadinya, kami bilang, pakai kotak makan aja. Gitu," ucapnya.

Ubah Pola Pikir

Dwi mengatakan program zero plastics waste ini memang bertujuan untuk merubah pola pikir siswa dan menularkannya ke masyarakat. Program itu, juga disintegrasikan dengan kurikulum sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved