Kabar Madura

Durasi 21 Detik, Viral Video Mesum Sepasang Remaja Pamekasan, Perekam Bilang : Sudah Masuk Tangannya

Madura Bergoyang, Viral Video Mesum Sepasang Remaja Pamekasan, Perekam Bilang: Sudah Masuk Tangannya

Editor: eko darmoko
IST
Video mesum remaja Pamekasan Madura viral di media sosial 

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Netizen di dunia maya dan masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur dihebohkan dengan beredarnya video perbuatan tidak senonoh alias video mesum.

Adegan mesum ini dilakukan oleh pasangan muda-mudi di depan Taman Aspirasi Rakyat, Jalan Kabupaten, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Video berdurasi 21 detik itu kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Pamekasan.

Bahkan video mesum itu juga beredar di kalangan instansi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pamekasan.

Dalam video itu, tampak pasangan muda-mudi duduk di atas sepeda motor Honda Beat berwarna putih tepat di depan Taman Aspirasi Rakyat yang berhadapan dengan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

Pasangan muda-muda itu duduk di atas sepeda motor dengan posisi laki-laki di belakang dan perempuan di depan.

Dalam video itu, tangan si laki-laki tampak memeluk tubuh si perempuan dari belakang.

Bahkan hebohnya lagi, memasuki video baru berjalan tujuh detik, si laki-laki tampak mengecup bibir si perempuan.

Aksi keduanya terekam kamera handphone oleh seorang pria yang tidak diketahui identitasnya.

Saat merekam aksi mesum dua pasangan muda-mudi itu, si perekam tampak mengeluarkan suara dengan bahasa Madura.

"Addo, addo, la merre di Jalan Kabupaten cong. Duh kah lemmak yeh lemmak. Nyellor tananggah (Aduh, aduh, sudah berbuat tak senonoh di Jalan Kabupaten. Aduh enak ya enak. Sudah masuk tangannya," kata si pria perekam video mesum yang viral itu sembari tertawa.

Kedua pasangan muda-muda itu tampak tidak mengetahui kalau aksi mesum keduanya direkam oleh seseorang dari belakang, dan justru keduanya tetap melakukan perbuatan tak senonoh.

Kendati demikian, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pamekasan, Kusairi mengaku, bahwa pihaknya juga mendapat laporan dan kiriman terkait video tak senonoh yang dilakukan oleh pasangan muda-mudi di depan Taman Aspirasi Rakyat itu.

"Kami selaku Satpol PP telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan taman dan di tempat fasilitas umum lainnya, kami juga sudah tempatkan anggota," kata Kusairi saat ditemui TribunMadura.com di ruang kerjanya, Jumat (30/8/2019) sore.

"Namun pada saat itu mungkin ada kelalaian anggota kami yang mungkin lagi masuk kantor sedang istirahat di malam hari dan kemudian terjadi perbuatan itu yang saat ini videonya katanya viral," ujarnya menambahi.

Kusairi juga mengatakan miris dengan beredarnya dan viralnya video mesum yang dilakukan oleh pasangan muda-mudi itu di jalan umum.

"Bukan hanya miris, tapi saya mengibaratkan sebagai orang tua bagaimana kalau misal melihat anak saya sendiri berbuat seperti yang di video itu," ucap Kusairi yang terlihat matanya berkaca-kaca.

Bahkan, Kusairi mengaku tak habis pikir mengapa pasangan muda-mudi itu bisa berbuat mesum di muka umum. Apalagi, di pinggir jalan raya.

"Cuma yang kita sesali kok bisa mereka berbuat seperti itu di ruang terbuka. Rasa malunya mungkin sudah tidak ada lagi paling ya," kata Kusairi sembari tertawa.

Menurut Kusairi, kejadian perbuatan tak senonoh itu antara Minggu malam atau Senin malam, dalam rentang waktu seminggu kemarin.

"Ya pastinya agak malam kejadian itu. Ketika orang lalu lalang sudah banyak yang tidak lewat, lalu mereka melakukan perbuatan itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Kusairi meminta maaf terkait beredarnya video mesum itu yang sedang viral.

Pihaknya selaku Kasatpol PP baru di Pamekasan, saat ini sedang melakukan beberapa kajian dan melakukan perbaikan internal.

Ke depan, pihaknya berjanji akan memberikan perubahan yang signifikan demi menjaga marwah dan nama baik Pamekasan sebagai Kabupaten berslogan 'Bumi Gerbang Salam'.

"Kepada masyakrat diimbau kalau melihat muda-muda yang berbuat tidak senonoh di muka umum diharap agar segera menghubungi dan melapor kepada Satpol PP," harapnya.

Selain itu, Kusairi juga menghimbau kepada seluruh orang tua diharap untuk menjaga putra-putrinya, dan jangan biarkan keluar sampai larut tengah malam.

Tujuannya untuk mencegah dan menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Marilah kita sesama orang tua saling menjaga putra-putri kita masing-masing. Jangan biarkan putra-putri kita keluar sampai tengah malam. Kecuali ada keperluan penting," tandasnya.

Deretan Fakta Video Mesum Siswi SMP dan Siswa SD di Magetan

Ini fakta-fakta video mesum siswa SD dan siswi SMP di Magetan yang direkam hingga viral.

Bahkan perbuatan mesum siswa SD dan siswi SMP di Magetan itu diketahui direkam hingga viral.

Dalam video berdurasi 1 menit itu terlihat bahwa siswa SD dan siswi SMP itu masih mengenakan seragam sekolah.

Berikut ini fakta-faktanya berdasarkan penelurusan SURYAMALANG.com.

1. Beredar Sejak Tiga Hari Lalu

Video mesum siswa SD dan siswi SMP di Magetan ini disebut beredar sejak tiga hari yang lalu.

Bahkan beberapa video yang beredar ada yang sudah diedit dan ditambahi musik dangdut koplo.

Beberapa adegan juga terlihat ditutupi dengan gambar-gambar emoji.

2. Dilakukan Sepulang Sekolah

Video ini diperkirakan dibuat dirumah anak laki laki itu, dilakukan sepulang sekolah.

Karena orangtua anak laki laki itu bapaknya menjadi TKI Malaysia.

Sementara itu sang ibu bekerja di sawah saat kejadian.

Saat ini anak laki laki di video itu masih duduk di bangku klas VI SDN di Kabupaten Magetan bagian Selatan.

Sedang anak perempuannya sudah lulus SD dan melanjutkan di sekolah agama.

3. Keterangan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SDN Lembeyan 1, Magetan, membenarkan kalau pemeran video itu siswa di sekolahnya. Sedang yang perempuan alumni SDN Lembeyan 2, Magetan.

"Sekolah sudah memanggil orangtua siswa bersangkutan, untuk diberikan nasihat dan pengarahan agar siswa tersebut tidak kembali melakukan perbuatan yang sama,"kata Supeno, singkat.

4. Pesan Pengamat Pendidikan

Terkait peristiwa yang kini viral, pengamat pendidikan Kabupaten Magetan turut berkomentar.

"Memang ini dilema, karena ada pelajaran tertentu yang memerlukan smart phone seperti Tikom dan pengumuman berkaitan dengan mata pelajaran," kata pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Anis Spd kepada Surya, Kamis (18/7).

Tapi, lanjut Muhammad Anis, penggunaan smart phone itu, terutama kalau gawai itu dibawa ke sekolah, setiap pelajaran dimulai, gawai yang dibawa siswa siswi itu harus dikumpulkan di sekolah.

"Makanya, sebagai bentuk pengawasan, sekolah harus rajin razia."

"Kecuali kalau pelajaran Tikom, memang mengharuskan bawa gawai atau smart phone."

"Memang dilema, tapi tinggal orangtua dan sekolah harus aktif, selain pengawasan juga nasihat atau perhatian dari orangtua,"ujar Muh Anis salah satu guru di SMPN Magetan ini.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved