Kabar Surabaya
Awalnya Ingin Cek Bangkai Kapal Terbakar, Tim Basarnas Kaget Ada Jenazah Tertelungkup
JENAZAH KORBAN KEBAKARAN KM SANTIKA NUSANTARA - "Posisinya ada di lantai dan posisinya tertelungkup. Hanya tubuh saja yang kondisinya masih utuh."
JENAZAH KORBAN KEBAKARAN KM SANTIKA NUSANTARA - "Posisinya ada di lantai dan posisinya tertelungkup. Hanya tubuh saja yang kondisinya masih utuh."
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sesosok jenazah korban kapal terkabar KM Santika Nusantara yang terbakar di sekitar Kepulauan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, kembali ditemukan Tim Basarnas, Kamis (5/9/2019).
Kepala Basarnas Surabaya Supriono mengungkapkan, jenazah pertama kali ditemukan dalam posisi tubuh tertelungkup di lantai kardek dua.
Sebagian besar kondisi tubuhnya masih berbentuk, hanya saja dalam keadaan hangus terbakar.
"Posisinya ada di lantai dan posisinya tertelungkup. Hanya tubuh saja yang kondisinya masih utuh," katanya, Kamis (5/9/2019).
• Detik-detik Kapal Terbakar hingga Karjono asal Riau Terombang-ambing 11 Jam di Perairan Masalembu

Temuan spesifik di tubuh korban, terdapat sebuah tas selempang diduga kuat milik korban dan pakaian yang dikenakan korban tampak masih melekat.
"Teman spesifik tidak ada. Kalau baju ada, dan bajunya masih melekat karena kan posisinya tertelungkup. Lalu ada sebuah tas selempang," jelasnya.
Supriono mengakui penemuan jenazah tersebut di luar dugaan.
Pasalnya, agenda proses penyisiran bangkai kapal yang dilakukan 12 anggota timnya hari ini, hanya berfokus untuk melakukan pengecekan kadar udara di dalam ruang kardek bangkai kapal.
"Pada saat hanya turun tangga kurang lebih 10 anak tangga, kami sudah menemukan jenazah 1 korban," ungkapnya.
Saat timnya hendak menuju ke kardek dua, terhitung hanya 10 langkah menuruni anak tangga, pandangan mata Tim Basarnas langsung tertuju pada sesosok tubuh korban kapal yang tertelungkup.
"Jadi di dek kapal paling atas dan penumpang dan untuk ruang nahkoda itu kami melakukan penyisiran, tempatnya lebih terbuka dan nihil hasilnya," tuturnya.
"Terus kami mengecek kadar udara yang ada di Kardek 2 lalu menemukan jenazah," lanjutnya.
Setelah memindahkannya ke kantung jenazah, lanjut Supriono, pihaknya langsung membawanya ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi oleh Tim DVI dan Puslabfor Polda Jatim.
Ditanya perihal identifikasi jenis kelamin jenazah, Supriono secara halus menolak memberika keterangan tersebut, lantaran hal itu di luar kewenangannya sebagai Tim Basarnas.
"Kalau itu bukan kapasitas kami untuk mengenali korban," jelasnya.
Namun ia boleh menduga, secara umum korban tersebut meninggal dunia akibat terlalu banyak menghirup asap kebakaran kapal.
"Pada umumnya musibah kebakaran baik di darat ataupun di mana saja korban tersebut itu tidak meninggal karena terbakarnya tapi karena menghirup udara asap kebakarannya," pungkasnya. Luhur Pambudi