Nasional
Pendeta Papua Sebut Maruf Amin sebagai Penerus Gus Dur, Ini Makna Bintang Kejora di Mata Gusdurian
Pendeta Papua Sebut Maruf Amin sebagai Penerus Gus Dur, Berikut Makna Bintang Kejora di Mata Gusdurian
Bahkan, Gus Dur mengakui bendera bintang kejora sebagai salah satu identitas kultural warga Papua.
Sikap Gus Dur saat itu memang menuai kontroversi.
Banyak tokoh nasional kontra dengan sikap Gus Dur.
Sebab, bendera bintang kejora sudah dianggap lekat dengan simbol gerakan separatisme.
Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid mengatakan, Gus Dur memang memiliki pendekatan yang berbeda dalam merespons segala permasalahan di Papua, termasuk soal disintegrasi.
Gus Dur ingin warga Papua merasa nyaman dalam mengekspresikan identitas kebudayaannya.
Dengan begitu, mereka juga akan merasa nyaman dengan statusnya sebagai warga negara Indonesia.

"Gus Dur ingin agar warga papua itu merasa sedemikian nyaman. Gus Dur ingin agar warga Papua itu merasa nyaman dengan benderanya. Tapi pada saat yang sama, mereka juga belajar untuk menjadi Papua sekaligus mencintai Indonesia," ujar Alissa saat dihubungi, Rabu (4/9/2019).
Menurut Alissa, Gus Dur ingin memunculkan trust atau rasa percaya orang Papua terharap pemerintah.
Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan dialog dan kebudayaan.
Gus Dur meyakini pendekatan yang berpijak pada kemanusiaan, keadilan dan kesetaraan, lebih ampuh dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua ketimbang dengan mengedepankan pendekatan keamanan yang cenderung menggunakan cara-cara kekerasan.
Di sisi lain, lanjut Alissa, bendera Bintang Kejora sebagai ekspresi kebudayaan masyarakat Papua seharusnya dihargai dan dihormati.
Sebab, Ia menilai, bendera bintang kejora tidak harus selalu dicurigai sebagai bentuk aspirasi atas kemerdekaan wilayah Papua dari Indonesia.
"Kalau sekarang kan enggak. Dengan sikap sekarang yang pendekatannya keamanan itu jadi seperti orang Papua dipaksa untuk memilih antara dia menjadi orang Papua atau menjadi orang Indonesia. bukan itu yang kita inginkan," kata Alissa.
"Kalau kita ingin mereka berintegrasi dengan kita ya tidak dengan cara yang begitu. Bantu dong agar mereka percaya pada kita. Kita lah yang harus berubah cara pandanganya terhadap Papua," tutur dia.