Malang Raya

Peringatan Keras dan Celetukan saat Wakil Ketua KPK Kumpulkan 45 Anggota DPRD Kota Malang

Laode mengatakan, sosialisasi ini bertujuan agar musibah yang membuat sejumlah anggota DPRD sebelum PAW tidak terulang kembali untuk selama-lamanya.

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
edgar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan pertemuan dengan 45 anggota DPRD Kota Malang pada Jumat (6/9/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka sosialisasi antikorupsi yang disosialisasikan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan pertemuan dengan 45 anggota DPRD Kota Malang pada Jumat (6/9/2019).

Pertemuan tersebut dalam rangka sosialisasi antikorupsi yang disosialisasikan oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Laode mengatakan, sosialisasi ini bertujuan agar musibah yang membuat sejumlah anggota DPRD sebelum PAW tidak terulang kembali untuk selama-lamanya di Kota Malang.

"Insyallah, Tuhan selalu memberikan bimbingan dan kebersihan hati agar kejadian yang dialami beberapa waktu lalu itu tidak terjadi lagi," ucap Laode dalam pidatonya.

Dalam sosialisasi tersebut, Laode menunjukkan index atau nilai korupsi di Indonesia sangatlah jauh dari harapan.

Dari data yang dihimpun KPK saja hingga tahun 2019, sudah ada 200 an anggota dewan masuk dalam pusaran kasus yang ditangani oleh KPK.

Kasus-kasus tersebut di antaranya ialah kasus suap dan pengadaan barang dan jasa.

Dan pengadaan barang dan jasa inilah yang menjadi kasus populer yang sering dilakukan oleh eksekutif.

"Di sinilah ada anggota yang terlibat dan juga ada perantaranya, ini yang paling sering terjadi," ujarnya.

Untuk itu, Laode meminta kepada segenap anggota dewan agar bersinergi dengan Wali Kota Malang untuk perbaikan yang ada di semua lini.

Dengan hal itu, ia akan yakin Kota Malang nantinya menjadi kota percontohan antikorupsi di Indonesia.

"Di sini potensinya besar, karena anggota dewa ini baru semua. Saya berharap ini masih benar-benar baru, kertasnya putih. Dan semoga pelajaran yang tidak baik di masa lalu dijadikan pelajaran untuk momentum yang lebih baik lagi," demikian peringatan keras Laode M Syarif.

Sementara itu, Ketua sementara DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengapresiasi kedatangan KPK ke gedung DPRD Kota Malang.

Ia mengaku telah banyak mendapatkan masukan terkait dengan pengawasan, budgeting dan controlling untuk ke depan.

"Di legislasi banyak ilmu-ilmu yang kami dapatkan. Kami yakin, dengan arahan KPK kami bisa menjadi lebih baik. Dan kami ingin menjadi tamu kehormatan ke KPK untuk kunker, dan kami tidak mau menjadi tamu yang tidak terhormat," celetuk I Made Rian Diana Kartika.

Untuk itu, dalam mencegah korupsi ini Made akan melakukan konsultasi dengan anggota dewan.

Ia bersama dengan 45 anggota dewan yang lain juga bertekada akan mengembalikan lagi marwah DPRD Kota Malang dengan kerja dan bukti.

"Sudah saya sampaikan di awal bahwa kami ini masih dalam tahap belajar. Kita masih mulai dari nol, dan kami siap untuk zero korupsi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved