Malang Raya

Kisah Andreas Tampulon, Pelajar SMK Asal Malang yang Hidup Tanpa Menyerah

Andreas tetap menjalani hari-harinya dengan penuh keceriaan meskipun harus menumpang di ruang OSIS SMK Widyagama, Kota Malang.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya
Andreas Oktaviandi Tampubolon (15), pelajar kelas X SMK di Kota Malang. 

Baju miliknya disimpan di dalam sebuah laci besar. Sementara buku-buku, ditata di meja.

Sehari-hari Andre menjalani aktivitasnya secara normal seperti kebanyakan pelajar lain.

Pagi hari, dia mandi kemudian sarapan dengan makanan seadanya. Hari-hari di sekolah, dia lalui seperti biasa.

“Tidak ada kesulitan. Sama saja seperti yang lain,” ucapnya.

Andre membeli makanan menggunakan uang pribadinya yang diperoleh dari jasa service.

Kadang dia mendapat kiriman makanan dari teman maupun gurunya.

“Teman-teman dan guru sangat baik. Saya bersyukur sekali,” kata Andre.

Untuk mengisi waktu luang, Andre membaca buku dan bermain game.

Buku yang gemar dibaca adalah novel dan komik.

Satu buku yang telah diselesaikannya adalah Magic Library karya Jostein Gaarder, penulis novel filsafat Dunia Sophie. 

Sampai saat ini Andre mengaku masih menjalin komunikasi dengan orang tuanya.

Jika lulus nanti, Andre berharap mendapat beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan.

“Kalau dapat beasiswa saya mau ambil. Kalau tidak, mungkin langsung kerja saja,” ujarnya.

Andre dikenal sosok pribadi yang tegar dan tidak mau meyerah.

Kendati menghadapi masalah yang sulit, Andre tidak pernah mengeluh.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved