Kabar Gresik

Kejinya Pembunuhan Gadis Cantik di Cafe Penjara Gresik, Pelaku Sempat Lepas Hasrat Melihat Korban

Meski pelaku adalah teman korban, pelaku tega melecehkan dan melepas hasrat pada korban saat membunuh dan merampas harta Nisa

Penulis: Sugiyono | Editor: Dyan Rekohadi
Kolase - Facebook -SURYAMALANG.COM/Sugiyono
Foto semasa hidup gadis cantik, Hadryil Choirun Nisa'a (25) dan kondisi korban saat ditemukan tergeletak di samping pagar area Cafe Penjara, Rabu (11/9/2019). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Dalam waktu singkat polisi sudah berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan gadis cantik di Cafe Penjara, HCN (25).

Nisa, panggilan, yang merupakan pengusaha muda ternyata dibunuh oleh teman semasa kecilnya yang juga pengelola Cafe Penjara, Sholahudin Alayubi atau Ayub, Selasa (10/9/2019) malam. 

Meski pelaku adalah teman korban, pelaku tega melecehkan dan melepas hasrat pada korban saat membunuh dan merampas hartanya.

BREAKING NEWS – Gadis 25 Tahun Tewas Setelah Temui Rekan Bisnis di Gresik

Pembunuhan Gadis Cantik Bos Cafe Penjara Gresik Terungkap, Partner & Teman Masa Kecil Disebut-Sebut

Bocor Pekerjaan Veronica Tan Kini Pasca Cerai dari Ahok, Sempat Terima Sebagian Harta Suami Puput

Pelaku pembunuhan sudah berhasil ditangkap Polres Gresik dalam waktu singkat.

Dari hasil pemeriksaan polisi diketahui bagaimana pelaku menjalankan kekejamannya pada korban Nisa.

Terungkap juga bahwa pelaku Ayub melakukan pelecehan hingga melepas hasratnya pada korban di saat membunuh dan merampas harta korbannya.

Pembunuhan gadis cantik, Nisa di Cafe Penjara berawal saat pelaku Ayub mengajak Nisa untuk bertemu di Cafe Penjara, Jl Raya Cerme, Kecamatan Cerme pada Selasa (10/9/2019), sekitar Pukul 18.00 WIB.

Pembunuhan Gadis cantik di Cafe Penjara Gresik. Foto korban dan suasana Cafe Penjara yang sudah tutup dan diberi diberi garis polisi setelah peristiwa pembunuhan, Rabu (11/9/2019)
Pembunuhan Gadis cantik di Cafe Penjara Gresik. Foto korban dan suasana Cafe Penjara yang sudah tutup dan diberi diberi garis polisi setelah peristiwa pembunuhan, Rabu (11/9/2019) (Kolase - facebook -SURYAMALANG.COM/Sugiyono)

Pelaku sudah menunggu di dalam Cafe Penjara sejak korban belum datang.

Pelaku bahkan membawa kucing ke kafe untuk memancing korban sebab ia tahu hewan kesukaan korban.

"Kucing ini untuk memancing korban untuk masuk ke dalam Kafe. Setelah korban masuk, pelaku langsung menutup pintu gerbang. Setelah itu, pelaku memeluk tubuh korban dari belakang," kata Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro dengan didampingi Kapolsek Cerme AKP Iwan Hari Poerwanto, Rabu (11/9/2019).

Setelah, dipeluk ternyata korban berteriak dan memberontak meminta tolong.

Namun, karena kondisi kafe sepi dan area kafe yang remang-remang, sehingga aksi tersebut dilanjutkan dengan membekap mulut dan mencekik leher korban agar tidak berteriak.

Korban disebutkan sempat pingsan. 

"Karena korban masih gerak-gerak, kemudian dilanjutkan membekap dan mencekik kedua kalinya sampai korban meninggal dunia. Setelah itu, korban dilucuti celana dan perhiasannya," imbuhnya.

Setelah mengambil perhiasan dan ponsel, pelaku yang sempat melecehkan korban saat memeluk korban dari belakang kembali melanjutkan hasratnya pada korban.

Polisi menyebut pelaku memuaskan hasratnya hanya dengan memandangi tubuh korbannya.

Tragis, Perempuan cantik ditemukan tewas di Cafe Penjara Gresik, Selasa (10/9/2019). Pelakunya partner bisnisnya
Tragis, Perempuan cantik ditemukan tewas di Cafe Penjara Gresik, Selasa (10/9/2019). Pelakunya partner bisnisnya (KOlase - Facebook -SURYAMALANG.COM/Sugiyono)

Setelah melepaskan hasratnya dan memastikan kondisi korban tak bernyawa, Ayub keluar dari kafe seorang diri dengan mengendarai motor.

Ia membawa tas beserta perhiasan korban ke rumah yang tidak jauh dari kafe tersebut.

Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di Warkop.

Aksi pembunuhan itu terungkap ketika warga curiga ada seorang diri keluar kafe.

Padahal warga tahu ada dua orang yang masuk ke dalam Cafe Penjara.

Dari kecurigaan itu, warga akhirnya melaporkan ke Polsek. Setelah itu, anggota Polsek mendatangi lokasi sambil memanggil pengelola kafe.

Polisi yang mendapati mayat korban di lokasi langsung mencoba memburu pelaku.

Tak butuh waktu lama, polisipun bisa langsung menangkap Ayub.

Ayub tak berkutik saat polisi menemukan perhiasan, ponsel dan barang-barang milik korban ada di dalam jok motornya.

"Akhirnya, pelaku langsung ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan. Tidak sampai tiga jam sudah tertangkap," imbuhnya.

Hidup Gisella Anastasia Lebih Sulit Setelah Bercerai, Ada Permintaan Khusus Untuk Gading Marten

Sosok Ini Jadi Saksi Kehidupan Mulan Jameela Sebelum Ketemu Dhani, Pernah Susah & Suka Main di Sawah

6 Potret Cantik Pengantin David Beckham, Model Asal China Angelababy, Intip Biodata Singkatnya

Dari tertangkapnya Ayub, anggota langsung mengamankan beberapa barang bukti seperti kandang kucing, cangkul, perhiasan dan motor milik korban.

"Sekarang masih didalami motif pembunuhannya," kata Wahyu, yang merupakan alumnus Akpol 1998 itu.

Dari barang bukti tersebut, rencananya korban akan dikubur di dalam area kafe menggunakan cangkul tersebut.

"Korban digeletakan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi. Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," imbuhnya.

Sementara itu pelaku Ayub, mengatakan dirinya nekat merampas perhiasan Nisa'a karena terbelit hutang sekitar Rp 5 Juta.

"Saya hanya mengincar perhiasannya dan HP nya. Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," kata Ayub.

Ayub membenarkan dirinya sudah kenal korban sejak kecil.

Dari keterangan Ayub juga diketahui jika korban Nisa pernah berjualan di dalam kafe Cafe Penjara (Bukan sebagai pemilik Cafe Penjara seperti diberitakan sebelumnya).

Bahkan, almarhum Bapak korban juga pernah memiliki bisnis bersama dengan ayah Ayub.

"Sudah kenal sejak kecil dengan Nisa'a, sehingga karena saat minta perhiasannya memberontak, langsung saya bekap. Ternyata sampai meninggal dunia," imbuhnya.

Jenazah Hadryil Choirun Nisa’a (25) yang tewas di Kafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (10/9/2019) malam.
Jenazah Hadryil Choirun Nisa’a (25) yang tewas di Kafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (10/9/2019) malam. (SURYAMALANG.COM/Sugiyono)

Keluarga Kenal Pelaku

Dugaan HCN (25) dibunuh oleh teman yang juga rekan bisnisnya sudah diduga oleh pihak keluarga.

Nama Ayub, tersangka pembunuhan itu dilontarkan oleh ibu korban saat diwawancarai SURYAMALANG.COM.

Ibunda Nisa menjelaskan bahwa putrinya janjian dengan temanya, Ayub yang juga pengelola Cafe Penjara.

"Ayub panggilannya, Temannya itu pengelola kafe, Pelaku juga teman bermain sejak kecil," kata Ibunda Nisa saat ditemui di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).

 "Ya anaknya tidak curiga apa-apa. Kabarnya itu, dia akan mengembalikan uang hutang. Kemudian janjian di kafe. Sehingga tidak curiga, ternyata dibunuh," tambah ibu korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, HCN  (25) terakhir kali meninggalkan rumah pamit untuk menemui rekan usahanya di Cafe Penjara,  Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 18.30 WIB.

“Dia masih memakai seragam kerja. Dia keluar rumah untuk menemui teman usahanya,” kata ibu korban yang tidak mau menyebutkan namanya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (11/9/2019).

Tapi hingga malam hari tak ada kabar dari korban.

Pihak keluarga juga tak bisa menghubunginya.

“Ternyata sampai malam hari, WhatsApp (WA)-nya hanya centang,” tambah sang Ibu.

Kemudian ibu korban minta adik korban untuk mencari korban. Namun juga tidak menemukan korban.

Lepas tengah malam, datang kabar mengejutkan dari perangkat desa setempat.

“Saya dijemput pak lurah untuk diajak ke rumah sakit pada tengah malam. Infonya, anak saya kecelakaan,” imbuhnya.

Ibu korban langsung menangis setelah melihat jenazah anaknya di ruang jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.

“Pelakunya kok tega sekali. Padahal dia adalah teman, dan saya anggap seperti keluarga sendiri.”

“Orang tuanya juga baik dan pernah usaha bersama dengan almarhum ayahnya,” imbuhnya.

Hartanya Disita Halimah, Ternyata Mayangsari Pernah Dapat Hadiah Mobil dari Pria Lain Bukan Bambang

Kisah Nyata Hidup Pemain Gundala, Abimana Aryasatya Ternyata Dulu Pengamen & Tukang Gosok Baju Artis

Cafe Penjara di Jl Raya Cerme, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme yang merupakan lokasi pemb unuhan Nisa sudah tutup sejak beberapa bulan.

Kafe tersebut ada di lahan yang luas sekitar 20X50 meter.

Di pintu gerbang bertuliskan Cafe Penjara. Dan di tembok pagar diberi gambar-gambar agar menarik masyarakat pengunjung kafe.

Di lahan tersebut ada bangunan seluas 6 X 8 meter, menghadap ke Utara. Bangunan tersebut yang digunakan untuk kafe yang dikelola dan dijaga oleh Ayub.

Saat SURYAMALANG.COM mendatangi lpokasi Cafe Penjara, terlihat garis polisi telah dipasang di depan kafe.

Kafe tersebut diberi nama Cafe Penjara karena lokasinya dekat dengan rumah tahanan kelas II B Gresik di Jl Raya Cerme Desa Banjarsari Kecamatan Cerme.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved