Kabar Ponorogo
Video Baru Korban Selamat Kecelakaan Innova Vs Bus Mira di Nganjuk, Tohir Bercerita Sambil Tertawa
Tohir yang kini ditahan di Mapolres Ponorogo nampak memberikan keterangan terkait kecelakaan maut yang mewaskan tiga temannya sambill tertawa.
SURYAMALANG.COM - Ketika polisi yang menangani kasus kecelakaan maut mobil Toyota Innova Vs Bus Mira di Nganjuk pada Senin (9/9/2019) belum menyampaikan perkembangan, beredar video baru.
Video baru terkait kecelakaan maut Innova Vs Bus Mira di Nganjuk itu menunjukkan Tohir Rohjana (22), satu-satunya korban selamat di mobil Innova.
Tohir yang kini ditahan di Mapolres Ponorogo nampak memberikan keterangan terkait kecelakaan maut yang mewaskan tiga temannya sambill tertawa.
• 4 Orang Bermobil Datsun S 1681 ZD Tewas Tertabrak KA Rapih Dhoho di Jombang
• PB Djarum & Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Berdamai, 4 Poin Kesepakatan Audisi Beasiswa
• Mantan Pelatih Arema Jadi Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Menggantikan Simon McMenemy
Warga Desa Subokastowo Kecamatan Tambak Bayan Kabupaten Ponorogo itu menceritakan apa yang dialaminya bersama tiga rekannya yang tewas dalam kecelakaan.
Dalam pengakuan Tohir Rohjana di kantor polisi, ia mengungkakan hal janggal sebelum kecelakaan maut anatara Innova vs Bus Mira yang terjadi di Selorejo Nganjuk, Senin (9/9/2019).
Tak hanya itu, saat ditanyai oleh pihak kepolisian terkait peristiwa nahas tersebut, Tohir sempat membuat pihak kepolisian tergelak.
Video yang beredar tersebut memperlihatkan sosok Tohir Rohjana (22) saat berada di kantor polisi dengan mengenakan pakaian seragam tahanan.

Tampak kepala Tohir sudah plontos saat video tersebut diambil.
Video pendek berdurasi 29 detik tersebut merekam cuplikan wawancara Tohir dengan pihak kepolisian.
Di tengah sesi tanya jawab, polisi yang mengangani Tohir nampaknya menanyakan video yang dibuatnya sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Ia lalu menjelaskan apa isi percakapan dalam video yang telah beredar luas itu.
Tohir menyebut bagaimana ia dan teman-temannya bercanda untuk membuat cerita tentang tabrakan.
"Niku nggawe cerito lek mari nabrak-nabrak, tibakne nabrak tenan malahan," ucap Tohir.
(Itu buat cerita kalau nabrak-nabrak, ternyata malah nabrak sungguhan)
Tohir melontarkan jawaban itu sambil tertawa dan menjulurkan lidah (melet).
Sontak pernyataan Tohir membuat orang yang berada di ruangan tergelak, termasuk dirinya.
Tohir juga dilontari pertanyaan tentang Amalia, korban perempuan tewas yang memakai baju kuning.
Seseorang menanyai Tohir terkait aktivitas Amalia di hari sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
Mendengar hal tersebut, Tohir mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut.
"Kulo mboten ngertos," jawab Tohir.
(saya tidak tahu).

Tohir jadi satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan yang merenggut tiga nyawa sekaligus itu.
Tiga korban tewas adalah teman Tohir yang menumpang mobil Innova yakni Panji Whisnu Kusuma (21) asal Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Amalia Hestin Nugraheni (17) dan Vico Abdillah (22), keduanya warga Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Berbeda dengan teman-temannya yang meregang nyawa, Tohir justru hanya mengalami luka ringan.
Tapi Tohir kini menjadi tahanan dan masih diperiksa lebih lanjut di Polres Ponorogo lantaran ia juga terlibat kasus lainnya, yakni bisnis haram narkoba.
• Anggota Terdepak dari Geng Girl Squad Nia Ramadhani & Jessica Iskandar, Tak Hanya Chacha Frederica
• Arema FC Besok Tanpa Arthur Cunha, Mario Gomez Sebut Keuntungan bagi Borneo FC
• Riwayat Dunia Malam Syahrini saat Kuliah, Suka Dugem, Datangi Rumah Pria Ini Tengah Malam Mau Nginap
Sebelumnya, Tohir juga mengakui bahwa dirinya minum pil koplo di hari Minggu malam sebelum laka maut di Selorejo Nganjuk terjadi.
Belakangan diketahui, Tohir ternyata seorang pengedar pil koplo jenis double L.
Berdasarkan pemeriksaan kepolisian, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada hari Minggu malam sebelum terlibat kecelakaan maut pada hari Sabtu siang yang menewaskan tiga temannya itu.
Kasatreskoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa Tohir menjadi buron.
Ia diburu polisi lantaran mengedarkan obat Triheksifenidil HCL atau biasa dikenal pil Double L.
"Seminggu yang lalu, kami mengamankan seorang pengguna. Dari tangan pertama ini kami mengamankan 152 butir pil double L. Dari hasil pengembangan mengarah ke Tohir," kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2019) sore.

Hingga akhirnya, polisi mengetahui bahwa Tohir menjadi korban kecelakaan di Nganjuk.
Selanjutnya, Tohir dibawa ke Polres Ponorogo untuk diperiksa.
"Berdasarkan barang bukti permulaan cukup, kami periksa yang bersangkutan dan mengakui sebagai pemilik barang tersebut. Kami juga menggeledah tempat kostnya dan kami temukan sekitar 50 butir pil double L," katanya.
Lalu, apakah Ketiga teman Tohir juga Konsumsi Pil Koplo?
Eko menambahkan, kepada Polisi, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada Minggu (8/9/2019) malam, sehari sebelum terjadi kecelakaan maut.
Kendati demikian, Tohir mengaku tidak tahu apakah ketiga temannya juga mengonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi, keterangan dari dia. Malam sebelum kecelakaan. Tapi jalau tiga teman yang lainya kami tidak tahu," katanya.
Akibat perbuatannya, Tohir dijerat dengan Pasal 196 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Terkait dengan penyelidikan guna menentukan siapa tersangka dalam kecelakaan maut tersebut, Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Hegy Renata menuturkan penyelidikan kemungkinan berjalan lama.
Hal ini berkaitan dengan penangkapan korban selamat, Tohir Rohjana oleh jajaran Polres Ponorogo.
"Khusus untuk korban selamat bisa di konfirmasi ke Polres Ponorogo ya. Mereka yang memprosesnya. Kami hanya akan meminta keterangan korban selamat itu tapi menunggu dari Polres Ponorogo," ucap Hegy.
Laka maut tersebut bermula saat sopir Innova, Panji mengendari mobilnya menuju arah Surabaya.
Lalu, saat di lokasi mobil yang Panji kendarai hilang kendali.
Mobil Innova itu oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan, lalu menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova mengalami kerusakan cukup parah dan bus Mira tidak mengalami kerusakan berarti," kata AKP Hegy mendampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
Mobil Toyota Innova itu hancur. Bagian body sisi kanan dan bagian atasnya lepas.
Sementara, bagian depan mobil juga ringsek.
Sejumlah sumber menyebut Panji mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Begitu juga dengan kap mobil bagian depan yang penyok.
Hegy menambahkan sopir bus Mira yang ditabrak Mobil Innova itu bernama Tri Sumaryanto (53) warga Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Berikut Ini videoTohir yang masih bisa nyengir dan tertawa mengisahgkan kecelakaan maut yang menwaskan tiga temannya :