Mahasiswa Anak Pejabat Tewas Gantung Diri di Kamar Kos, Tinggalkan Sepucuk Surat, Begini Isinya
Mahasiswa Anak Pejabat Tewas Gantung Diri di Kamar Kos, Tinggalkan Sepucuk Surat, Begini Isinya
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kasus gantung diri dilakukan oleh seorang mahasiswa di sebuah kamar kos di Palembang, Sumatera Selatan Sabtu (14/9/2019).
Diketahui mahasiswa yang melakukan aksi gantung diri tersebut bernama M Satria Elangga (19) yang merupakan putra dari seorang pejabat.
Sebelum melakukan aksi gantung diri, M Satria Erlangga diketahui menuliskan sepucuk surat untuk keluarga yang ia tinggalkan.

Melansir Sripoku.com pada Senin (16/9/2019) dalam artikel berjudul 'Anak Kepala Dinas di Kabupaten di Sumsel ini Meninggal di Kosan Tinggalkan Surat Wasiat' korban tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Sriwijaya (Polsri).
Aksi nekatnya tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi yang tak lain adalah pemilik kos tempatnya tinggal.
Keterangan pemilik kos menyebutkan bahwa korban tidak keluar kamar semenjak pagi yang lantas menimbulkan kecurigaan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ilir Barat (IB) Palembang, Kompol Masnoni.
Ia juga menyebutkan bahwa pemilik kos sudah berusaha mengetuk pintu dan memanggil korban namun tak kunjung keluar.
Pintu pun dibuka lantas dibuka oleh pemilik kos menggunakan kunci cadangan.
"Saksi yang sudah berada di depan pintu memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban.
"Saksi yang merasa curiga langsung membuka kamar kos dengan menggunakan kunci cadangan," ujar Masnoni dikutip dari Sripoku.com.
• Dendam Karena Sering Dianiaya Suami, Ibu 24 Tahun Bunuh 2 Anak Kembarnya
• Viral Video Pak Guru Lap Muka Murid yang Pakai Makeup, Lihat Handuknya, Pantas Dicelup Berkali-kali
• Tanpa Sengaja Bocah 2 Tahun Ini Bunuh Ibunya di Mobil
• Makam BJ Habibie jadi Tempat Selfie sampai Nisan Miring, Ini Reaksi Putranya, Ilham Akbar Habibie
ketika pintu kamar kos korban berhasil dibuka, alangkah kagetnya si pemilik kos menemukan tubuh korban sudah tergantung.
Kondisi korban ketika ditemukan juga sudah tidak bernyawa.
Menurut informasi yang didapat, korban menggantungkan tubuhnya ke seutas tali yang ia ikatkan di kusen pintu WC kamar mandi di dalam kosnya.
Pemilik kos lantas segera menghubungi pihak kepolisian dan juga keluarga korban.
Sementara itu, setelah ditemukan jenazahnya tak bernayawa, ternayta korban sudah menuliskan sepucuk surat untuk keluarganya.
Surat wasiat yang ditemukan tersebut, lantas dijadikan sebagai barang bukti oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, isi dari surat wasiat yang ditinggalkan korban berbunyi kata-kata maaf untuk keluarganya.
Tak hanya surat wasiat, pihak kepolisian juga mengamankan tali tambang yang digunakan korban untuk gantung diri.
"Barang bukti selain tambang, ada surat wasiat dari korban yang intinya menyatakan permohonan maaf kepada keluarganya.
"Untuk sementara, korban tewas karena gantung diri," ujar Masnoni.
Dari keterangan polisi didapatkan informasi jika korban ditemukan tewas gantung diri pada pukul 17.30 WIB.
Menurut informasi, korban akan dimakamkan di Palembang pada Minggu (15/9/2019).
Satria juga tercatat sebagai warga Mulya Lorong Cempaka, Kota Lubuk Linggau.
Ia merupakan putra pertama dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Sebelumnya ia diketahui sedang menimba ilmu di jurusan Teknik Informatika Multimedia Digital.
Ia ditemukan tewas gantung diri di kamar kos Panut Hartono, Jalan Srijaya Negara, Lorong Tembusan RT 25 RW 09, Keluyrahan Bukit Lama, Palembang.
Kasus Serupa: Mahasiswa S2 ITB Gantung Diri Karena Depresi, Padahal Berprestasi
Sebelumnya, kasus hampir serupa juga pernah menimpa seorang mahasiswa pascasarjana (S2) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Melansir dari Kompas.com Rabu (4/9/2019), Muhtar Amin (25) ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya.
Saat ditemukan tak ada luka bekas kekerasan fisik pada korban, namun pihak kepolisian menemukan surat yang berasal dari rumah sakit di Kota Bandung.
Setelah ditelusuri korban ternyata mengalami despresi, dan dalam surat kontrol yang ditemukan itu memang menerangkan bahwa korban mengalami depresi.
Tak diketahui pasti motif dari korban mengakhiri hidupnya, namun kuat dugaan karena despresi yang dialaminya.
Menurut keterangan pihak kampus, korban merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di kampusnya.
Bahkan nilai Indeks Prestasi Kumulatifnya nyaris menyentuh angka sempurna.
Tidak hanya itu, korban juga diketahui sempat menerima beasiswa ke Turki untuk menimba ilmu.
Sementara itu, melalui blog pribadinya, korban semasa hidup merupakan orang yang gemar menulis.
Banyak esai yang telah ia kerjakan dan posting di blognya, begitupula dengan sejumlah tulisan puisi karyanya.
Namun, siapa sangka dibalik kecerdasannya, ia menyimpan masalah pribadi yang tidak banyak diketahui orang-orang sekitarnya.
Melalui selembar surat pemeriksaan, diketahui korban menderita depresi.
• Inilah Sosok Diduga Pak Prabu pada Cerita KKN di Desa Penari, Ungkap Ritual di Kampung Dukuh
• BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kecelakaan Truk Tronton di Tol Pandaan dan Kakek Bunuh Diri
• BERITA AREMA POPULER Hari Ini, Ramai Tagar #Comvaliusout dan Kegiatan Milomir Seslija Saat Libur