Arema
BERITA AREMA POPULER Hari Ini, Isi Surat Persib Untuk Arema dan Misi Persela Jinakan Singo Edan
Berikut rangkuman berita Arema populer hari ini, Kamis 19 September 2019 yang dihimpun SURYAMALANG.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut rangkuman berita Arema populer hari ini, Kamis 19 September 2019 yang dihimpun SURYAMALANG.
Berita Arema hari ini mencakup tentang isi surat dari Persib Bandung untuk Arema FC.
Selain itu ada pula misi Persela Lamongan untuk mengalahkan Arema FC di pertandingan yang akan datang.
Berikut rangkuman berita Arema hari ini.
1. Isi Surat Persib Bandung Untuk Arema FC

Persib Bandung telah mengirim surat keberatan terkait penyerangan bus yang ditumpangi pemain seusai laga melawan PS Tira Persikabo pada Sabtu (14/9/2019) malam.
Ada empat poin butir tuntutan dalam surat nomor 06/DIR-PBB/IX/2019 tertanggal 15 September 2019 yang ditujukan ke Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PS Tira Persikabo dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Persib Bandung mengutuk kelalaian Panpel PS Tira Persikabo dalam menjamin keamanan dan keselamatan tim tamu.
Persib Bandung menuntut LIB agar dapat mengusut tuntas kejadian tersebut melalui proses hukum yang berlaku.
Persib Bandung berharap PSSI tidak tinggal diam terkait situasi ini.
Regulasi mengenai standar keamanan dan keselamatan tim harus diperhatikan kembali dan diperbaharui untuk menciptakan suasana kompetisi yang kondusif.
Untuk memperkuat semua argumen, manajemen menyertakan sejumlah foto dan video sebagai bukti dalam surat pernyataan sikap itu.
Berikut ini adalah empat butir tuntutan Persib Bandung terkait insiden penyerangan bus dilansir dari laman resmi Persib Bandung :
1. Bahwa pihak panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PS Tira Persikabo abai akan keamanan dan keselamatan tim Persib dengan memperbolehkan kami meninggalkan Stadion Pakansari setelah sempat tertahan selama satu jam usai pertandingan.
2. Bahwa selain kaca bus yang pecah, dua pemain Persib Bandung, Febri Hariyadi dan Omid Nazari menderita luka robek di bagian kepala. Karenanya, kami menuntut pihak Panpel dan PT Liga Indonesia Baru untuk bisa mengusut tuntas kejadian ini karena kejadian ini sudah masuk ke ranah hukum pidana.