Malang Raya
Feeze Fryer Bisa Ubah Rendang Jadi Kripik, Saat Disiram Air Panas, Bentuknya Seperti Semula
Feeze dryer alias pengeringan beku bisa mengubah rendang dalam bentuk kripik sehingga ketika disiram air panas, bentuknya kembali seperti semula.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: yuli
Feeze dryer alias pengeringan beku bisa mengubah rendang dalam bentuk kripik sehingga ketika disiram air panas, bentuknya kembali seperti semula.
SURYAMALANG.COM - Universitas Prasetiya Mulya Jakarta merasa sebagai perguruan tinggi (PT) pertama yang mempunyai teknologi freeze dryer alias pengeringan beku. Teknologi ini telah berkembang di Amerika dan Australia sebagai solusi untuk menghemat produk buah.
Dosen Universitas Prasmul Eko Ariawan menuturkan, Indonesia mempunyai problem dalam penciptaan jenis buah yang kurang dapat bersaing di pasar global. Solusinya kata dia, adalah membuat produk agar buah tersebut bisa dikonsumsi dalam bentuk lain yang lebih unggul.
"Itulah kenapa kita pakai freeze dryer supaya buah di Indonesia itu bisa diolah jadi produk lain seperti kripik. Ini lebih unggul dari buah yang gampang busuk," kata Eko di Malang, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Eko, prinsip kerja freeze dryer adalah mengeringkan makanan dengan cara membekukannya. Tujuan pembekuan itu untuk menghilangkan kadar air sehingga makanan dapat bertahan lama.
"Karena yang bikin busuk itu kadar air. Sama kayak durian misalnya, nggak bisa disimpan lama karena kadar airnya banyak," ucapnya.
Ia mengatakan telah banyak produk yang dihasilkan. Salah satunya adalah keripik pisang yang renyah, keripik durian dan juga rendang.
Yang paling unik adalah produk olahan rendang hasil freeze drying. Jika rendang dalam bentuk kripik itu diberi air panas, bentuknya bakal kembali seperti semula.
"Sate juga begitu. Kalau kita siram pakai air panas nanti balik lagi tuh," katanya.
Eko mengatakan pangsa pasar makanan hasil freeze drying cukup menjanjikan. Jika dibandingkan dengan olahan kripik, produk freeze drying lebih unggul sebab kandungan yang terdapat di dalamnya tidak terlalu jauh dari buah fresh. Selain itu, tekstur buah lebih lembut dan mirip dengan asli.
"Kalau bicara pasar banyak banget, kok. Karena dia punya keunggulan," ujar dia.
Eko mengungkapkan, Universitas Prasmul memang mempunyai concern terhadap pendidikan bisnis. Memasuki era industri 4.0, pendidikan bisnis di Universitas Prasmul disesuaikan termasuk menjadikan teknologi sebagai senapannya.
"Kami sudah berdiri sejak 1982 dan memang fokus ke bisnis. Masuk era industri ini, kurikulum kami juga disesuaikan, makanya kami membuka program studi misalnya Software Engineering dan Renewable Energy Engineering," tutupnya.