Malang Raya

33 Banner Ganggu Estetika, Ketua DPRD Kota Malang Anggap Lebih Baik daripada Demo yang Anarkis

33 JARGON BANNER - Arek Malang Menolak Paham Khilafah, Arek Malang Menolak Separatisme, Arek Malang Menolak Hoaks, Arek Malang Melawan Anarkisme, dll

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
Edgar
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika saat melakukan tanda tangan di dalam banner seruan aksi yang terdapat di Bundaran Tugu Kota Malang, Senin (7/10/2019). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Puluhan banner yang mengitari bunderan Tugu Kota Malang mendapatkan kritik dari sejumlah warga.

Kritikan tersebut dilontarkan oleh Iwan Setiawan (42), warga yang tinggal di Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Menurutnya, banner yang terpasang tersebut cukup menggangu keindahan yang ada di Tugu Kota Malang.

Meski, ia sendiri sebenarnya juga mendukung dari petisi atau seruan yang terdapat dalam banner tersebut.

"Sebenarnya itu bagus, cuma penempatannya saja yang kurang tepat. Jadi menganggu keindahan kota," ujarnya kepada awak media Senin (7/10).

Puluhan banner yang terpasang tersebu telah dipasang sejak Sabtu (5/10) lalu.

Banner tersebut berjumlah 33 banner yang memiliki tulisan tentang seruan yang mereka ucapkan.

Seperti tulisan Arek Malang Menolak Paham Khilafah, Arek Malang Menolak Separatisme, Arek Malang Menolak Hoaks, Arek Malang Melawan Anarkisme dan lain sebagainya.

Di sisi banner yang memiliki panjang 1x8 meter juga terdapat kotak untuk mengisi petisi tanda tangan bagi masyarakat yang setuju.

Dari pantuan SURYAMALANG.COM, sudah banyak masyarakat yang mengisi tanda tangan di banner tersebut.

Kritikan lain juga diucapkan oleh Kresna Agung, warga Kesatrian Kota Malang.

Menurutnya, isi yang ada di banner tersebut sebenarnya tidak dipermasalahkan.

Hanya saja, ada tulisan Arek Malang yang seakan-akan semua warga Malang setuju dengan apa yang disuarakan.

"Kami ini sudah muak dengan penyebutan Arek Malang. Karena Arek Malang ini kepanjangan AREMA. Jadi kami tidak mau dipolitisasi. Kalau memang ini gerakan dari semua Arek Malang ya oke. Tapi kan ini hanya segelintir orang. Lebih baik jangan pakai nama Arek Malang," ujarnya.

MEJENG - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, berfoto pegang poster 'Dewan Penipu Rakyat' bersama mahasiswa yang dmeonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Malang, 26 September 2019.
MEJENG - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, berfoto pegang poster 'Dewan Penipu Rakyat' bersama mahasiswa yang dmeonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Malang, 26 September 2019. (hayu yudha prabowo)

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika pada Senin siang juga melakukan peninjauan soal banner yang terpasang di Bundaran Tugu.

Dia pun mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh segenap komunitas gabung tersebut.

Dikarenakan aksinya tidak menutup jalan dan juga tidak orasi yang dapat mengganggu aktifitas umum.

"Tidak masalah ada yang mengkritisi. Toh ini juga bagian dari aspirasi, jadi harus kami terima," ucapnya

Made mengatakan, aksi dengan memasang banner ini juga patut dihargai.

Menurutnya, ini lebih santun dari pada harus menutup jalan seperti aksi demonstrasi yang dilakukan beberapa hari yang lalu di Kota Malang.

"Saya kira ini lebih santun, daripada aksi mahasiswa kemarin yang bertindak anarkis. Aksi ini kan juga berjalan kondusif. Nanti aksi mereka ini akan kami teruskan melalui fraksi-fraksi partai yang ada di pusat," ucapnya.

Puluhan banner yang mengitari bunderan Tugu Kota Malang mendapatkan kritik dari sejumlah warga.
Puluhan banner yang mengitari bunderan Tugu Kota Malang mendapatkan kritik dari sejumlah warga. (Edgar)

Sementara itu, Koordinator Aksi, Heru Deddy Budiantoro, menyampaikan, aksi yang ia lakukan sejak Sabtu itu ialah untuk menciptakan suasana yang kondusif di Kota Malang.

Dikarenakan, akhir-akhir ini banyak demonstrasi yang sifatnya cenderung anarkis.

"Kami imbau ke adik-adik mahasiswa semua yang tidak setuju dengan Pemerintah, sampaikanlah pesan itu melalui cara yang baik dan benar. Tanpa umpatan cacian dan lainnya," ujarnya.

Melalui aksi inilah ia mengajak, warga Kota Malang yang peduli untuk melakukan tanda tangan.

Dia pun juga peduli terhadap keutuhan bangsa Indonesia dan tidak ingin Indonesia menjadi bangsa yang terpecah belah.

"Ini kami dari Komunitas-komunitas yang ada di Kota Malang, seperti barisan Kader Gus Dur, Malang Peduli Demokrasi, Banser dan lain sebagainya saya rasa banyak yang mendukung kami di sini. Karena kami ingin membuat aksi damai dan taat hukum," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved