Malang Raya Darurat Bencana

Wali Kota Malang Pastikan Simulasi Bencana dan Masterplan Drainase Diperkuat untuk Kurangi Banjir

Wali kota Malang menyebut Genangan yang muncul terutama dipicu intensitas hujan sangat tinggi melebihi kapasitas drainase yang dibangun

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
FOTO DOK. SURYAMALANG.COM/PURWANTO
LANGGANAN BANJIR - Kondisi banjir di Jalan Soekarno Hatta (Soehat) Kecamatan Lowokwaru Kota Malang yang terjadi beberapa hari lalu. Dalam upaya mitigasi, saat ini proses pemasangan box cluvert tengah dijalankan oleh Pemprov Jatim 

Ringkasan Berita:
  • Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menekankan pentingnya pembiasaan simulasi bencana sebagai bagian dari edukasi masyarakat
  • Terkait banjir, Pemkot saat ini sedang menjalankan tahapan pembangunan sesuai masterplan drainase yang telah disusun.
  • Wahyu Hidayat memaparkan bahwa tahapan menuju target masterplan drainase tahun 2028 nol genangan sudah berjalan.

 

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmen Pemkot Malang dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana sekaligus mempercepat penanganan banjir di sejumlah titik rawan.

Wahyu menekankan pentingnya pembiasaan simulasi bencana sebagai bagian dari edukasi masyarakat.

Baca juga: BPBD Petakan Kelurahan Rawan Bencana, Catat Data Hingga Level Rumah dan Tata Sistem Peringatan Dini

Menurutnya, upaya mitigasi tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tetapi juga membutuhkan keterlibatan relawan dan warga.

“Dengan membiasakan simulasi, masyarakat jadi tahu apa yang harus dilakukan, SOP-nya seperti apa, dan bagaimana koordinasinya. Tanggung jawab ini tidak hanya di pemerintah atau BPBD, tapi juga relawan dan masyarakat,” kata Wahyu.

Terkait banjir yang masih terjadi di sejumlah titik, Wahyu menjelaskan bahwa Pemkot saat ini sedang menjalankan tahapan pembangunan sesuai masterplan drainase yang telah disusun.

Ia mengakui pekerjaan di lapangan sempat berbenturan dengan musim hujan sehingga menimbulkan dampak genangan, namun ia optimistis penyelesaiannya akan memberi hasil signifikan.

“Saat ini kita dalam proses penyelenggaraan masterplan drainase. Saya mohon maaf kalau pelaksanaannya bertepatan dengan hujan, jadi ada dampaknya. Tapi saya yakin, setelah penyelesaian ini, ke depan tidak akan ada banjir lagi,” ujarnya.

Menurut Wahyu, genangan yang muncul terutama dipicu intensitas hujan yang sangat tinggi melebihi kapasitas drainase yang dibangun berdasarkan rata-rata hujan tahunan.

Selain itu, posisi geografis Kota Malang yang berada di bawah Kota Batu menyebabkan aliran air dari daerah atas turut menambah volume limpahan.

“Kalau intensitas hujan sangat tinggi, volumenya memang tidak bisa menampung. Ditambah limpahan dari Kota Batu, itu juga memengaruhi. Tapi sesuai masterplan, kalau pun terjadi banjir, sifatnya hanya genangan dan akan surut dalam waktu tidak lama,” jelasnya.

Baca juga: Proyek Gorong-gorong Jalan Suhat Kota Malang Diklaim Bisa Turunkan Dampak Banjir Hingga 35 Persen

Menuju Nol Genangan

Wahyu memaparkan bahwa tahapan menuju target masterplan drainase tahun 2028 nol genangan sudah berjalan.

Sejumlah titik prioritas disebut telah mengalami perbaikan, di antaranya kawasan Soekarno-Hatta, Buring, Bondowoso–Metro, hingga Lesanpuro.

“Banjir tidak bisa diselesaikan secara simsalabim. Tapi tahapan menuju ke sana sudah kita lakukan. Di Soekarno-Hatta ada beberapa titik yang sudah kita tangani, dan Alhamdulillah ada kawasan yang sudah tidak banjir lagi,” kata Wahyu.

Ia memastikan peningkatan kapasitas drainase akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruh titik rawan tertangani sesuai blueprint penanganan genangan.

Dengan penguatan mitigasi, simulasi kebencanaan, serta pembangunan drainase yang berkelanjutan, Wahyu berharap Kota Malang semakin siap menghadapi risiko bencana hidrometeorologi di masa mendatang. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved