Malang Raya
Pemulung 60 Tahun Nekat Mengais Sampah di Tengah Kepulan Asap Kebakaran TPA Supit Urang Kota Malang.
Warti (60) nekat mengais sampah atau memulung di tengah kepulan asap kebakaran TPA Supit Urang, Sukun, Kota Malang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Warti (60) nekat mengais sampah atau memulung di tengah kepulan asap kebakaran TPA Supit Urang, Sukun, Kota Malang.
Perempuan asal Wagir, Kabupaten Malang ini nekat bekerja meskipun pemulung lain banyak yang libur.
Dia memulung di tengah kabut asap yang cukup tebal.
Bahkan, paparan sinar matahari tidak mampu menembus pekatnya asap yang menyelimuti TPA seluas 30 hektar itu.
“Kalau tidak memulung, saya mau makan apa?” ucap Warti kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (19/10/2019).
Beberapa pemulung lain juga nekat mencari sisa-sisa sampah meskipun jumlahnya tak banyak.
Di gubuk-gubuk yang berada di sekitaran gunungan sampah juga sepi dari aktivitas para pemulung.
Padahal, di hari biasa banyak pemulung yang memanfaatkan gubuk buatan itu untuk beristirahat.
Kata Warti, kebakaran ini bukan menjadi halangan bagi dirinya untuk mengais rezeki selama dirinya merasa mampu.
“Pokoknya biar dapat penghasilan. Lumayan per hari bisa dapat Rp 50.000 sampai Rp 80.000 untuk makan,” ucap perempuan enam anak ini.
Warti mengungkapkan kebakaran awal terjadi pada Jumat (18/10/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu dia sedang memunguti sampah bersama para pemulung lainnnya.
Tak berselang lama, ada para pemulung yang memberitahukan kebakaran itu.
Api melalap gunungan di sebelah barat TPA Supit Urang.
“Kami tidak tahu asal muasalnya. Tahu-tahu api sudah membesar,” ucapnya.