Rekam Jejak Nadiem Makarim, Bos Gojek yang Dipinang Jokowi untuk Menteri di Kabinet Kerja Jilid 2
Bos Gojek, Nadiem Makarim mendapat tawaran dari Presiden Jokowi untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Bos Gojek, Nadiem Makarim mendapat tawaran dari Presiden Jokowi untuk mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Bahkan, kabarnya, terkait tawaran ini Nadien Makarim memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai CEO di perusahaan ojek online Indonesia ini.
Bahkan Nadien Makarim memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai CEO di perusahaan ojek online Indonesia setelah diangkat jadi menteri di Kabinet kerja Jilid 2.
Tak heran jika banyak yang penasaran dengan sosok Nadien Makarim, berikut rekam jejak CEO Gojek yang dirangkum SURYAMALANG dari berbagai sumber.
1. Lahir di Singapura
Nadiem Makarim merupakan pengusaha Indonesia yang kini berusia 35 tahun, ia lahir di Singapura pada 4 Juli 1984.
Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.
Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab.
Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.
2. Pendidikan Awal
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.
Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.
Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.
Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
3. Karir Sebelum Gojek
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di Mckinsey & Company di Jakarta selama tiga tahun.
Ia juga pernah menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
4. Awal Mula Mendirikan Gojek
Pada tahun 2011 Nadiem Makarim memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Gojek.
Sebagai pendiri Gojek dan pemilik Gojek Nadiem menjabat sebagai CEO Gojek.
Layanan Gojek ini menawarkan kemudahan dan kecepatan yang bekerja sama dengan para tukang ojek yang ada di bawah naungan perusahaannya tersebut.
Layanan Gojek Nadiem menawarkan jasa pengantaran barang, makanan, transportasi dan jasa belanja.
Nasib Gojek Setelah Nadiem Makarim Keluar
Seperti diketahui, dengan ditetapkannya Nadiem sebagai menteri di kabinet Kerja Jokowi, maka perusahaan Gojek resmi kehilangan sosok Nadiem.
Lalu bagaimanakah nasib Gojek setelah ditinggal Nadiem?
Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, keputusan Nadiem meninggalkan Go-Jek punya konsekuensi.
“Kita tahu kan di Go-jek itu kepemilikan Nadiem sendiri tidak lagi besar. Tetapi oleh para investornya pun tetap dipertahankan,” ujarnya dalam breaking news Kompas TV, Jakarta, Senin (21/10/2019).
“Karena biasanya kalau menghilangkan pendiri itu sering kali berbahaya bagi kelangsungan usaha itu,” sambungnya.
Namun Piter yakin Nadiem sudah memikirkan keputusan menjadi menteri secara matang.
Termasuk mempersiapkan Go-Jek agar tidak goyang saat ia tinggalkan.
“Kalau seandainya dia akan memasuki dunia baru, (dia pastikan) tentu bayi yang dia lahirkan dan besarkan nantinya tidak akan bermasalah waktu dia tinggalkan,” kata Piter.
Dipilihnya Nadiem sebagai menteri sendiri dinilai Piter sebagai suatu penghargaan dan pengakuan terhadap bisnis startup.