Malang Raya
Sosok Almarhum Arif Hari Setiawan di Mata Kader PKS
Jenazah Arif Hari Setiawan dimakamkan di Pemakaman Tembalangan, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG – Jenazah Arif Hari Setiawan dimakamkan di Pemakaman Tembalangan, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Jenazah Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur ini tiba di rumah duka di Jalan Bunga Merak II Nomor 24, Kota Malang pada Rabu (23/10/2019) pukul 23.00 WIB.
Kedatangan jenazah Arif dari Jakarta disambut sekitar 100 orang.
Kerabat dan rekan-rekannya dari PKS memandikan dan mengantar jenazah Arif ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Djoko menuturkan jenazah Arif diserahterimakan Sekretariat DPRD Jawa Timur kepada keluarga di Bandara Juanda, Sidoarjo.
Sebelumnya, jenazah diterbangkan dari RS Bunda, Menteng, Jakarta.
“Pak Arif ke Jakarta untuk mengikuti kunjungan kerja DPRD Jatim.”
“Sebelum diserahkan ke keluarga, ada prosesi serah terima dari Sekretariat DPRD Jatim ke keluarga di Bandara Juanda,” tutur Djoko kepada SURYAMALANG.COM.
Djoko menyebut Arif sebagai sosok pemimpin yang lembut namun tegas dalam mengambil keputusan.
Menurutnya, Arif juga pribadi yang taat kepada pimpinan dan menjadi panutan kader PKS Malang.
“Beliau mencontohkan bahwa berkhidmat itu tidak hanya untuk partai tapi juga untuk rakyat,” tutur Djoko.
Semasa hidup, Arif selalu berpesan bahwa kader PKS harus rajin turun ke bawah (turba) menemui masyarakat.
Turba itu diibaratkan Arif sebagai dakwah yang bernilai ibadah.
“Beliau sering mengingatkan kami bahwa kampanye jangan hanya mendekati pemilu.”
“Beliau sampaikan pesan itu setiap hari. Kampanye apa? Kampanye kebaikan,” ucap Djoko.
Meninggalnya Arif Hari Setiawan menyisakan duka bagi keluarga dan kerabatnya, termasuk Ketua Bidang Wilayah Dakwah (Wilda) Jatijaya DPP PKS, Sigit Susiantomo.
Saat memberi sambutan di rumah duka, Sigit mengenang Arif sebagai sosok yang tidak kenal lelah berjuang.
Menurutnya, Arif layak dijadikan panutan bagi seluruh kader partai berbasis massa Islam ini.
“Kami menegenal beliau sebagai pejuang dakwah, semangat luar biasa. Beliau adalah contoh bagi semua kader PKS,” kata Sigit.
Sebelum meninggal, Arif sempat komunikasi dengan Sigit melalui sambungan telepon.
Makanya Sigit tidak menyangka politisi 52 tahun itu menghembuskan nafas terakhir saat kunjungan di Jakarta.
“Hari ini menjadi hari yang tidak bisa kami lupakan,” ucapnya.
Sigit juga menyampaikan duka mendalam dari keluarga besar PKS.
“Saya mewakili Ketua Majelis Syuro menyampaikan duka yang mendalam. Wakil Ketua Majelis Syuro pak Hidayat Nur Wahid juga menyampaikan hal demikian,” terang Sigit.
Arif menghembuskan nafas terakhir di RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
Arif pergi meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Sebelum meninggal, Arif duduk sebagai anggota DPRD Jawa Timur mewakili daerah pemilihan Jatim I meliputi Kota Surabaya.
Periode sebelumnya, dia juga terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dari dapil IV yang meliputi Kota dan kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Kediri serta Kabupaten Tulungagung.