Malang Raya
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Update Difteri di MIN 1 Malang dan Imbauan Walikota
Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Sabtu 26 Oktober 2019.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Sabtu 26 Oktober 2019.
Berita Malang hari ini mencakup tentang lanjutan kabar penyebaran Difteri Carrier di MIN 1 Malang.
Selain itu ada pula kabar tentang imbauan Walikota terkait penyebaran Difteri.
Berikut Rangkuman berita Malang hari ini.
1. Update Penyebaran Difteri, Sekolah Di Fogging

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang melakukan sterilisasi dengan penyemprotan atau fogging di seluruh sudut sekolah. Sterilisasi dipilih pasca 212 siswa positif carrier difteri.
“Fogging ini dipilih untuk sterilisasi. Semua ruang kelas, wastafel, pagar dan tembok dan seluruhnya kami semprot. Harapan kami supaya bakterinya ini tidak menyebar,” ujar Waka Kurikulum MIN 1 Kota Malang, Nanang Sukmawan Setiabudi, Rabu (23/10/2019).
Ia mengatakan per hari ini, pihak MIN 1 Kota Malang memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar. Tujuannya agar mata rantai penyebaran difteri dapat diputus.
“Keputusan ini juga melalui musyawarah dan izin kepada Kanwil Kemenag Jawa Timur. Jadi bukan sepihak,” ucapnya.
Nanang menjelaskan awal mula ditemukan kasus difteri di MIN 1 Kota Malang adalah dari pemeriksaan satu orang siswa kelas V. Saat diperiksa, si siswa itu negatif carrier difteri.
“Kami tidak sampai di situ. Kami lakukan swab kepada beberapa siswa yang merupakan teman sekelasnya. Hasilnya 29 orang positif carrier difteri,” papar Nanang.
Pihak sekolah memperlebar uji swab ke kelas II sebab ada siswa yang diduga carrier difteri. Hasilnya, 62 siswa di kelas II juga positif terkontaminasi difteri.
Pihak sekolah memperlebar uji swab ke kelas II sebab ada siswa yang diduga carrier difteri. Hasilnya, 62 siswa di kelas II juga positif terkontaminasi difteri.
“Terakhir kami lakukan swab di kelas IV. Totalnya 212 orang carrier difteri,” imbuhnya.
2. Imbauan Walikota Malang Terkait Difteri

Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau orang tua untuk memberi imunisasi difteri kepada anaknya.
“Kami akan sampaikan melalui media. Imunisasi difteri itu untuk menjaga dan menguatkan imun anak agar tidak gampang tertular kuman,” ujar Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM di MIN 1 Kota Malang, Jum’at (25/10/2019).
Sutiaji menjelaskan bahwa tubuh manusia harus minimal diimunisasi tujuh kali.
“Tujuh imunisasi termasuk imunisasi difteri. itu yang harus disampaikan bersama,” terang Sutiaji.
Sebelumnya, 212 siswa dan 15 guru MIN 1 Kota Malang menderita carrier difteri.
Sekolah telah meliburkan muridnya sampai 27 Oktober 2019 untuk memutus mata rantai penularan carrier difteri.
3. Pertamina Patra Niaga Beri Pelatihan Menyulam

PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga memberikan pelatihan menyulam kepada para perempuan yang tinggal di Malang dan sekitarnya pada Jumat (25/10/2019).
Para perempuan yang dilatih tersebut merupakan keluarga dari awak mobil yang bekerja di Pertamina.
Kegiatan yang dilakukan di Depo Pertamina Jalan Halmahera, Kota Malang tersebut diikuti oleh 26 peserta.
Antusiasme mereka terlihat di saat sedang menunjukkan hasil kreasi mereka, meski baru saja dilatih selama sekali.
Mereka telah membuat karya berupa syal dan juga kerudung rajut dengan motif bunga warna-warni.
"Pada intinya kami ingin berkontribusi menumbuhkan wirausaha perempuan. Makin banyak jumlah wirausaha maka pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik,” ucap Ahmad Zaeni, Fuel Terminal Manager Malang Supply & Distribution V PT. Pertamina (Persero).
Pelatihan menyulam yang menjadi bagian dari program CSR Pertamina Patra Niaga ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran.
Yakni dengan memperbanyak kesempatan kerja dengan cara mendorong perkembangan wirausaha produktif bagi para keluarga AMT yang berdomisili di wilayah Malang dan sekitarnya.
“Melihat hasil karya ibu-ibu ini saya optimis bisa lahir wirausaha perempuan yang tangguh. Hasil karya yang bagus. Layak menjadi sovenir. Semoga nantinya bisa memberi tambahan penghasilan untuk keluarga .Menopang pendapatan suami sebagai awak mobil tangki," ujarnya.
Sementara itu, Manager Corporate Communications & CSR PT Pertamina Patra Niaga Ayulia menjelaskan, program ini sudah dilakukan sejak Desember 2018 di beberapa daerah di antaranya Rowulu Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Malang.
Pada putaran pertama ini ada sekitar 125 istri AMT yang mendapat pelatihan.
Khusus di Malang, pelatihan tahap pertama sudah dilakukan awal bulan Oktober lalu.
Setelah tiga minggu, peserta dikumpulkan kembali dan dipertemukan dengan instruktur untuk menilai hasil karya dan mendapatkan tambahan ketrampiilan.
"Hasil karya ibu-ibu peserta pelatihan sangat luar biasa. Baru dilatih satu kali sudah bagus. Lebih dari itu mereka sangat antusias menjalankan kegiatan menyulam. Semoga mereka terus meningkatkan ketrampilan hingga hasilnya layak dipasarkan di pasar," ujarnya.
Dalam pelatihan itu, para peserta disediai bahan latihan berupa enam lembar kain, benang, dan alat menyulam.
Selain itu instruktur, juga membuatkan group WA yang menjadi tempat saling belajar dan menguatkan.
“Karena itu, meski baru pertama kali dilatih hasil karya mereka sudah bisa dibanggakan. Halus. Mereka bisa saling belajar melalui group WA,” ujar Ayulia.
Sementara itu, Yuliani (47) satu di antara peserta mengapresiasi pelatihan menyulam yang dilakukan oleh Pertamina.
Dengan mengikuti pelatihan ini, perempuan yang tinggal di Dampit itu jadi bisa memahami teknik dan cara menyulam.
Padahal, selama ini ia mengaku belum pernah menyulam sebelumnya.
"Ya senang, intinya kami bisa dapat ilmu baru yang bermanfaat, sembari mengisi waktu luang," ucapnya.
Melalui pelatihan ini pula, Yuliani berharap dirinya bersama ibu-ibu yang lain bisa mengembangkan kegiatan penyulaman ini.
"Semoga bisa membuat kerajinan yang berguna, dan bisa menambah keuangan di rumah," tandasnya.