Media Sosial

Aksi Viral Emak-emak Goreng Kerupuk di Bawah Panas Matahari, Siang Bolong Santai Masak di Jalan

Aksi viral emak-emak goreng kerupuk di bawah panas matahari, siang bolong santai masak di pinggir jalan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Youtube Indosiar
Aksi Viral Emak-emak Goreng Kerupuk di Bawah Panas Matahari, Siang Bolong Santai Masak di Jalan 

"Saya juga gak tahu tuh, ga ada yang tahu. Saya ketawa ngelihatnya," ujar Rini kepada wartawan.

Tonton juga video-nya:

3 Faktor Suhu Panas Ekstrem melanda Indonesia 

Menjawab suhu panas ekstrem yang melanda Indonesia, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin MSi mengungkap penyebabnya. 

Miming Saepudin MSi menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi dikarenakan tiga faktor utama.

Pertama, posisi matahari yang sedang berada di wilayah Indonesia, saat ini sangat signifikan kulminasinya.

"Triangle utama fenomena suhu panas ini terjadi karena faktor titik matahari. Pada bulan ini kulminasi matahari sangat signifikan di beberapa wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa," kata Miming di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/10/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com (grup SURYAMALANG.COM). 

Kedua, kondisi cuaca tanpa awan masih relatif akan terjadi dalam jangka waktu hingga akhir November.

Bahkan beberapa daerah hingga Desember mendatang.

Dijelaskan oleh Miming, kondisi cuaca tanpa awan inilah yang menyebabkan kenapa panas terik di berbagai wilayah.

Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas karena teriknya sinar matahari yang tidak terhalang oleh pertumbuhan awan.

ILUSTRASI - Cuaca panas
ILUSTRASI - Cuaca panas (portugalresident.com)

Faktor ketiga ialah pengaruh dari arah pola angin yang biasanya membantu potensi pertumbuhan hujan.

Hingga Oktober Dasarian III (10 hari terakhir di bulan Oktober ini) dalam hasil analisis yang dilakukan oleh BMKG, hanya sedikit daerah yang berpotensi adanya pertumbuhan awan hujan karena pola angin.

“Hingga akhir Oktober mendatang, kita sangat perlu mewaspadai cuaca terik matahari yang masih cukup signifikan, karena kurangnya pertumbuhan awan hujan yang masih relatif kecil. Jadi satu minggu ke depan, cuaca cerah tanpa awan masih mendominasi,” tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved