Kabar Trenggalek
9 Pemanjat dari Berbagai Daerah Kibarkan Bendera Raksasa di Tebing Sepikul, Trenggalek
Sembilan pemanjat asal berbagai daerah mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di Tebing Sepikul, Kecamatan Watulimo, Trenggalek
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Sembilan pemanjat asal berbagai daerah mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di Tebing Sepikul, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Senin (28/10/2019).
Pengibaran bendera berukuran 30 X 20 meter di ketinggian sekitar 350 meter daratan tebing ini dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91.
“Pemanjar yang terlibat merupakan minatur dari Indonesia. Ada dari Aceh, Padang, Yogjakarta, Ponorogo, Pacitan, Sumba, Kendiri, sampai Papua,” kata Khairul Fuadi, Ketua Pelaksana Pengibaran Sang Merah Putih kepada SURYAMALANG.COM.
Para pemanjat sempat mengalami kesulitan ketika hendak membentangkan bendera raksasa itu.
Hempasan angin yang kencang membuat bendera susah untuk terbentang sempurna.
Menurutnya, kendala dalam pengibaran bendera itu menunjukkan kemampuan manusia terbatas dibandingkan kemampuan alam.
“Maka kami sebagai pemuda tidak akan congkak dibanding dengan alam,” tuturnya.
Sebelumnya, para pemanjat ini sudah berlatih mulai 19 Oktober 2019.
Mereka dan empat pemanjat lain bergantian naik-turun tebing untuk membentangkan bendara.
“Kami sudah merintis tali selama 10 hari dengan 13 pemanjat secara bergantian. Tidak ada libur,” kata Khairul.
Tebing Sepikul dipilih karena merupkan tebing tertinggi di Jawa Timur.
Tebing itu juga relatif mudah untuk tempat pengibaran bendera.
Sebelum ini, pengibaran bendera raksasa juga digelar rutin saat peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Komandan Korem 081/DSJ, Kolonel Inf Masduki mengatakan pengibaran bendara raksasa di Sepikul punya makna yang bagus.
Menurutnya, Tebing Sepikul punya simbol yang besar dan kokoh. Dua simbol itu dianggap pas untuk menombang Sang Merah Putih.