Malang Raya
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Pria Tewas di Kota Batu & Jadwal Tol Pandaan Seksi IV Beroperasi
Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Senin 28 Oktober 2019.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Senin 28 Oktober 2019.
Berita Malang hari ini mencakup tentang kabar pria asal Malang tewas di pinggir sungai kota Batu.
Selain itu ada pula kabar tentang jadwal Tol Pandaan - Malang seksi IV yang mulai beroperasi.
Berikut rangkuman berita Malang hari ini.
1. Tol Pandaan - Malang Seksi IV Beroperasi

Pekerjaan konstruksi seksi IV Tol Pandaan-Malang telah rampung 100 persen.
Beroperasinya jalan tol sepanjang 4,75 kilometer itu hanya tinggal menunggu surat keputusan (SK) ditandatangani Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
"Saat ini sudah selesai semua. Hanya tinggal menunggu tandatangan Menteri PUPR untuk penetapan tarif," tutur Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan-Malang, Siswantono, Minggu (27/10/2019).
Ia mengungkapkan proses penandatanganan SK oleh Menteri PUPR sebetulnya bisa dipercepat.
Namun karena proses uji laik fungsi (ULF) mepet dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, penandatanganan menunggu penunjukan menteri baru.
"Kemarin itu selesai ULF sekitar tanggal 15 Oktober. Karena mepet dengan pelantikan, maka diputuskan menunggu menteri baru. Karena ini menterinya sama mungkin nanti bisa langsung diurus," imbuh dia.
Besaran tarif kata Siswantono, kemungkinan besar menyesuaikan seksi I-III yang beroperasi lebih dulu.
Setelah SK dari Menteri PUPR keluar, seksi IV tak perlu lagi diresmikan dan dapat langsung beroperasi.
"Dulu kan sudah diresmikan oleh Presiden. Jadi nanti bisa langsung operasi, cuman biasanya kami ada masa sosialisasi dulu setelah SK dari Menteri terbit," ucapnya.
Sebagai informasi, jalan tol Pandaan-Malang Pandaan-Malang terbagi dalam lima seksi yakni seksi I: Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,47 kilometer, seksi II: Purwodadi-Lawang 8,05 kilometer, seksi III: Lawang-Singosari 7,10 kilometer, seksi IV: Singosari-Pakis 4,75 kilometer, dan Seksi V: Pakis - Kota Malang 3,11 kilometer.
2. Ekowisata Boon Pring Turen, Kabupaten Malang

Bila mengujungi Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, wana wisata Andeman Boon Pring sudah tak asing lagi.
Wisata kebun bambu yang terletak di Desa Sanankerto itu terus berkembang.
Sistem pengelolaanya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerto Raharjo.
Boon Pring menawarkan konsep ekowisata bagi pengunjungnya.
Terik panas sinar matahari seraya sirna kala menginjakkan kaki di hamparan luas tanaman bambu di lahan seluas 36,8 hektar itu.
Direktur 1 BUMDes Kerto Raharjo, Samsul Arifin menerangkan, wisata Boon Pring mulai dikelola secara profesional sejak tahun 2017.
Samsul tak bisa melupakan awal mula Boon Pring yang hanya hamparan lahan bambu dengan sembilan mata air yang belum dimanfaatkan.
Akhirnya ia dan masyarakat desa setempat tercetus sebuah ide untuk mengelolanya.
Maret 2017 adalah titik awal Boon Pring berbenah, pada tahun itu, Pemerintah Desa Sanankerto mulai menggarap ekowisata Boonpring secara serius dengan memanfaatkan bantuan dari Program Inkubasi Inovasi Desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Akhirnya Boon Pring dibuka untuk umum dan mulai dikenal oleh masyarakat
Kunjungan wisatawan ke Boon Pring melonjak setiap tahunnya.
Pada tahun pertama dibuka yakni tahun 2017, kunjungan menembus angka 76.042 orang.
"Pada tahun 2019 hingga tercatat bulan September kunjungan wisatawan mencapai 135.768 kunjungan," ujar Samsul ketika ditemui di Boon Pring, Minggu (27/10/2019).
Samsul menambahkan, BUMDes Kerto Raharjo mengelola berbabagi sektor riil selain ekowisata Boon Pring.
"Kami juga mengelola pengelolaan air bersih (PAB), kuliner, agen BNI, UKM kerajinan bambu dan bank sampah," beber Samsul.
Dari berbagai sektor usaha tersebut, BUMDes Kerto Raharjo bisa menghasilkan omzet cukup fantastis.
Tercatat pada tahun 2018, BUMDes Kerto Raharjo membukukan omzet sebesar Rp 2.878.577.500.
Selaras dengan semangat memajukan desa, Samsul menjelaskan, BUMDes Kerto Raharjo punya komitmen mengurangi angka pengangguran, meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat, membuka kesempatan masyarakat untuk berinvestasi dan sebagai sumber pendapatan asli desa.
"Kami memiliki karyawan berjumlah 74 orang yang terdiri dari Pokdarwis, Poktan, Karang Taruna dan Anggota Masyarakat," ungkap Samsul.
Wisata keluarga begitu terasa di Boon Pring. Didalamnya ada berbagai macam fasilitas untuk melepas penat.
Ada ATV Bike, flying fox, motor trail, area panahan, menunggang kuda, becak air dan berbagai macam wana permainan.
Pengunjung juga dapat menyantap berbagai macam olahan warung kuliner yang bekerjasama dengan BUMDes Kerto Raharjo.
Selain itu, membasuh kaki dan badan di sumber air di Boon Pring turut menyegarkan raga.
3. Pria Asal Malang Ini Tewas di Pinggir Sungai Kota Batu
Ngatemin (47) ditemukan dalam kondisi tewas di Kaliputih, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Minggu (27/10/2019).
Mayat pria asal Dusun Krajan, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini ditemukan pertama kali oleh Rudi.
Awalnya Rudi mengira ada orang tidur di pinggir sungai berbatu.
“Saat saya dekati, matanya terbelalak,” jelas Rudi kepada SURYAMALANG.COM.
Setelah memastikan korban sudah tewas, Rudi melaporkan penemuan mayat itu ke pihak berwajib.
Warga lain, Galih menyebutkan beredar informasi bahwa Ngatemin sempat dikejar warga karena hendak mencuri motor.
“Warga yang baru pulang dari acara Bantengan sekitar pukul 01.00 WIB melihat gelagat mencurigakan pada korban.”
“Awalnya warga hanya memanggil. Namun, dia malah melarikan diri,” ujar Galig.
Sosok Ngatemin hilang di persawahan sehingga warga urung mengejar.
Akhirnya mayat Ngatemin ditemukan di pinggir sungai pada pagi harinya.
Kapolsek Batu, AKP Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa Ngatemin merupakan residivis.
Dia pernah ditahan karena kasus pencurian.
Lutfi mengatakan tidak ada bekas kekerasan di tubuh mayat.
“Hanya ada luka lutut kiri seperti habis terjatuh. Saat ini masih kami dalami dan korban kami bawa ke RS Hasta Brata Kota Batu,” kata Lutfi.