Universitas Brawijaya Malang
Seminar di UB Malang Diikuti 103 Peserta dari Libia, Australia, Inggris, Kamboja dan Amerika
Seminar di UB Malang Diikuti 103 Peserta dari Libia, Australia, Inggris, Kamboja dan Amerika
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Universitas Brawijaya (UB) Malang menggelar International Interdisciplinary Studies Seminar (IISS) yang ke-13 di guest house UB, Jalan MT Haryono, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Rabu (30/10/2019).
IISS adalah konferensi internasional untuk mewadahi berbagai disiplin keilmuan.
Menurut ketua panitia, Dr George Towar Ikbal Tawakkal, seminar ini membahas 3 bidang yaitu kesetaraan gender, ketahanan lingkungan dan ketahanan sosial politik.
“Ketahanan gender itu kita meyakini bahwa perempuan dan laki-laki itu setara tidak ada diskriminasi, kemudian ketahanan lingkungan, bagaimana ekosistem tetap lestari, yang ketiga ketahanan sosial politik, bagaimana demokrasi tetap bertahan dan tetap berkembang pada jalur yang benar,” ujar George.
Menurut George, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesetaraan gender, ketahanan lingkungan serta ketahanan sosial politik masih rendah.
Georger mengatakan, tujuan seminar ini adalah untuk menjalin kerjasama antar akademisi, birokrat, praktisi untuk menghasilkan penelitian-penelitian baru yang dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah.
“Nantinya hasil seminar ini dijadikan rekomendasi ke Non Goverment Organization (NGO), maupun Pemerintah dalam menentukan arah kebijakan terutama dalam hal peningkatan kesetaraan gender, kepedulian kondisi alam dan serta ketahanan sosial berkembang dengan baik," terangnya.
Seminar Internasional ini diikuti oleh 103 peserta yang berasal dari 5 negara yaitu Libia, Australia, Inggris, Kamboja dan Amerika.
IISS yang 13 ini akan berlangsung selama 2 hari hingga 31 Oktober 2019.