Kabar Tulungagung

Walaupun Musim Kemarau, Dinas Kesehatan Temukan 15 Kasus Demam Berdarah di Tulungagung

Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung menemukan 15 kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim kemarau panjang bulan Oktober 2019.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
web
Brosur antisipasi demam berdarah dengue. 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung menemukan 15 kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim kemarau panjang bulan Oktober 2019.

Keberadaan nyamuk aedes aegypti di musim kemarau ini diduga karena telur nyamuk bisa bertahan di tempat kering, namun terlindung dari sinar matahari.

Hal ini diungkap lewat percobaan yang dilakukan Dinkes terhadap telur nyamuk vektor DBD ini.

“Kami pernah uji coba telur aedes aegypti di sterofoam dan kami biarkan selama enam bulan,” terang Didik Eka, Kasi P2P Dinas Kesehatan Tulungagung kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (31/10/2019).

Saat telur yang sudah enam bulan dalam keadaan kering itu kena air, telur itu bisa berubah menjadi larva dan pupa dalam dua hari.

Tak sampai 10 hari setelah menjadi larva, kemudian berubah menjadi nyamuk yang bisa membawa virus dengue kepada manusia yang digigitnya.

Dengan kemampuan telur nyamuk yang bisa bertahan seperti itu, Didik minta masyarakat untuk mulai melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Sebentar lagi musim hujan. Telur-telur yang terlindungi selama ini bisa menetas kalau kena air,” sambung Didik.

Benda-benda yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas harus dikubur agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan aedes aegypti.

“Standar PSN, menguras menutup dan mengubur mulai kita lakukan.”

“Karena begitu musim hujan tiba, nyamuk akan berkembang pesat,” tegas Didik.

Sesuai data di Dinkes Tulungagung, ada 257 kasus DBD pada Januari 2019.

Angka kasus DBD di bulan Januari adalah yang terbesar jika dibanding bulan lain, hingga Oktober 2019.

Pada Bulan Agustus 2019, ada 5 pasien yang menderita DBD, dan September 2019 ada 3 pasien.

Dengan temuan 15 kasus di Oktober 2019, Didik mengingatkan tren kenaikan DBD di penghujung musim kemarau.

“Data kami, kasus DBD pasti tinggi di awal tahun di akhir tahun. Masyarakat harus waspada,” terangnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved