Timnas Indonesia
Penyakit Encephalitis Renggut Nyawa Alfin Lestaluhu Bek Timnas U-16, Awas Ditularkan Nyamuk & Kutu
Penyakit Encephalitis Renggut Nyawa Alfin Lestaluhu Bek Timnas U-16, Awas Ditularkan Nyamuk & Kutu
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Namun, pasien yang bisa bertahan hidup pun akan mengalami gejala sisa atau sekuele.
Gejala-gejala ini mencakup gangguan sistem motorik, seperti kelumpuhan hingga gerakan abnormal; gangguan perilaku, seperti agresif dan emosi tak terkontrol; gangguan perhatian dan depresi; dan gangguan intelektual atau gangguan fungsi neurologi lain, seperti epilepsi, hilang ingatan dan kebutaan.
Sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyebuhkan penyakit ini, yang ada hanyalah obat untuk mengurangi gejala.
Oleh karena itu, pemberian imunisasi pada manusia sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus JE.
Selain itu, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan memberikan vaksinasi terhadap hewan ternak yang menjadi inang virus JE, seperti babi, kuda dan unggas, juga diperlukan.
Encephalitis Kutu
Infeksi pada otak juga dapat terjadi dari gigitan kutu.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Awas, Gigitan Kutu Bisa Sebabkan Infeksi Serius di Otak", para ahli menyebut tingkat risiko infeksi memang sangat rendah, tetapi mereka mengimbau masyarakat untuk berhati-hati akan keberadaan kutu, parasit kecil yang masih berkerabat dengan laba-laba dan tungau.
Hewan kecil ini diketahui bisa menyebabkan infeksi bernama Tick-borne Encephalitis (TBE) atau juga disebut sebagai Encephalitis Kutu.
TBE merupakan infeksi yang menyerang sistem syaraf pusat. Infeksi ini salah satunya bisa berupa meningitis.
Berdasarkan keterangan Public Health England (PHE), infeksi ini datang tanpa gejala yang bisa dirasakan oleh si penderita.
Namun, sebagian di antaranya akan mengalami gejala seperti terserang flu. Sebagian yang lain, akan mengalami serangan yang serius pada otak dan sistem syaraf pusat.
Infeksi ini berasal dari Skandinavia, namun sekarang sudah terdeteksi di Thetford Forest, Inggris Timur dan di negara-negara bagian selatan Inggris seperti Hampshire dan Dorset.
Berdasarkan riset dari PHE, di tahun 2017 dilaporkan terdapat lebih dari 3.000 kasus TBE di Eropa, dan 9 di antaranya berujung fatal.
Angka infeksi ini semakin meningkat di Eropa akibat perubahan cuaca dan kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kemungkinan, kutu ini terbawa sampai ke Inggris akibat kawanan burung yang bermigrasi.