BERITA MALANG POPULER Hari ini, 35 Pohon Pinus Dicuri & Alternatif Rute Tol Malang - Kepanjen
BERITA MALANG POPULER Hari ini, 35 Pohon Pinus Dicuri & Alternatif Rute Tol Malang - Kepanjen
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Simak Berita Malang Populer hari ini, Senin 4 November 2019 yang diantaranya ialah, 35 pohon pinus dicuri.
Adalah Sumarji (42) warga Dampit, Kabupaten Malang yang diduga mencuri 35 pohon pinus di Desa Wonoagung, Kecamatan Tirtoyudo, Malang.
Selain itu, adapula berita lainnya yakni, alternatif rute Tol Malang - Kepanjen, antara lain mulai dari Bululawang, Gondanglegi hingga Kepanjen.
Untuk berita selengkapnya, berikut telah SURYAMALANG.COM rangkum Berita Malang Populer untuk Anda.
1. Modus Sumarji Curi 35 Pohon Pinus di Hutan Wilayah Desa Wonoagung Kecamatan Tirtoyudo
 
Sumarji, warga Desa Dampit Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, ditangkap Unit Reskrim Polsek Tirtoyudo, Sabtu (2/11/2019). Pria berusia 42 tahun ditangkap karena diduga telah melakukan pencurian kayu.
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah mengatakan, awal mula penangkapan tersangka bermula dari laporan petugas Perhutani bernama Hendriono.
Hendriono melaporkan, di kawasan hutan pinus petak 91 M Desa Wonoagung Kecamatan Tirtoyudo telah terjadi tindak pencurian kayu.
Mendapati laporan tersebut, petugas langsung melakukan penyelidikan.
Hingga akhirnya mendapat petunjuk yang mengarah ke pelaku.
Alhasil, petugas kemudian melakukan menghampiri lokasi asal pelaku.
"Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 35 gelondong kayu hutan jenis Pinus. 1 buah gergaji seleksi dan satu unit sepeda motor merk Suzuki tanpa nopol. Kini tersangka masih pada proses pemeriksaan di Polsek Tirtoyudo. Kasusnya sedang dikembangkan. Apakah ada TKP dan pelaku lainnya," ujar Ainun ketika dikonfirmasi, Minggu (3/11/2019).
Terkait modus operandi, Ainun menjelaskan, tersangka memasuki kawasan hutan Desa Wonoagung Kecamatan Tirtoyudo.
"Selanjutnya menebang kayu hutan jenis Pinus di petak 91 M dengan menggunakan gergaji seleksi sebanyak 5 pohon, sendirian" jelas Ainun.
Ainun menambahkan, kayu pinus tersebut dibawa pelaku dengan cara diangkut menggunakan sepeda motor satu persatu menuju rumah tersangka.
"Perbuatannya tersebut dilakukan selama 1 minggu. Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 83 ayat 1 UU RI No. 18 Tahun 2013," jelas Ainun.
2. Alternatif Rute Jalan Tol Malang hingga Kepanjen, Hindari Penggunaan Lahan Kas Desa
 
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat menyiapkan opsi rute alternatif untuk rencana pembangunan jalan tol dari wilayah Kota Malang menuju wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang.
Ada tiga jalur alternatif untuk kelanjutan jalan tol Malang - Pandaan (Mapan) hingga Kepanjen.
Jalurnya, bisa dilalui mulai dari Kecamatan Bululawang, Gondanglegi, hingga Kepanjen.
Bisa saja melalui rute Bululawang - Pakisaji - Kepanjen.
"Alternatif pilihan sudah kami usulkan ke Kementerian. Kami menunggu perihal mana yang layak dipilih," ujar Wahyu ketika ditemui di Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo, beberapa hari lalu.
Wahyu menambahkan, diupayakan pembangunan jalan tol tak banyak melahap lahan pertanian produktif.
Wahyu mengatakan, soal pembebasan lahan, dari Kementerian PUPR dan pelaksana pembangunan tol ingin agar meminimalisir penggunaan tanah kas desa atau aset milik pemerintah.
Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tomie Herawanto menuturkan skema perencanaan sudah ada, namun ada hal lagi yang harus dibahas.
Apalagi, Pemkab Malang harus bersepakat dengan Kementerian dan pelaksana pembangunan jalan tol terkait trase yang telah dikaji.
"Sudah ada. Tunggu kalau sudah ada kesepakatan," tutup Tomie. (Mohammad Erwin)
3. Gara-gara Hujan, Omzet Batu Street Food Festival hanya Rp 80 Juta, Tahun Lalu Bisa Rp 165 Juta
 
Supriyanto melahap nasi Jagung atau sega ampok yang ia beli dari sebuah stand Batu Street Food Festival, halaman Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Minggu (3/11/2019).
Lelaki asal Bandung itu mengaku senang bisa merasakan nasi jagung. Menurutnya, nasi jagung memiliki ciri khas rasa dibanding makanan tradisional lainnya.
“Saya suka karena ini juga sehat. Apalagi ada ikan asinnya,” ujar Supri.
Supri juga menikmati beberapa jenis makanan lainnya. Baginya spesial karena makanan-makanan yang disajikan merupakan makanan dari hotel.
"Kalau tidak menginap di hotel tentu saya tidak tahu makanannya seperti apa. Di sini saya bisa menikmatinya," terang Supri.
Diakui Supri, harga makanan yang disediakan sangat terjangkau, yakni Rp 10 ribu. Ia pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan menikmati makanan kelas hotel berbintan dengan harga yang relatif terjangkau.
“Kapan lagi seperti ini? Kalau bisa, acaranya seterusnya,” celetuknya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Imam Suryono menjelaskan Batu Street Food Festival tersebut menghadirkan peserta dari 44 hotel dan resto.
Selain itu juga ada 5 makanan khas desa wisata, dan 1 Tristar Culinary Institute Batu dengan menyajikan sekitar 75 macam makanan.
"Hari ini hari terakhir, jangan sampai dilewatkan. Apalagi untuk wisatawan yang saat ini ada di Kota Batu," ujar Imam.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso juga tidak ketinggalan berburu makanan di Batu Street Food Festival. Ia berharap, kegiatan itu bisa mendatangkan banyak manfaat kepada peserta, khususnya ilmu meramu dan menyajikan makanan.
"Apalagi kemarin sudah ada chef kawakan yang ikut mengajari kita dengan bahan baku dari Kota Batu sendiri. Kalau bisa saling melengkapi bukankah lebih bagus," terangnya.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengaku perputaran uang pada event kali ini tidak sebesar tahun kemarin. Faktornya karena cuaca.
"Tahun kemarin Rp 165 juta namun kemarin kami hitung masih Rp 80 juta," ungkapnya.
Katanya, perputaran uang bisa mencapai Rp 170 juta lebih jika tidak terkendala cuaca.
"Kalau tidak ada hujan saat kemarin, setidaknya bisa lebih dari Rp 170 Juta. Padahal tahun ini kami sudah cetak kupon sekitar Rp 300 juta," urainya. (Benni)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/lokasi-interchange-madyopuro-kota-malang-bagian-dari-proyek-jalan-tol-pandaan-malang.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/apel-ojol-Kapolri-Malang.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/lokasi-perempuan-hanyut.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Pendidikan-Kecakapan-Wirausaha-perias.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Daftar-Keluhan-Motor-Brebet-di-Bengkel-Malang-Setelah-Isi-Pertalite-Kata-Mekanik-dan-Dugaan-Ahli.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/serempet-kereta.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/event-malang-November.jpg)