Media Sosial
Penjual Cilok Cantik Viral, Sering Bikin Gagal Fokus Pengendara, Baru 5 Bulan Omzetnya Melonjak
Penjual cilok cantik di pinggir jalan viral, sering bikin gagal fokus pengendara, baru 5 bulan omzetnya melonjak.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Penjual cilok cantik viral setelah wajahnya terekspos di media sosial belum lama ini.
Penjual cilok cantik itu bernama Utari Nur Alina dan sering membuat gagal fokus para pengendara motor yang lewat.
Tidak cuma itu, berkat paras manisnya, penjual cilok cantik di kawasan Bandara Adi Sumarmo Solo itu omzetnya melonjak.
Sosok Utari Nur Alina pertama kali viral setelah wajahnya terpampang di instagram dan diunggah oleh akun @agendasolo pada Selasa (29/10).
Melansir Tribunnews artikel "Kisah Utari Nur Alina Penjual Cilok Cantik di Solo yang Viral, Niat Bantu Kakak, Kini Omsetnya Naik" Utari Nur Alina masih berusia 19 tahun.

Diketahui Utari dalah seorang warga Dusun Lemah Aban, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Utari sendiri mengakui bahwa perempuan dalam foto yang kini menjadi viral ini adalah dirinya.
"Iyah itu saya," kata Utari saat diwawancarai Tribunnews.com.
Tak hanya itu, Utari juga mengungkapkan bahwa ada dua foto yang menjadi viral.
Yang pertama foto perempuan kelahiran Wonogiri, 14 Maret 2000 ini diambil oleh pelanggan yang akan membeli cilok dagangannya.
Sedangkan untuk foto kedua diambil oleh kakak Utari.
"Kalau yang satu itu dari seorang pembeli."
"Kalau yang foto satunya (jilbab merah) itu Kakak saya yang foto," terusnya.
Sebenarnya Utari mengakui bahwa dirinya kaget, karena foto dirinya malah menjadi viral.
"Kaget nggak nyangka bisa viral," ujar gadis berusia 19 tahun ini.
Sedangkan dalam postingan yang menjadi viral ini rupanya ada dua buah foto berbeda yang diunggah akun tersebut.
Pada foto pertama nampak seorang perempuan berpakaian hitam dan jilbab merah muda sedang memasukkan cilok ke dalam plastik dengan menggunakan garpu.
Kemudian pada foto kedua perempuan tadi nampak sedang berpose di depan sebuah sepeda motor dengan bertuliskan Cilok 245 Balap Siomai.
Akun ini tak hanya memposting dua buah foto penjual cilok cantik ini, namun juga menambakan caption dengan menggunakan bahasa Jawa.
'Ono seng sering nyore neng bandara? Kene tuku cilok neng kene. (Ada yang sering mengahabisakan waktu sore di bandara? Sini beli cilok).' tulis akun tersebut.
Berikut unggahan @agendasolo:
Tak butuh waktu lama, postingan ini pun mendapatkan berbagai komentar dari netizen yang mengaku salah fokus saat melewati jalan tempat Utari berjualan.
'Nak meh balek kampung lewat kono, meh mandek tuku cilok palah ndak kuat aku. Wedi rinduku ketinggalan nok kono (kalau mau pulang kampung pasti lewat situ, mau mampir tapi gak kuat, gak kuat kalau rinduku ketinggalan),' komen akun @gilrmdhn_.
'Aku sering lewat kono min. Biasane seng tuku akehe mas mas jomblo ketoke (aku biasa lewat sana min, biasanya yang beli kebanyakan mas-mas jomblo kayaknya),' tulis akun @irfsaw.
'Wes tau aku min numbas i Somai ne mbak e Iki...manis e rek (Sudah pernah beli siomainya mbaknya, manisnya rek),' lanjut akun @ayu.yuni_.
Awal jualan cilok
Kembali dilansir Tribunnews, Utari mengatakan bahwa dirinya sudah berjualan cilok sejak Juli 2019 atau sekitar lima bulan lalu.
Mulanya ia berjualan cilok ini untuk membantu kakaknya karena dagangannya sepi.
"Soalnya saya di sini cuma membantu Kakak saya."
"Dulu agak kurang maju," ujarnya.
Karena mengetahui hal ini, Utari pun mencoba membantu kakaknya agar usahanya bisa maju.

"Dan alhamdulillah dari saya jualan tambah maju," ungkap perempuan yang tengah menjalani pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta ini.
Sejak dirinya membantu kakanya berjualan cilok, omset usahanya menjadi naik cukup tinggi.
"Omsetnya jadi naik," katanya.
Komentar pembeli
Seorang pembeli asal Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Dhimas Hadi Saputro mengaku mendapat info viralnya Utari dari group media sosial, Facebook.
Untuk memuaskan rasa penasarannya, Dhimas rela jauh-jauh dari rumahnya ke Bandara Adi Soemarmo.
"Penasaran sama Mbaknya jual cilok cantik," ujar dia.

Dhimas menilai ada dampak positif dari penggunaan media sosial.
"Dari viral itu Mbaknya bisa bertambah penghasilannya," tambahnya.
Pendapat yang sama juga diungkapkan pembeli asal Kabupaten Klaten, Wahyu Wibowo.
Wahyu mengaku mengetahui kabar tersebut dari media sosial Instagram dengan menggunakan kata pencarian 'penjual cilok viral'.
Kemudian ia menyempatkan dirinya untuk datang dan membeli cilok buatan Utari.
"Di pencarian ramai. Ini baru mau beli," kata Wahyu.