Kabar Pasuruan
BREAKING NEWS : Polda Jatim Tetapkan Dua Tersangka Dalam Kasus Atap Sekolah Ambruk SDN Gentong
Penetapan dua tersangka ini disampaikan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat berkunjung ke SDN Gentong, Sabtu (9/11/2019) pagi.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Polda Jawa Timur akhirnya menetapkan dua tersangka dalam insiden ambruk atau runtuhnya atap sekolah di empat ruang kelas SDN Gentong.
Penetapan dua tersangka ini disampaikan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat berkunjung ke SDN Gentong, Sabtu (9/11/2019) pagi.
Dua tersangka ini berinisial D dan S. Informasinya, keduanya ditangkap di Kediri.
"Tadi malam sudah kami amankan D dan S dari kota kediri," kata Kapolda.

Penetapan kedua tersangka ini dilakukan setelah tim yang dibentuk untuk menyelidiki kasus ini sudah menyelesaikan penyelidikan.
"Akhirnya tim menyimpulkan bahwa ada kelalaian dalam pembangunan ini. Dan berakibat fatal, sehingga terjadi kejadian ini," tambah dia.
Menurut Kapolda, D dan S, ini adalah pihak yang harus bertanggung jawab. Keduanya dari pihak swasta.
Untuk sementara, keduanya dijerat dengan pasal 359 atas kelalaiannya yang membuat orang lain meninggal dunia.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat bangunan kelas UPT SDN Gentong di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan yang ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Atap empat bangunan ini ambruk saat ada kegiatan belajar mengajar.
Saat ini, polisi sedang melakukan olah TKP.
Sedangkan korban yang terdiri dari murid dan guru sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Insiden ambruknya atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo,
Dari data yang didapatkan, ada 11 orang yang mengalami luka-luka dan dua orang yakni siswa dan guru meninggal dunia.
Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut, Kota Pasuruan.
Akhmad Ikhsan, menjadi saksi yang mengetahui kejadian ambruknya empat atap kelas UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019) pagi.
Kepada media, ia mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 08.15 WIB.
Saat itu, kata dia, di ruang kelas 5A, 5B, siswa sebagian besar sedang Olahraga.
Sedangkan untuk ruang kelas 2A dan 2B siswa sedang belajar mengajar.
"Tanpa ada angin dan hujan, brak, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," kata dia.
Ia mengatakan, dari luar suara ambruknya atap ini sangat kencang sekali.
Ia pun lantas masuk ke dalam. Puluhan siswa berhamburan keluar. Mereka menangis.
"Guru-guru yang tidak ada di dalam kelas itu langsung datang dan berusaha menenangkan anak-anak. Saya langsung masuk ke dalam kelas untuk mencari korban lainnya," katanya.
Dia menyebut, feeling-nya benar. Masih ada siswa yang terjepit reruntuhan atap kelas, ada yang menangis dan tidak berani ke mana-mana. Ia lantas menolongnya.
Tak lama, ia melihat ada baju yang warnanya mirip dengan baju guru di sini.
Namun, penglihatannya samar karena hampir keseluruhannya tertutup sama material.
"Saya langsung bersihkan materialnya. Dan ternyata benar, itu guru. Itu Bu Rini, saya langsung minta bantuan untuk menarik Bu Rini atau Fina Choironi dari tumpukan material," jelasnya.
Setelah berhasil menarik, ia menyebut, guru tampak lemas dan tak berdaya.
Ia menerangkan, tidak ada darah sama sekali. Tapi, respon dari guru ini sudah berkurang.
"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespon sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil Ambulance," jelasnya.
Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil Ambullance dan menuju RS Meidika.
Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.
"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah terlanjur tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," pungkas dia.
Polda Jatim Kirim Tim Labfor
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan, 11 siswa di antaranya mengalami luka-luka.
Dan dua orang lainnya meregang nyawa seketika karena tertimpa material atap bangunan.
"Polres beserta tim evakuasi berada di lokasi yang masih didapati beberapa anak sekolah yang masih tertimbun," katanya, Selasa (5/11/2019).
Barung mengungkap identitas kedua korban tewas itu.
Satu di antaranya adalah seorang siswa bernama Israh Almira (8) Alamat gentong, Kota Pasuruan.
Dan, seorang guru pengajar Silvina asri Wijaya (19).
"Nah ini meninggal dikarenakan terkena bangunan itu jelas karena ambruk dr atas," jelasnya.
Barung menjelaskan, Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kelas yang diketahui dibangun pada 2017.
"Laboratorium forensik kita sudah berangkat menuju ke Pasuruan Kota guna memeriksa konstruksi dan memeriksa keseluruhan dari pada bangunan-bangunan itu dikerjakan tahun 2017 sementara," pungkasnya.