Breaking News

Kabar Pasuruan

Korupsi di Kasus Atap Sekolah Ambruk SDN Gentong Pasuruan Renggut 2 Nyawa, ASN Bisa jadi Tersangka

Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Luki Hermawan menyatakan tidak menutup kemungkinan nantinya ada ASN yang akan ditetapkan jadi tersangka

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
ASN bisa jadi tersangka kasus ambruknya atap sekolah SDN Gentong Pasuruan yang menelan korban dua nyawa 

Polda Jatim telah menetapkan dan menahan dua tersangka dalam kasus ini, yakni D dan S.

Keduanya dari pihak swasta atau kontraktor yang membangun bangunan ini di tahun anggaran 2012.

Ada dua bendera yang digunakan untuk membangun proyek ini yakni ADL, dan DHL.

Kedua kontraktor yang jadi tersangka ini diamankan di Kediri.

Kini, kedua tersangka sudah diamankan dan ditahan di Polda Jawa Timur.

Zubair orang tua IA, siswi korban tewas peristiwa ambruknya atap SDN Gentong di Pasuruan meratapi kepergian putrinya, Selasa (5/11/2019)
Zubair orang tua IA, siswi korban tewas peristiwa ambruknya atap SDN Gentong di Pasuruan meratapi kepergian putrinya, Selasa (5/11/2019) (SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika)

Sebelumnya, Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo juga menyatakan mencium aroma korupsi dalam kasus ambruknya atap sekolah SDN Gentong usai mengecek langsung ke lokasi, Jumat (8/11/2019) siang.

Teno menegaskan bahwa proyek ini diduga kuat dikorupsi.

Dalam kunjungan saat itu Teno sempat mengecek kondisi material bangunan mulai dari galvalum hingga asbes.

"Ini galvalumnya kualitasnya kurang bagus sangat tipis, mana bisa menahan beban berat. Temboknya juga gembur," kata Teno.

Teno juga sempat mencuil asbes dan mencoba kekuatan galvalum di dalam ruang kelas yang ambruk. 

"Saya yakin ada unsur korupsi dalam renovasi atap sekolah yang ambruk ini, tapi saya menyerahkan penanganan ke aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas," jelasnya.

Ia mengatakan, mulai saat ini program swakelola bangunan sekolahan seluruh kota Pasuruan akan ditinjau kembali.

"Saya minta semua program swakelola bangunan di sekolah diperketat. Selain itu, ke depan, swakelola harus melibatkan pihak penegak hukum dalam pengawasannya," tutupnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim saat berkunjung ke lokasi sekolah dan ke rumah duka korban meninggal juga mengaskan adanya tim investigasi.

Menteri yang baru dilantik itu melihat, kejadian ini bukan suatu hal yang bisa diterima.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved