Kabar Blitar

Wasiat Isnan Sebelum Bunuh Diri di Blitar : Bila Aku Mati, Kubur Mayatku di Bawah Pohon Jeruk

Isnan bunuh diri dengan cara tak biasa di kamar tidur rumahnya di Dusun Sumberjo, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Blitar

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Zainuddin
kolase Tribun Bali/Polsek Kuta
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, BLITAR – Isnan bunuh diri dengan cara tak biasa di kamar tidur rumahnya di Dusun Sumberjo, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Blitar, Senin (11/11/2019).

Bapak satu anak dan satu cucu ini bunuh diri dengan cara memegang setrum listrik.

Sebelum memegang setrum, diduga Isnan menyayat lengan dan mukanya menggunakan silet.

Saat penemuan mayat ini, tangan kiri korban masih memegang kabel yang menyambung jaringan listrik, dan tangan kanannya masih memegang silet.

Polisi juga menemukan tulisan tangan di dekat mayat korban. Tulisan itu berada di tembok kamar korban.

Inti surat wasiat berbahasa Jawa itu adalah pesan terakhir kepada istrinya.

“Bu, aku kalau mati kuburen di depan rumah di bawah pohon jeruk.”

Surat wasiat itu ditulis menggunakan spidol. Petugas menemukan spidol itu di dekat mayat korban.

“Kami tak tahu masalah yang sebenarnya. Namun sebelum meninggal, kabarnya korban bertengkar dengan istrinya sekitar tiga hari lalu,” ujar Ali, Kepala Dusun (Kasun) Sumberjo kepada SURYAMALANG.COM.

Rumah tangga korban sepertinya ada masalah sejak istrinya pulang dari Singapura sebagai TKW sekitar tujuh bulan lalu.

Kadang mereka bertengkar. Informasi yang beredar, pertengkaran ini karena dipicu korban belum mendapat pekerjaan.

“Tidak ada yang tahu masalah detailnya, kecuali istrinya,” paparnya.

Istri korban sudah sekitar 15 tahun bekerja sebagai TKW di Singapura.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Shodiq Efendi mengatakan mayat korban ditemukan pertama kali oleh istrinya.

Saat itu istr korban baru pulang dari mengantarkan cucunya sekolah.

Saat itu istrinya curiga karena semua pintu rumahnya terbuka atau tak seperti biasanya.

Kemudian istri korban mencari korban. Biasanya  korban berada di depan rumah.

Istri korban merasa aneh saat menemukan ponsel pecah berantakan di ruang tamu

“Ketika akan mencari korban ke kamar tidurnya, ternyata pintu kamarnya tertutup.”

“Begitu akan dibuka, pintunya terkunci dari dalam,” ujar Shodiq.

Lalu istri korban mendobrak jendela kamarnya. Meskipun tidak bisa masuk kamar, istri korban dapat melihat suaminya tergeletak di lantai dengan kondisi banyak darah di baju, lengan, dan wajahnya.

“Istri korban langsung menjerit sehingga warga berdatangan.”

“Akhirnya pintunya dicongkel, dan warga bisa masuk ke dalam kamar,” paparnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved