Kabar Surabaya
Pesona Burung-burung Pipit dalam Pameran di BG Junction Mall, Surabaya
Penggemar burung pipit atau emprit dalam bahasa Jawa ternyata juga terus tumbuh, terutama emprit Australia. Elok warna bulunya, juga tingkahnya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Burung pipit atau finch meskipun bagus warna bulunya, selama ini tidak tergolong istimewa bagi para penggemar burung, terutama bagi kicaumania.
Penyebabnya, masih banyak burung endemik Nusantara yang berpostur sekaligus bersuara indah seperti Murai Batu atau bersuara lantang seperti Cucak Rowo.
Namun, penggemar burung pipit atau emprit dalam bahasa Jawa ternyata juga terus tumbuh, terutama emprit Australia.
Jimmi Arifianto, ketua Indonesia's Finch Surabaya, mengatakan, sudah 10 tahun menggemari burung bernama ilmiah Estrildidae itu.
Bulunya yang berwarna-warni, suaranya yang merdu, serta tingkahnya yang atraktif menjadikan burung yang satu ini menjadi favorit para pecinta burung.
"Kalau selera tergantung masing-masing orang. Namun, biasanya orang langsung suka dengan jenis Gould Amadine. Jenis burung ini mempunyai lima warna. Ada merah, hijau, kuning, ungu, dan biru," ungkapnya pada Indonesian Exotic Bird Show yang berlangsung di BG Junction Mall, Surabaya, Minggu (17/11/2019).
Iwan Pasifico, anggota Indonesia's Finch Surabaya, menambahkan, , selain Gould Amadine, jenis lain yang popular di masyarakat yaitu zebra finch.
"Burung jenis ini memiliki karakteristikistik memiliki motif belang pada bagian leher. Tidak selalu hitam putih. Selain itu, ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan dengan burung pipit yang lain," Iwan menuturkan.

Untuk merawat burung pipit, Jimmi mengatkan, tidak ada yang berbeda dengan ketika merawat burung yang lain. Hanya saja, burung pipit tidak bisa sering terpapar angin langsung karena lebih mudah sakit.
Selain itu, Iwan menambahkan lagi, finch harus banyak dijemur untuk menghilangkan bakterinya agar terus terhindar dari penyakit.
"Untuk makanannya pun sama saja. Tidak ada yang berbeda. Bisa makan biji-bijian seperti jagung. Bisa juga makan sayur-sayuran seperti kangkung," ungkap Iwan.
Dibandingkan burung lain, Iwan melanjutkan, finch lebih aktif. Mereka akan mengepakkan sayap ketika akan kawin. Sementara burung lain, seperti love bird, tidak.
"Kalau love bird, misalnya, juga nggak bisa kalau kandangnya dihias karena akan dirusak. Berbeda dengan finch. Kandang ya jauh lebih indah dipandang apabila dihias," tuturnya.
Mengenai tren masyarakat memelihara finch, Iwan menyampaikan, terlihat mulai lima tahun belakang.
"Sebenarnya, sejak dulu sudah ada peminat burung pipit, hanya saja tidak sebanyak ini. Saya lihat sejak lima tahun ini banyak yang mulai tertarik dengan finch," kata Iwan.
Harga burung berukuran kecil ini pun beragam, berkisar Rp 500 ribu sampai Rp 7 juta.
"Kalau burung love bird, warna indukan dan anaknya akan sama. Sementara burung pipit ini tidak. Induknya A, nggak mesti anaknya juga A," pungkasnya. Christine Ayu Nurchayanti
