Malang Raya
Soal Radikalisme, Menag Sempat Bertemu PWNU Jatim di UIN Maliki Malang
Dikatakan, pertemuan selain mengenalkan diri dan memberikan visi misi, juga menyampaikan soal radikalisme.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim dan empat pengurus lainnya sempat bertemu dengan Menteri Agama Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi di ruang kerja Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Kamis (21/11/2019).
Kegiatan itu sebelum Menag memberikan kuliah umum "Meneguhkan Nilai-Nilai Agama dan Kebangsaan Dalam Menangkal Radikalisme Menuju Indonesia Maju" di aula rektorat.
“Rencananya mau bertemu pengurus lengkap. Tapi hanya lima orang yang bisa. Sedang tiga orang pengurus ada kegiatan lain,” jelas KH Marzuqi Mustamar MAg pada SURYAMALANG.COM usai kuliah tamu.
Dikatakan, pertemuan selain mengenalkan diri dan memberikan visi misi, juga menyampaikan soal radikalisme.
“Apa yang disampaikan di kuliah umum sebagian disampaikan dalam pertemuan tadi.”
“Intinya sama dengan NU. Yaitu tidak akan memelihara singa yang akan menerkam kita.”
“Dan tak mungkin negara akan menggaji dan membesarkan karier seseorang yang akan mengkudeta negara,” jawabnya.
Karena waktunya mepet, pertemuan dengan ulama tak lama. Marzuki mendeskripsikan pertemuan itu dimana Setelah pintu ruang rektor ditutup ada semacam perkenalan dengan menag baru ini.
Sedang pada wartawan usai kuliah umum dijelaskan sudah ada SKB 11 menteri tentang penanganan radikalisme ASN.
Setelah ini akan dibentuk satgas di tiap kementrian yang akan menangani pengaduan/laporan jika ada PNS yang ketularan radikalisme.
“Harusnya PNS jadi garda terdepan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan. Ini sebagai langkah deradikalisasi,” kata Fachrur Razi.
Jika ada laporan itu, maka PNS akan diberi nasihat. Jika tidak bisa, maka akan diberikan sanksi sesuai kadar kesalahannya.
“aya kira itu ya logis,” katanya.
Sedang untuk kalangan, ia tidak mau tebak-tebakan.
“Yang jelas itu sudah nyata ancamannya. Tidak bisa saya bilang berapa persen. Dilihat saja nanti,” katanya.