Malang Raya

Penyebab Abdul Aziz Mahasiswa UB Menghilang 1 Bulan, Pergi ke Jakarta & Kerja, Orang Tua Pasrah

Penyebab Abdul Aziz mahasiswa UB menghilang 1 bulan, pergi ke Jakarta dan kerja, orang tua kini pasrah.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Penyebab Abdul Aziz Mahasiswa UB Menghilang 1 Bulan, Pergi ke Jakarta & Kerja, Orang Tua Pasrah 

SURYAMALANG.COM - Penyebab Abdul Aziz Mahasiswa UB (Universita Brawijaya) Malang menghilang 1 bulan terungkap. 

Dari keterangan Abdul Aziz dan pihak kepolisian, ada beberapa alasan mengapa mahasiswa semester 5 UB itu kabur.

Selama menghilang, Abdul Aziz sempat pergi ke Jakarta dan bekerja di sana, kini orang tuanya cuma bisa pasrah. 

Dari data yang berhasil dihimpun SURYAMALANG.COM, berikut fakta-fakta kembalinya Abdul Aziz:

1. Hilang Sejak Oktober 2019

Foto Terbaru Abdul Aziz Mahasiswa UB Malang yang Hilang & Tak Kuliah selama 3 Tahun
Foto Terbaru Abdul Aziz Mahasiswa UB Malang yang Hilang & Tak Kuliah selama 3 Tahun (suryamalang)

Abdul Aziz, mahasiswa non aktif Fakultas Ilmu Komunikasi (Filkom) Universitas Brawijaya Malang yang dikabarkan hilang sejak 23 Oktober 2019 kini telah ditemukan dalam keadaan hidup, Rabu (20/11/2019).

Abdul Aziz yang ternyata sudah tidak aktif menjadi mahasiswa UB Malang sejak tahun 2017. 

2. Kembali ke Rumah 

Kini Abdul Aziz, yang sempat menghilang selama satu bulan tersebut telah kembali ke rumah kedua orang tuanya di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (20/11/2019).

Wartawan SURYAMALANG.COM  pertama kali mengetahui informasi kepulangan Abdul Aziz ini dari Kanit Reskrim Polsek Bantur, Bripka Zuhdy Yahya SH MH, Kamis malam (21/11/2019).

Pihak kepolisian membenarkan jika Abdul Aziz telah kembali kepada orang tuanya dengan selamat. 

"Aziz sudah kembali ke rumah orangtuanya," jelas Zuhdy.

3. Polisi Datangi Rumah Abdul Aziz 

Foto Terbaru Abdul Aziz Mahasiswa UB Malang yang Hilang & Tak Kuliah selama 3 Tahun
Foto Terbaru Abdul Aziz Mahasiswa UB Malang yang Hilang & Tak Kuliah selama 3 Tahun (Dokumetasi Polsek Bantur)

Sebelumnya, orang tua Abdul Aziz membuat laporan soal hilangnya sang putra ke Polsek Karangploso karena rumah kos Aziz berada di kecamatan tesebut, pada, Sabtu (26/10/2019). 

Setelah laporan itu, baik oleh Polres Malang, Polsek Bantur dan Polsek Karangploso dan mencari keberadaan Abdul Aziz.

Untuk memastikan kabar ini, Kanit Reskrim dua dari Polsek Karangploso diwakili Ipda Condro Siswanto SH. juga telah datang ke rumah keluarga Aziz, Kamis (21/11/2019).

4. Penyebab Kabur Menurut Polisi 

PENDAKI GUNUNG - Abdul Aziz mahasiswa Filkom UB non aktif yang dikabarkan hilang, selama ini tinggal di sebuah rumah kos yang berlokasi di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
PENDAKI GUNUNG - Abdul Aziz mahasiswa Filkom UB non aktif yang dikabarkan hilang, selama ini tinggal di sebuah rumah kos yang berlokasi di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (erwin)

Saat dihubungi wartawan SURYAMALANG.COM melalui saluran telepon, Abdul Aziz mengaku jika dirinya baru terpikirkan untuk pergi pada saat itu. 

"Baru-baru aja kok," jawab Aziz.

Pihak kepolisian merasa alasan dibalik kaburnya Abdul Aziz karena merasa terbebani atau merasa tidak enak pada keluarga terkait status kuliahnya. 

Terlebih lagi ayah dari Abdul Aziz sangat mendukung perkuliahan sang anak. 

5. Pengakuan Abdul Aziz 

Abdul Aziz sendiri mengaku jika ia hanya berkuliah sampai semester 5 di produk Teknik Informatika, Filkom, Universitas Brawijaya Malang. 

Buntut dari masalah pendidikannya, akhirnya Abdul Aziz memutuskan untuk mencari ketenangan. 

 "Awalnya ya berusaha di kuliah. Tapi lama-lama sulit," jawab Aziz.

6. Pergi ke Jakarta 

Tugu Monas
Tugu Monas (net via TribunManado )

Selama pergi, ia sempat di Jakarta. Ia bekerja sebagai editor video di tempat kerja milik kolega temannya.

Dijelaskan, setelah kembali ke Bantur, ia akan fokus membantu orangtuanya yang memiliki bisnis tambang batu kapur.

"Saya akan bantu kerja ayah saja ," terang Aziz.

7. Putus Kuliah 

Menurut rencana, ia akan melaporkan ke Filkom UB pekan depan terkait tidak meneruskan kuliah di UB.

Sementara ayahnya, H Mahfud menambahkan senang anaknya kembali ke rumah.

"Alhamdullilah Aziz sudah kembali," ujarnya. 

8. Orang Tua Pasrah 

Sebelumnya, Abdul Aziz sempat menelepon sang Ayah sehari sebelum kembali sendiri ke rumah.

Soal rencana melaporkan ke UB untuk tidak kuliah lagi diserahkan ke anaknya.

"Nanti saya tanyakan anaknya," jawabnya. Sementara statusnya di UB sebagai mahasiswa non aktif karena 3 tahun tidak ada kabarnya

Kasus Serupa: Mahasiswa Gantung Diri 

Sebelumnya, kasus mahasiswa depresi dan bermasalah soal perkuliahan juga terjadi di Manado. 

Bahkan, mahasiswa bernama Apriyanto Kusuma (23) ini nekat gantung diri di kamar kosnya dengan meninggalkan sepucuk surat. 

Apriyanto mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di lemari dalam kamar kosnya, pada Sabtu (29/06/2019) pukul 19.00 Wita

Apriyanto ditemukan pertama kali oleh ayahnya Nyoman Nurasha (55) yang datang dari kampung halaman untuk mengunjungi anaknya tersebut.

Nyoman Nurasha yang baru tiba dari bandara memanggil dan menelpon putranya, tapi tak ada jawaban.

Padahal, Kamis (27/06/2019), Nyoman Nurasha sudah menelepon anaknya bahwa ia akan datang.

Tak mendapat jawaban,  Nyoman Nurasha menggunakan tangga untuk mengintip ke dalam kamar.

Dia kaget anaknya sudah gantung diri dalam kamar indekos di Kelurahan Bahu, Lingkungan V, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.

Pria asal Luwuk Sulawesi Tengah ini pun memanggil penjaga kos dan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Dalam kamar kos korban ditemukan surat yang ditulis tangan dalam sebuah kertas.

Tulisan tersebut diduga surat korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Hidung anaknya mengeluarkan darah.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsrat ini diduga stres menghadapi kuliahnya hingga memilih berhenti.

Berikut isi surat Apriyanto yang ditemukan polisi di kamarnya:

'Jumat 28 Juni 2019,

Saya memutuskan untuk bunuh diri.

Untuk orangtuaku, kakakku, maaf sudah mengecewakan kalian.

Saya sebenarnya sudah berhenti kuliah pada pertengahan 2018.

Saya tidak bisa fokus melakukan sesuatu dan susah tidur pada malam hari mungkin ini yang dinamakan stres.

Maaf saya sudah terlalu banyak berbohong kepada kalian tentang perkuliahan.

Saya tidak ingin menjadi beban lebih bagi kalian diumur saya yang sudah ke-24 ini.

Maaf saya kurang pandai menulis kata-kata, untuk itu Maaf semuanya'

Apriyanto Kusuma (23) memilih gantung diri saat sang ayah akan datang mengunjunginya di tempat kuliah di Kota Manado. Foto surat Apriyanto Kusuma.
Apriyanto Kusuma (23) memilih gantung diri saat sang ayah akan datang mengunjunginya di tempat kuliah di Kota Manado. Foto surat Apriyanto Kusuma. (istimewa via TribunJateng)

Kapolsek Malalayang Kompol Franky Manus menjelaskan, awalnya korban ditemukan oleh ayahnya, Minggu (30/6/2019)

Diihadapan Polisi, ayah korban mengaku sebelumnya, dia baru saja turun dari pesawat di Bandara Sam Ratulangi Manado, dengan maksud untuk mengunjungi anaknya.

"Hari Kamis 27 Juni lalu, saya sempat menghubunginya dan berkata Sabtu saya akan pergi ke Manado melihatnya," jelasnya kepada tribunmanado.co.id

Lanjutnya, saat tiba di rumah kos, ia mengetuk langsung pintu kamar anaknya. Beberapa kali diketuk, tidak dibuka oleh korban.

"Saya menelepon tapi tidak diangkat juga, sehingga saya mengambil tangga di kosan tersebut, dan melihat anak saya dari atas," katanya.

Betapa kagetnya ayah korban yang sudah jauh-jauh datang mau melihat anaknya yang sedang kuliah di Manado.

Namun yang ditemuinya anaknya sudah meninggal dunia di dalam kamar dengan kondisi gantung diri memakai kain.

"Saya kaget dan panggil Jend Zeke penjaga kost dan melaporkan kejadian ini ke polisi," tambanya.

Polsek Malalayang mendatangi lokasi kejadian, dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara Karombasan.

"Keluarga korban melakukan penolakan autopsi, dan sudah diberikan surat penolakannya," ujar Kapolsek.

Lanjutnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihaknya menemukan surat yang ditulis oleh korban buat keluarganya.

"Diduga korban malu kepada orang tuanya karena sudah lama berhenti kuliah, sampai nekat melakukan hal tersebut," jelas mantan Kapolsek Tomohon Tengah ini.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved