Malang Raya
Jalani Verifikasi, Rumkitban Malang Siap ‘Naik Kelas pada 2020
Komite Akreditasi Rumah Sakit melakukan survei verifikasi tahun ke-2 ke Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) Malang
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Komite Akreditasi Rumah Sakit melakukan survei verifikasi tahun ke-2 ke Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) Malang, Selasa (26/11/2019).
Verifikasi ini untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dan kinerja Rumkitban.
Kepala Rumkitban Malang, Kapten Ckm drg Nugroho Setyawan SpBM menjelaskan verifikasi ini dilakukan dr H Suparman Sidik MARS sebagai perwakilan dari Komite Akreditasi RS selama dua hari.
Verifikasi ini sebagai modal untuk menghadapi akreditasi snars edisi 1.1 yang dilakukan di tahun 2020.
Verikasi meliputi antara lain, terkait sumber daya manusia, mutu, layanan, perizinan, dan pola peningkatan kinerja.
“Misalnya terkait surat izin praktik dokter, wewenang dokter dan kewenangan klinis. Kalau dari sisi rumah sakit, seperti terkait ijin operasional, standar prosedur (SOP), dan penanganan limbah medis,” terangnya.
Untuk menghadapi verifikasi, ujar Nugroho, pihaknya telah menyiapkan ketertiban administrasi, berkas dokumen, peningkatan sarana dan prasarana agar standar pelayanan di Rumkitban sesuai dengan capaian indikator.
“Salah satu program yang telah kami rintis adalah program daftar antre pasien secara online.”
“Pasien cukup di rumah dan mengantre melalui aplikasi SIMRS yang telah diunduh melalui playstore. Nantinya, akan keluar nomor antrean berobat,” terangnya.
Untuk sementara, antrean ini hanya berlaku bagi masyarakat yang sebelumnya pernah berobat ke Rumkitban.
Ini karena pada aplikasi SIMRS (sistem informasi rumah sakit) perlu memasukan nomor registrasi pasien.
Aplikasi ini akan bisa berfungsi penuh pada Desember 2019.
“Tahun depan akreditasi. Rumkitban saat ini tipe D, harapannya bisa naik ke jenjang standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1.1,” ujar Nugroho.
Sementara itu, dr Suparman dari Komite Akreditasi RS mengatakan sudah sepatutnya Rumkitban menambah kamar dan bed. Ini karena berdasar data Rumkitban, pada 2019 terjadi lonjakan 300% pasien dibanding 2018.
Jumlah bed saat ini 16, harapannya ke depan bisa ditingkatkan menjadi minimal 30 bed.