Media Sosial

Pengemis Canggih Viral di Facebook, Pakai Scan Barcode Smartphone Untuk Terima Sumbangan, Cashless!

Pengemis canggih viral di Facebook, pakai scan barcode smartphone untuk terima sumbangan, cashless!

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase facebook Fazil Irwan
Pengemis Canggih Viral di Facebook, Pakai Scan Barcode Smartphone Untuk Terima Sumbangan, Cashless! 

SURYAMALANG.COM - Pengemis canggih viral di facebook karena pakai scan barcode smartphone untuk terima sumbangan. 

Pengemis canggih itu beredar di komunitas wilayah China dan hal ini tidak lepas dari wujud gerakan cashless atau tanpa uang tunai. 

Penyumbang tinggal scan stiker kode QR lewat smartphone si pengemis dan uang otomatis dipindahkan. 

Viralnya pengemis canggih tersebut berawal dari unggahan akun facebook Fazil Irwan Rabu (27/11/2019). 

Pengemis Canggih di China.
Pengemis Canggih di China. (Facebook Fazil Irwan)

Akun Fazil Irwan menceritakan pengalamannya saat keluar untuk makan malam bersama teman-temannya di China.

Dalam perjalanan, mereka dihentikan oleh seorang pengemis yang meminta uang kepada salah seorang teman.

Awalnya, dia memberi tahu pengemis bahwa dia tidak membawa uang tunai.

Yang mengejutkannya, pengemis itu memberitahunya bahwa itu tidak masalah, dan pengemis itu segera mengeluarkan kode QR sehingga temannya dapat memberikan sumbangan melalui pembayaran WeChat.

Berikut foto unggahan Fazil Irwan:

Suka atau tidak suka, teman Fazil kini harus memberikan sumbangan.

Hingga berita ini tayang, unggahan Fazil soal pengemis canggih telah dikomentari 3, 4 ribu orang dan telah dibagikan 16 ribu kali. 

Insiden Terkait: Pengemis Kaya Nasabah Bank Elit 

Peristiwa yang melibatkan pengemis sebelumnya juga terjadi di Jakarta Selatan. 

Seorang pengemis bernama Muklis Muctar Besani kedapatan membawa uang hampir Rp 200 juta.

Lelaki paruh baya itu pun paro diamankan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Jumat (29/11/2019). 

"Tertangkap sedang mengemis di salah satu tempat di kawasan Gandaria, Ketangkap jam 9.30," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursyidin saat dihubungi.

Saat diperiksa petugas, di dalam tasnya ada uang tunai total Rp194,5 juta.

Uang tersebut ditemukan dalam bentuk pecahan Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

"Itu uang dari hasil dia mengemis. Pengakuannya jika mendapat sekian puluh ribu dia tukar," terang dia.

Selama mengemis di kawasan Jakarta Selatan, dia selalu membawa uang tersebut dan dimasukan kedalam ranselnya.

Pengemis tajir bawa uang Rp194 juta ke bank.
Pengemis tajir bawa uang Rp194 juta ke bank. (Tribun Jakarta)

Uang itu selalu Muklis bawa lantaran pengemis yang berusia 65 tahun itu tidak pernah pulang ke rumah yang berada di Ciputat.

Kini, Muklis sudah berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat guna dilakukan pembinaan.

Petugas juga akan mengembalikan uang kepada Muklis jika pria paruh baya itu sudah dijemput keluarga dari Panti Sosial.

"Kalau uang tidak kita ambil. Pasti nanti ditunggu dulu keluarga yang mau jemput Muklis," jelas dia.

Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Selatan memang berhasil mengamankan, Muklis, pengemis tajir yang membawa uang senilai ratusan juta rupiah.

Nasabah Bank 

Melansir dari Tribun Jakarta, pengemis asal Sungai Penuh, Jambi tersebut diamankan saat keluar dari Bank BNI Cabang Pondok Indah Arteri, Kebayoran Lama pada Jumat (29/11/2019) pagi.

Menurut petugas sekuriti bank, Nursalim, Muklis biasa mengemis di sekitar Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Halte TransJakarta Kebayoran Lama Bungur.

"Saya pindah ke bank ini sejak tahun 2015. Dia udah ada di sekitar sini. Mangkalnya suka di deket JPO Bungur sana," ungkapnya kepada Tribun Jakarta pada Sabtu (30/11/2019).

Nursalim melanjutkan Muklis kerap kali datang ke bank tersebut untuk menukarkan uang.

"Seminggu sekali dia pasti ke sini bawa uang buat ditukar," tambahnya.

Pihak bank dan petugas sekuriti tak merasa curiga dengan kehadiran Muklis.

Sebab, Muklis datang hanya untuk menukarkan uang.

"Tetap ngelayanin aja. Dianggapnya nasabah. Kan dia ke sini tukar uang, ya udah. Kita kan tahunya dia memang pengemis biasa," ungkapnya.

Muklis, lanjut Nursalim, tak pernah menjawab ketika ditanya oleh petugas sekuriti.

"Saya udah kenal dia lama. Tapi Orangnya enggak ngomong. Ditanya, dia enggak bakal jawab," bebernya.

Ketika beredar kabar Muklis diamankan oleh petugas sosial, pihak bank sudah tak terkejut.

Sebab, ia juga pernah ditangkap atas kejadian serupa beberapa tahun silam.

"Di grup WA banyak yang ngomongin dia. Tapi memang sebagian sudah tahu sebelumnya pernah ditangkap juga," pungkasnya.

Kepergok Mengemis di Depan Bank

Menurut salah satu petugas P3S yang menjangkaunya, Muhammad Yunus, Kakek Muklis pertama kali tertangkap basah mengemis di depan salah satu bank, di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (29/11/2019) pagi.

Ketika petugas P3S memergoki Kakek Muklis tengah mengemis, ia langsung masuk ke dalam bank.

Ketika di dalam bank, Kakek Muklis hendak menukarkan sejumlah uang.

Padahal, ia menunggu lama di dalam agar tak diamankan.

"Ditegur, dia marah dan masuk ke dalam bank. Pihak sekuriti menahan, kita masuk dan bilang tunggu sampai di luar," ungkapnya pada Jumat (29/11/2019).

Setelah Kakek Muklis keluar, ia diamankan oleh petugas sosial tersebut.

Kakek Muklis digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudin Sosial Jakarta Selatan.

"Awalnya enggak bilang kalau mengemis. Bilangnya usaha. Namun, enggak mungkin di sini dia enggak punya rumah dan saudara," terang Yunus.

Akhirnya, Yunus mengakui bahwa ia mengemis usai dicecar sejumlah pertanyaan oleh petugas P3S berdasarkan kejadian serupa pada tahun 2017 silam.

Saat itu, Muklis juga pernah tertangkap.

Tak main-main, saat itu Kakek Muklis membawa uang senilai Rp 98 juta dari hasilnya mengamen.

Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved