Malang Raya

Jembatan Muharto Akan Ditutup Selama 7 Hari, Mulai 15 Desember 2019, Tapi Malam Dibuka

Jembatan Muharto, Kota Malang akan ditutup selama tujuh hari mulai tanggal 15-21 Desember 2019.

SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Kondisi arus lalu lintas pasca Jembatan Muharto, Kota Malang mulai diperbaiki, Senin (9/12/2019) 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Akses jalan di Jembatan Muharto, Kota Malang akan ditutup selama tujuh hari mulai tanggal 15-21 Desember 2019.

Hal itu seiring dengan proses pembenahan kontruksi jembatan yang kini sedang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang.

Penutupan akses jalan tersebut sehubungan dengan akan dilakukan pemasangan penguatan Jembatan Muharto.

Kontruksi Jembatan Muharto diketahui kekuatannya hanya tinggal 40 persen berdasarkan uji forensik yang dilakukan oleh tim dari Universitas Brawijaya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Handi Priyanto menyampaikan, penutupan ini nantinya akan berlaku mulai pukul 07:30 WIB sampai 18:00 WIB saja.

Sementara mulai pukul 18:00 WIB sampai 07:30 WIB tetap dibuka,

Dengan catatan, yang diperbolehkan melewati Jembatan Muharto malam hari hanya kendaraan roda dua.

"Iya itu 11 jam saja. Sesuai dengan arahan dari Dinas PUPR Kota Malang," ucapnya.

Pihaknya juga akan menempatkan petugas untuk mengatur arus lalu lintas yang ada di sana.

Dikarenakan, semenjak proses pengerjaan Jembatan Muharto, arus lalu lintas di sana padat merayap.

Apalagi di jam-jam sibuk, seperti di pagi hingga sore hari.

"Kami imbau para pengendara agar mencari jalur alternatif. Kami juga akan memberikan informasi penutupan jalan dengan menempelkan papan pengumuman/informasi di sekitar wilayah jembatan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Hadi Susanto menjelaskan, penutupan ini dilakukan karena ada proses yang krusial.

Untuk itu, penutupan perlu dilakukan, agar nantinya tidak ada kendaraan menghalangi para pekerja yang sedang melakukan pengerjaan.

“Iya, intinya itu akan dilakukan pemasangan penguatan. Jadi jalannya harus kita tutup,”ujar pria yang akrab disapa Soni itu.

Sebelumnya, Soni menyampaikan, bahwa jembatan yang membelah Sungai Brantas itu akan dikonstruksi menggunakan Teknik Retrofit.

Retrofit merupakan metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi dengan menambah bagian atau peralatan baru.

Penambahan itu dianggap perlu karena tidak tersedia pada saat awal pembuatannya.

Teknik Retrofitting ini bertujuan untuk menyesuaikan kondisi atau keperluan baru terhadap bangunan tersebut.

Seperti memperbaiki bangunan yang rusak, memperkuat bangunan, menambah dan lain sebagainya, tanpa harus membongkar total bangunan yang sudah ada.

"Pembenahan ini bukan untuk menambah kekuatan. Tapi agar kekuatannya itu tetap kuat hingga 3-5 tahun mendatang," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved