Media Sosial

Video Viral 7 Pria Boyong Paksa 1 Wanita di Depan Kos, Disebut Adat Kawin Tangkap, Faktanya Berbeda

Video viral 7 pria boyong paksa 1 wanita di depan kos, disebut adat kawin tangkap, faktanya berbeda.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase/twitter Rally Tsog
Video Viral 7 Pria Boyong Paksa 1 Wanita di Depan Kos, Disebut Adat Kawin Tangkap, Faktanya Berbeda 

"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (8/12/2019).

Sementara, Pater mengisahkan bahwa M tersebut telah hidup bersama dengan seorang pria (W) selama setahun di rumah kos.

"Sudah proses adat dan hampir selesai, namun dalam perjalanan hubungan ada problem (mau pisah)," ujar Pater.

Ketika ada masalah tersebut, kedua belah pihak juga telah mengadakan pertemuan di tikar adat membahas masalah itu, tetapi belum ditemukan solusi.

Berdasarkan keterangan dari perempuan tersebut, Pater menyampaikan bahwa masalah tersebut bermula sejak Juli 2019 hingga saat ini.

Beberapa kali pihak pria mencoba mendatangi dan meminta untuk rujuk kembali dengan sang kekasih.

Sementara, pihak kos juga telah memberi sejumlah arahan agar masalah tersebut diselesaikan, karena mereka dinilai warga sering cekcok di kos.

Kemudian, ketika M sedang duduk di depan kos, warga sekitar memboyongnya ke suatu tempat untuk dipertemukan kepada W.

Persis seperti yang terekam dalam video viral yang beredar baru-baru ini.

"Keluarga wanita mengikuti serta melaporkan W ke polisi. Tak lama setelah itu, M sudah kembali ke keluarganya," ujar Pater.

Ia juga menyampaikan bahwa permasalahan itu dikembalikan ke pihak keluarga untuk diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

"Kurang lebih pukul 21.00 WITA, pihak wanita kembali ke kos bersama keluarga untuk pamit dan kembali ke keluarga," terang dia.

Menurut Pater, video yang beredar di media sosial merupakan rekaman yang dibuat oleh keluarga pihak wanita yang saat itu ada di tempat kejadian.

Sumba tidak brutal

Di sisi lain, pendiri Rumah Budaya Sumba (RBS) sekaligus Pusat Budaya Sumba ini mengungkapkan bahwa kasus penculikan perempuan di Sumba sudah jarang dilakukan di era saat ini.

Halaman
1234
Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved