Media Sosial

Video Viral 7 Pria Boyong Paksa 1 Wanita di Depan Kos, Disebut Adat Kawin Tangkap, Faktanya Berbeda

Video viral 7 pria boyong paksa 1 wanita di depan kos, disebut adat kawin tangkap, faktanya berbeda.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase/twitter Rally Tsog
Video Viral 7 Pria Boyong Paksa 1 Wanita di Depan Kos, Disebut Adat Kawin Tangkap, Faktanya Berbeda 

SURYAMALANG.COM - Video viral 7 pria boyong paksa 1 wanita di depan rumah kos beredar di media sosial. 

Dalam video pendek tersebut seorang wanita ramai-ramai digendong oleh pria berbadan kekar meski si wanita meronta. 

Video tersebut disebut-sebut sebagai bagian dari adat "Kawin Tangkap" di Sumba, namun nyatanya ada fakta berbeda. 

Awalnya, video tersebut beredar di media sosial Twitter pada Jumat (6/12/2019).

Terlihat segerombolan pria teridiri dari 7 orang sedang memboyong seorang perempuan secara mendadak di depan rumah. 

Dalam video berdurasi 30 detik itu, perempuan tersebut dipaksa untuk menuruti sekelompok warga itu ke tempat yang diduga tempat calon suami.

Selain itu, video juga dilengkapi narasi yang menyebut bahwa tindakan itu merupakan salah satu praktik kebudayaan Kawin Tangkap di Sumba, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

'Twitter please do your magic! Ini salah satu praktik kebudayaan di Sumba hari ini.

Orang-orang biasayanya menyebut sebagai kawin tangkap.

Seorang perempuan ditangkap dan dibawa oleh beberapa pria dewasa untuk dijadikan istri tanpa ada persetujuan si perempuan,' tulis pihak pengunggah video, Rally Tsog, @RallyTsog dalam twitnya.

Berikut cuplikan video-nya:

Hingga kini unggahan tersebut telah mendapatkan respons tinggi.

Sebanyak 11.295 akun telah me-retwit dan sebanyak 8.566 akun telah menyukai video itu.

Fakta Sebenarnya 

Atas viralnya video tersebut, Pemerhati Budaya Sumba, Pater Roberst Ramone CSsR mengonfirmasi bahwa kejadian itu benar terjadi di Sumba, NTT.

"Tepat tanggal 6 Desember kurang lebih jam 06.30 WITA pria datang ke kos bersama keluarga dan membawa wanita (M) itu," ujar Pater saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (8/12/2019).

Sementara, Pater mengisahkan bahwa M tersebut telah hidup bersama dengan seorang pria (W) selama setahun di rumah kos.

"Sudah proses adat dan hampir selesai, namun dalam perjalanan hubungan ada problem (mau pisah)," ujar Pater.

Ketika ada masalah tersebut, kedua belah pihak juga telah mengadakan pertemuan di tikar adat membahas masalah itu, tetapi belum ditemukan solusi.

Berdasarkan keterangan dari perempuan tersebut, Pater menyampaikan bahwa masalah tersebut bermula sejak Juli 2019 hingga saat ini.

Beberapa kali pihak pria mencoba mendatangi dan meminta untuk rujuk kembali dengan sang kekasih.

Sementara, pihak kos juga telah memberi sejumlah arahan agar masalah tersebut diselesaikan, karena mereka dinilai warga sering cekcok di kos.

Kemudian, ketika M sedang duduk di depan kos, warga sekitar memboyongnya ke suatu tempat untuk dipertemukan kepada W.

Persis seperti yang terekam dalam video viral yang beredar baru-baru ini.

"Keluarga wanita mengikuti serta melaporkan W ke polisi. Tak lama setelah itu, M sudah kembali ke keluarganya," ujar Pater.

Ia juga menyampaikan bahwa permasalahan itu dikembalikan ke pihak keluarga untuk diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.

"Kurang lebih pukul 21.00 WITA, pihak wanita kembali ke kos bersama keluarga untuk pamit dan kembali ke keluarga," terang dia.

Menurut Pater, video yang beredar di media sosial merupakan rekaman yang dibuat oleh keluarga pihak wanita yang saat itu ada di tempat kejadian.

Sumba tidak brutal

Di sisi lain, pendiri Rumah Budaya Sumba (RBS) sekaligus Pusat Budaya Sumba ini mengungkapkan bahwa kasus penculikan perempuan di Sumba sudah jarang dilakukan di era saat ini.

"Sepengetahuan saya era 70-80 penculikan terjadi dengan beberapa alasan, yakni kesepakatan tidak terjadi di antara dua keluarga wanita dan laki sementara pasangan muda saling suka," ujar Pater.

"Kesepakatan hanya terjadi satu pihak saja misalnya hanya pihak laki saja, maka sebagai jalan pintas kawin lari atau paksa," lanjut dia.

Selain itu, Pater mengungkapkan bahwa kawin lari tidak hanya terjadi pada muda-mudi saja, bahkan bisa bisa juga terjadi pada wanita bersuami atau direbut dari suaminya.

Namun, kasus ini jarang terjadi di saat ini.

Ia juga menegaskan meski ada tradisi seperti itu, harapannya tidak ada anggapan bahwa warga Sumba brutal.

Hal itu merupakan anggapan yang keliru.

"Patut dicatat bahwa penculikan hanya terjadi di antara mereka yang saling kenal. Orang asing tidak pernah terjadi penculikan," katanya lagi.

Tradisi Aneh Serupa: Wanita Digilir 10 Pria Sebelum Menikah

Tradisi aneh saat menikah tidak terjadi di Indonesia saja, di beberapa negara lain jauh lebih ekstrem, bahkan calon mempelai wanita digilir 10 pria lebih dulu. 

Melansir dari BangkaPos.com berikut rangkuman adat pernikahan aneh di berbagai negara di dunia:

1. Ditonton mertua

ilustrasi
ilustrasi (Kompas.com)

Di Kolombia, usia melaksanakan pesta pernikahan, kedua pasangan pengantin akan melakukan malam pertama sebagai sepasang suami istri yang sah.

Namun yang unik, malam pertama ini harus disaksikan oleh ibu dari pengantin wanita.

Semua kegiatan yang dilakukan pada saat malam pertama, mulai dari mencium kening hingga berhubungan badan tidak boleh luput dari pantauan sang ibu.

Hal itu diyakini, agar ibu pengantin wanita mengetahui seperti apa anak perempuannya diperlakukan oleh suaminya setelah menikah.

2. Intim dengan 10 pria

Detik-detik 19 Anak Berhubungan Intim Menyimpang, Sodomi Bergantian di Toilet dan Tempat Umum (ILUSTRASI)
Ilustrasi hubungan terlarang (Instagram)

Lain lagi di Tibet, ada tradisi melakukan hubungan badan yang dilakukan calon pengantin wanita sebelum menikah.

Konon, sebelum menerima pinangan seorang lelaki dan ingin menikah, seorang perempuan harus merasa benar-benar siap.

Nah, untuk membuktikannya, ia harus berhubungan badan, dengan setidaknya 10 pria lain sebelum menikah.

Jika mereka bisa berhubungan seks dengan lelaki dari negara lain, atau semakin banyak berhubungan intim dari lelaki luar negeri, maka akan semakin baik.

3. Kepala diludah

Tradisi Suku Masai di Kenya ialah meludahi kepala calon pengantin sebagai tanda restu dari orang yang lebih tua.

Ritual ludah-meludah ini sebenarnya sudah menjadi tradisi umum di kalangan Suku Kenya.

Mereka biasa memberikan selamat atas kelahiran seorang bayi dengan cara meludah.

Tradisi ini juga berlaku saat orang-orang suku ini memberi hormat pada orang yang mereka anggap berkedudukan tinggi.

4. Mempelai wanita dikerjain

Sebelum menikah ada tradisi di Skotlandia, mempelai wanita diarak keliling kota.

Mengenakan baju putih lalu dilempari telur, merica, susu basi dan tulang ikan.

Tujuan dilempar dengan benda-benda tersebut agar bau.

Lalu, wanita tersebut diikat di pohon dan disiram solar.

Maksud dari kegiatan itu agar mempelai wanita siap menjalani kehidupan usai menikah.

5. Dilihat keluarga

Beberapa waktu lalu warganet dihebohkan tradisi keluarga di Singapura.

Pasangan pengantin yang baru menikah ditonton beramai-ramai oleh keluarganya saat berhubungan intim.

Aksi tradisi di tengah negara modern ini mengejutkan publik.

Parahnya lagi, foto pria dan wanita berhubungan badan disaksikan keluarga di dalam kamar tersebar di dunia maya.

Momen tersebut dipotret paman suami.

Pamannya beralasan tontonan itu untuk melepas sang pria menjalani kehidupan baru.

Namun, aksi keluarga tersebut dikecam netizen.

Itulah beberapa tradisi aneh pernikahan di beberapa negara.

Tradisi yang tidak baik dan bertentangan dengan budaya dan norma tak patut ditiru.

Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved