Kabar Tulungagung
Terungkap Alasan Sutarji Warga Tulungagung Kolektor Benda Orang Mati, Terkait Hantu dan Roh Jahat
Terungkap Alasan Sutarji Warga Tulungagung Kolektor Benda Orang Mati, Terkait Hantu dan Roh Jahat
Penulis: David Yohanes | Editor: eko darmoko
Sebab dalam waktu 47 hari, ada 43 orang meninggal dunia dan diangkut dengan keranda ini.
“Jadi orang gak mau pakai keranda ini lagi, kemudian dibuang begitu saja. Kemudian saya bawa pulang,” tutur Sutarji.
Namun yang lebih membuat bulu kuduk merinding, Sutarji mengoleksi benda orang mati.
Sebuah lemari disiapkan khusus untuk menyimpan koleksi tak lazim ini. Di antaranya adalah belasan tali pocong.
Suami dari Tasmiati (54) ini memang kerap membantu pemakaman di desanya.
Bahkan dia masuk liang lahat untuk menata jenazah sebelum ditutup tanah.
Sutarji juga yang mengazani jenazah saat sudah di dalam liang lahat.
“Setelah di dalam liang lahat, tali pocong kan harus dilepas. Kemudian saya bawa pulang. Jadi bukan makamnya saya gali dan saya curi talinya,” ucap Tarji sambil terkekeh.
Sutarji hapal Satu per satu tali pocong milik siapa yang disimpannya.
Selain tali pocong, ada sejumlah helm milik korban kecelakaan lalu lintas.
Helm-helm ini diambil dari lokasi kecelakaan ruas jalan raya Tulungagung-Blitar, Desa Aryojeding.
Di bagian bawah lemari juga tersimpan sebuah tambang warna biru.
Tambang yang lazim dipakai tali sapi ini bekas dipakai untuk alat gantung diri.
Di luar kepala Sutarji menyebut nama-nama korban.
“Ini tali pocongnya Pak Yai Bahroji, beliau meninggal ditabrak truk. Itu helmnya Mas Handik, dia meninggal ditabrak bus,” terang Sutarji sambil menunjuk satu per satu koleksinya.