Malang Raya
Warga Kota Malang Keluhkan Jalan Berlubang di Daerah Cemorokandang dan Madyopuro
Titik kerusakan jalan terparah berada di Jalan Kedungrejo (Cemorokandang) dan di Jalan Ki Ageng Gribig (Madyopuro) Kota Malang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Memasuki musim hujan, sejumlah jalan di Kota Malang banyak yang mengalami kerusakan.
Dari pantauan SURYAMALANG.COM, di sejumlah titik, kerusakan kebanyakan terjadi di pinggiran Kota Malang.
Titik terparah berada di Jalan Kedungrejo (Cemorokandang) dan di Jalan Ki Ageng Gribig (Madyopuro) Kota Malang.
• PN Malang Eksekusi Lahan di Kota Batu Berdasarkan Putusan Tahun 2006, Padahal Sudah Dijual Kembali
• Modus Penipuan Uang Asing Kedaluwarsa di Kota Malang, Pasutri Asal Magelang Punya ID Card Bank Palsu
• Ricky Kayame Dicoret dari Line Up Arema FC, Milomir Seslija Benarkan Faktor Song For Pride
Di sana banyak sekali ditemukan jalan berlubang di sepanjang jalan.
Akibatnya, banyak pengendara yang mengeluh akibat kerusakan aspal jalan tersebut.
"Kalau di sini tiap musim hujan selalu rusak jalannya. Tapi kerusakan ini sudah terjadi sejak musim kemarau lalu," ucap Abdul Hamid warga Sawojajar, Selasa (17/12).
Para pengendara berharap, agar jalan berlubang di Jalan Kedungrejo bisa segera diperbaiki.
Mengingat, jalan ini merupakan akses dari Kota Malang menuju ke Kabupaten Malang.
"Kalau pinginnya kami ya segera diperbaiki. Masa gak ada dana untuk memperbaiki jalan?," ujarnya.
• Wanita Cantik Pemeran Video Viral Mandi di Atas Motor di Mojokerto Dijerat Pasal Pidana, Dipenjara ?
• Sutarji Kolektor Benda Horor di Tulungagung, Mulai Tali Pocong Hingga Helm Korban Kecelakaan Maut
• Komunitas Hindu Kabupaten Malang Merasa Bangga Dapat Terlibat dalam Kegiatan Skadron Udara 32
Permasalahan jalan rusak bukan lagi menjadi hal yang tabu bagi Pemerintah Kota Malang.
Pada tahun lalu saja, hampir seluruh jalan di Kota Malang rusak.
Bahkan, Warga Kota Malang sampai melakukan aksi demo di jalan dengan mengumpulkan koin untuk jalan berlubang di Kota Malang.
Dan sejumlah warga yang lain sampai menambal sendiri jalan berlubang tersebut agar tidak menimbulkan korban.
"Kalau dari kami, yang kami khawatirkan itu ketika turun hujan. Banyak genangan air, kalau pengendara tidak hati-hati terus jatuh bagaiamana? Biasanya orang-orang yang jarang lewat sini yang terjatuh," ucap Ngadiman warga sekitar.
Beberapa kali warga juga menutup jalan tersebut dengan menggunakan balok paving.
Akan tetapi balok paving tersebut lama-lama hancur, karena tergerus kendaraan-kendaraan besar yang melewati daerah situ.
"Biasanya kami tambal sendiri. Tapi memang di Cemorokandang ini jalannya sering rusak. Dan pembangunannya gak secepat di daerah-daerah lain. Padahal ini wilayah kota juga," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang, Hadi Santoso menyampaikan, bahwa perbaikan jalan berlubang di daerah tersebut sudah dianggarkan di APBD tahun 2020.
Di mana fokus perbaikan ada di tiga wilayah dan sekitarnya.
Yakni di daerah Cemorokandang, Temboro hingga daerah Baran Tempuran.
"Sudah kami anggarkan. Tinggal prosesnya saja," ucap pria yang akrab disapa Soni tersebut.
Meski demikian, jumlah dana yang dianggarkan untuk perbaikan jalan tersebut belum dibeberkan oleh Soni.
Tapi yang pasti, perbaikan akan dilakukan pada tahun 2020 nanti sesuai dengan perencanaan.
"Kalai nominalnya saya gak hafal, karena itu satu per satu anggarannya," ujarnya.
Soni menjelaskan, bahwa penyebab jalan berubang di daerah Cemorokandang dan Madyopuro tersebut dikarenakan akibat adanya genangan air.
Air tersebut disebabkan oleh drainase yang mampet di daerah Pasar Temboro.
Untuk itu, Dinas PUPR telah membuat sudetan-sudetan, agar tidak ada lagi air yang menggenangi jalan.
"Airnya itu gak mau masuk ke saluran air. Jadi lewat jalan raya. Setelah kami kroscek ternyata banyak sampah yang menumpuk di sana," ucapnya.
Permasalahan tersebut kasusnya juga sama dengan yang terjadi di daerah Madyopuro.
Tepatnya di saluran air yang berada di bawah simpang Madyopuro.
Setiap hujan turun, air menggenangi di daerah tersebut.
Setelah ditelusuri ternyata banyak sampah di bawah saluran air tersebut.
"Permasalahan ini dari saluran air. Di Madyopuro juga masih ada rumah yang berdiri di atas saluran air. Pemiliknya juga sudah kami beri surat untuk menghadap ke kami," tandasnya.