Malang Raya
Bupati Malang, Sanusi Nilai Kecamatan Pakis Berpotensi untuk Bisnis
Adanya fasilitas Bandara Abdulrachman dan Tol Malang - Pandaan membuat Kecamatan Pakis punya potensi bisa berkembang lebih baik.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, PAKIS - Geliat ekonomi di Kecamatan Pakis terus berkembang.
Adanya fasilitas Bandara Abdulrachman dan Tol Malang - Pandaan membuat kecamatan yang berbatasan dengan Kota Malang itu punya potensi bisa berkembang lebih baik.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi memuji perkembangan tersebut saat melakukan giat Gema Desa di Kecamatan Pakis Jumat (20/12/2019).
Menurutnya, geliat ekonomi yang ada harus berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Harus memberikan dampak langsung terhadap masyarakat. Kesejahteraan masyarakat harus meningkat,” kata Sanusi kepada SURYAMALANG.COM.
Sanusi menyempatkan diri berkunjung ke Embung Cempaka di Desa Sumberpasir, BUMDes Pringgodani di Desa Sukoanyar.
Setelah itu, Sanusi berkunjung ke Pasar Murah dan sentra peternakan sapi di Desa Pucangsongo.
Lalu destinasi terakhir Wisata Wendit di Desa Mangliawan.
“Embung Cempaka tadi misalnya. Sebelumnya hanya rawa-rawa biasa. Tidak menghasilkan pendapatan.”
“Tapi setelah dikelola sekarang perbulannya bisa menghasilkan Rp 20 juta. Itu adalah contoh yang bisa ditiru oleh desa-desa lain di Kabupaten Malang,” ujar politisi PKB itu.
Sanusi memberi saran agar Kecamatan Pakis mengelola dan merangkul pelaku UMKM secara baik.
Apalagi Kecamatan Pakis punya dua lokasi strategis untuk mendirikan pusat bisnis.
“Juga sektor UMKM. Pakis kan jalur menuju Bromo dekat bandara dan tol juga. Inilah kesempatan yang baik guna peningkatan ekonomi,” beber pengusaha tebu itu.
Di sisi lain, Camat Pakis, Agus Harianto ingin agar pemerataan pembangunan di Kecamatan Pakis bisa lebih ditingkatkan.
Ada beberapa desa yang belum mendapatkan akses yang layak.
“Di Pakiskembar, Pucangsongo, dan Banjarejo, kami berharap bisa menjadi perhatian bersama supaya Kecamatan Pakis bisa menjadi daerah yang unggul,” ujar Agus.