Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Rekayasa Lalin Saat Natal & Tahun Baru dan Jual Beli Jabatan Kepsek
Berita Malang Hari Ini Populer, Rekayasa Lalin Saat Natal & Tahun Baru dan Jual Beli Jabatan Kepsek
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Polresta Malang Kota juga menyiagakan pasukan di pos pengamanan yang terletak di dekat gereja.
Tujuannya, agar umat Nasrani bisa menjalankan ibadah misa Natal dengan aman dan nyaman.
“Kami ada pos pengamanan di empat titik. Semuanya di depan gereja agar masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk,” tutupnya. (Aminatus Sofya)
2. Rute Rekayasa Lalu Lintas Kota Batu Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2020

Sepanjang libur Natal dan tahun baru 2020, truk pengangkut pasir dan bahan bangunan untuk sementara tidak diberi izin masuk ke Kota Batu.
Hanya truk yang membawa sembilan bahan pokok (Sembako) yang masih boleh melintas.
Kasat Lantas Polres Batu AKP Diyana Suci Listyowati memaparkan, pembatasan di jalur tersebut mengacu pada peraturan menteri perhubungan nomer 72 tahun 2009 tentang operasional lalu lintas kendaraan selama Natal dan tahun baru.
Dalam ketentuan tersebut dijelaskan ada pembatasan kendaraan bermuatan berat seperti truk pengangkut pasir dan tanah yang melintas di beberapa ruas jalan alternatif khususnya di wilayah Malang raya.
Hal itu dilakukan agar kepadatan kendaraan di Kota Batu tidak semakin parah saat liburan Natal dan tahun baru.
Truk pengangkut pasir dan bahan bangunan baru beroperasi kembali ketika Operasi Lilis Semeru berakhir pada awal Januari 2020 mendatang.
Diyana mengatakan, saat liburan Natal dan tahun baru 2020, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Batu diprediksi meningkat.
Kepadatan jalan pun diprediksi akan membuat laju kendaraan menurun.
Diyana menjelaskan, potensi terjadinya macet di Kota Batu memang ada, tapi sejauh pengalamannya, kemacetan di Kota Batu tidak terjadi secara masif.
“Kalau definisi macet itu memang benar-benar berhenti. Itu tidak terjadi di Kota Batu ini. Memang yang terjadi adalah kecepatannya rendah,” katanya.

Dyana juga menjelaskan, ada 5 jalur alternatif yang dapat dilalui oleh wisatawan yang datang ke Kota Batu sebagai upaya menghindari kepadatan lalu lintas. Jalur itu bisa melewati jalan masuk Desa Dadaprejo, Jalan Rajek Wesi masuk Desa Songgokerto atau biasa disebut kawasan Songgoriti serta jalan satu arah masuk Jalan Bromo dan Semeru atau biasa disebut dengan Jalan Brosem.