Media Sosial
Usaha Maksimal Wanita Sakit Tetap Bermakeup Tebal Demi Pacar, Tak Mau Wajah Aslinya Terbongkar
Usaha maksimal wanita sakit tetap bermakeup tebal demi pacar, tak mau wajah aslinya terbongkar.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
"Kehidupan pernikahan lebih baik daripada yang pernah saya pikirkan,"
"Itu lebih baik daripada yang dikatakan orang, saya selalu bahagia ketika saya bersamanya."
"Kami berusaha membuat kenangan bersama tetapi sulit pada saat yang sama karena saya bisa sakit dan cepat lelah."
Pertempuran Shannon dengan kanker di sikunya ini dimulai ketika dia berusia 15 tahun.
Awalnya, rasa sakitnya dianggap sebagai 'tennis elbow', tetapi benjolan semakin tumbuh besar dan menyakitkan.
Dia pun melakukan pemeriksaan ultrasonografi, tes darah dan biopsi.
Pada Juli 2013, Shannon didiagnosis menderita sarkoma sinovial - jenis kanker langka yang menyerang jaringan lunak pada sendi tulang.

Pemudi ini akhirnya menjalani perawatan kemoterapi dan radioterapi sebelum menjalani operasi pada Maret 2014 untuk menghilangkan benjolan.
Shannon harus check up setiap tiga bulan untuk memastikan kanker tidak kembali.
Tetapi benjolan lain pun akhirnya muncul pada Juli 2017.
Kanker itu kembali dalam bentuk sarkoma kelas 3, dan untuk menghentikan penyebaran kanker lebih lanjut, dokter harus mengamputasi lengan kanan Shannon.
Shannon berkata, "Saya tahu merelakan lengan kanan saya bisa menjadi perjuangan bagi saya karena saya harus belajar menulis dan melakukan kegiatan dengan lengan saya yang berlawanan."
"Jika saya tidak mengamputasi tangan kanan saya, maka saya akan memiliki tumor di paru-paru saya jauh sebelumnya."
"Itu sederhana - mati atau diamputasi."
"Ketika saya bangun setelah operasi, hal pertama yang saya lakukan adalah melihat lengan saya dan melihat mereka menyelamatkan lebih banyak (bagian lengan) dari yang saya harapkan"
"saya pikir seluruh lengan saya harus diamputasi."