Kabar NTT
Guncangan Kapal Bikin Bayi 9 Bulan Lepas dari Gendongan, Jatuh ke Laut, Evakuasi Berlangsung Tegang
Guncangan kapal bikin bayi 9 bulan lepas dari gendongan, jatuh ke laut, evakuasi berlangsung tegang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Guncangan kapal bikin bayi 9 bulan lepas dari gendonganan ibunya dan jatuh ke laut.
Akibat insiden tersebut, proses penyelamatan atau evakuasi bayi tersebut belangsung menegangkan selama 15 menit.
Beruntung bayi tersebut selamat setelah seorang polisi jaga nekat menyebutkan diri dan menolong bayi malang itu.
Insiden menegangkan ini terjadi di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Sabtu (4/1/2020) malam.
Bayi itu bernama Chalinda Davinia Tansatrisna.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari PosKupang.com, berikut kronologi selengkapnya.
1. Mau Turun Kapal

Kala itu, bayi Chalinda Davinia Tansatrisna bersama kedua orangtuanya berangkat dari Kupang menuju Sabu Raijua dengan menggunakan kapal cepat Cantika 77.
Begitu tiba di Pelabuhan Biu Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, mereka hendak turun dari kapal cepat tersebut.
Sayangnya, saat turun dari kapal cepat, tiba-tiba saja gendongan bayi Chalinda terlepas.
Serempak bayi Chalinda terjatuh, lalu tercebur ke laut.
2. Guncangan Kapal

Ibu bayi bernama Angel Selan (18) ketika itu hendak turun dari kapal melalui tangga kayu yang berjarak satu meter dari dermaga.
Angel Selan menggendong Chalinda Davinia Tansatrisna dengan posisi memegang popok di tangan yang sama.
Ketika sudah berada di tangga kayu dan tangan kirinya hendak menggapai tangan salah satu porter yang berjaga di bagian dermaga, tiba tiba ada yang jatuh dari gendongannya.
Di saat yang bersamaan kapal bergoyang keras karena gelombang besar.
3. Ayah Bayi Menceburkan diri

Melihat anaknya yang tercebur ke laut itu, Kevin Transatrisna (23), ayah sang bayi langsung terjun ke dalam laut untuk menyelamatkan buah hatinya.
Sayangnya, Kevin kesulitan menolong bayinya, karena gelombang laut yang kencang.
Karena saat terjatuh, kapal cepat tergoncang hebat karena hantaman gelombang laut yang kencang.
4. Polisi Ikut Terjun ke Laut

Di tempat lain, Bripka Aldi Dimu sedang berjaga di ujung tangga kayu di dek atas Kapal.
Melihat ada bayi jatuh dan tercebur ke laut, Bripka Aldi pun terjun ke laut dan berusaha menyelamatkan bayi itu.
"Waktu itu gelap gulita di laut, saya selam lalu berusaha dorong dari bawah dan angkat bayi ke atas dengan tangan kanan saya. Gelombangnya juga kencang, tapi akhirnya mereka di atas bisa tarik sampai bayi selamat," kisah Bripka Aldi kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (5/1/2020).
5. Bergerak Tanpa Komando
Bripka Aldi Dimu menduga, saat itu mungkin karena gelombang dan guncangan kapal sehingga bayi tersebut terjatuh dari gendongan ibunya.
"Saya spontan, tidak ada yang perintah atau suru. Saat saya lihat ada sesuatu yang jatuh, saya pastikan itu bayi saya langsung loncat. Tidak pikir apa apa lagi," kisahnya sembari bersyukur karena kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurutnya, bertindak lebih dahulu lebih penting apalagi jika hal tersebut menyangkut nyawa atau hal hal kemanusiaan.
6. Evakuasi Berlangsung 15 Menit

Dihubungi terpisah, Ps Kapolres Sabu Raijua AKBP Jack Saubelen mengapresiasi apa yang dilakukan anggotanya.
Jack Saubelen mengatakan aksi spontan itu bahkan berlangsung hampir 15 menit karena kondisi gelap dan gelombang yang tinggi.
"Anggota tersebut kita beri apresiasi, kita sudah bersifat ke Kapolda juga terkait aksi ini. Karena ini aksi kemanusiaan, menyelamatkan anak manusia," jelas Jack Saubelen.
7. Kondisi Bayi Setelah Diperiksa
Jack Saubelen mengatakan, bayi pasangan Kevin Tansatrisna dan Angel Selan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Bolou Kabupaten Sabu Raijua untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan medis.
Oleh dr. Citra Septiani yang memeriksa bayi tersebut, diketahui dalam keadaan aman dan sehat tanpa gangguan.
Namun demikian, dokter tetap menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan.
8. Diantar ke Rumah
Usai pemeriksaan, mereka kemudian diantar ke kediamannya di Desa Menia Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua.
Kapal Cepat Cantika 77 tersebut seharusnya berlabuh di Pelabuhan Seba - Sabu Barat.
Namun karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka kapal cepat tersebut akhirnya memilih untuk sandar di Pelabuhan Biu Sabu Timur.
Tonton juga video-nya di bawah ini: