Kabar Trenggalek
TKW Pulang Kampung Langsung Minta Cerai, Suami yang Tersakiti Bongkar Rumah Pakai Alat Berat
TKW Pulang Kampung Langsung Minta Cerai, Suami yang Tersakiti Bongkar Rumah Pakai Alat Berat
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Bekerja di luar negeri selama 10 tahun, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia pulang kampung langsung minta cerai.
Suami yang tersakiti atas permintaan istrinya yang berprofesi sebagai TKW itu pun langsung membongkar rumah mereka menggunakan alat berat.
Video suami yang tersakiti saat membongkar rumah menggunakan alat berat itu pun viral di media sosial.

Sebuah rumah yang berada di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur dibongkar menggunakan alat berat dan viral di media sosial.
Rumah tersebut milik pasangan suami istri SS dan SE.
Rumah yang berada di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo itu dibongkar oleh SS lantaran SE, sang istri yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia minta cerai.
Diketahui, SE bekerja di Malaysia sekitar 10 tahun terakhir.
“SE sudah sekitar 10 tahun bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Pulang-pulang meminta cerai kepada suaminya," terang Kepala Desa Tasikmadu Wignyo Handoyo, Sabtu (4/1/2019) dikutip dari Kompas.com.
Dari keterangan Kepala Desa Tasikmadu Wignyo Handoyo, pembongkaran rumah pasangan suami istri tersebut sudah melalui kesepakatan dan membuat surat pernyataan.
Sebelumnya, pemerintah desa melakukan upaya mediasi, namun keputusan pemilik rumah yakni SS dan SE memilih dibongkar.
“Sudah saya bilang, jangan dibongkar. Masih ada anak dan hak waris bisa ke anak pasangan SS dan SE,”ujar Wignyo.
Hingga akhirnya, rumah yang selama ini mereka bangun dirobohkan menggunakan alat berat jenis ekskavator dan tinggal puing-puing bekas material bangunan.
Kronologi
Wignyo menjelaskan, suami yang selama ini tinggal di Trenggalek bersama satu orang anaknya yang masih duduk dibangku kelas 6 sekolah dasar, menolak permintaan cerai istrimya.
Namun, sang istri tetap mendesak untuk bercerai, hingga akhirnya suami meminta ganti rugi dari pembangunan rumah tersebut sebesar sekitar Rp 200 juta.
Awalnya,sang istri menyepakati ganti rugi sebesar Rp 40 juta.
“Pada mediasi awal sudah disepakati. Kemudian dilakukan mediasi lagi karena masih ada perselisihan,” terang Wignyo.
Pada mediasi berikutnya, sang istri tidak menyanggupi ganti rugi sesuai kesepakatan awal, dan meminta agar suaminya membongkar rumah tersebut, apabila tetap meminta uang ganti rugi.
Kemudian, pasangan tersebut membuat surat pernyataan yang berisi kesepakatan membongkar rumah tersebut, dan dibubuhi materai 6000.

“Surat pernyataan dibuat dan ditandatangani pada tanggal 31 Desember 2019,” terang Wignyo.
Satu hari setelah membuat surat pernyataan dan ditandatangani pada tanggal 1 Januari 2020 lalu, secara bertahap pembongkaran dimulai.
Puncaknya, Jumat (3/1/2020) lalu rumah itu dirobohkan total dengan menggunakan satu unit alat berat jenis ekskavator.
“Tiba-tiba sang suami merobohkan dengan alat berat. Sebetulnya ini tidak diizinkan karena di kawasan permukiman penduduk,” terang Wignyo.
Proses pembongkaran rumah itupun menarik perhatian warga sekitar dan mengabadikan dengan kamera telepon genggam.
Bahkan, salah satu warganet menyajikan siaran langsung melalui media sosial Facebook hingga akhirnya viral.
Dalam video yang viral terlihat, satu unit alat berat jenis ekskavator secara perlahan bergerak menuju rumah sengketa tersebut dan mulai menghancurkan tembok rumah hingga roboh total.
Dalam video juga terlihat, sebelum rumah tersebut dirobohkan menggunakan alat berat sudah dalam kondisi tidak utuh.
Menikah 30 Tahun Hingga Punya Anak & Cucu, Pasangan Ini Baru Tahu Mereka Saudara Kandung, Bercerai!
Pasangan suami ini terpaksa bercerai meski saling menyayangi setelah 30 tahun menikah, bahkan memiliki anak & cucu, baru tahu keduanya saudara kandung.
Menikah saat menemukan orang yang tepat tentu jadi hal yang sangat membahagiakan.
Namun apa jadinya saat pernikahan yang sudah bertahan puluhan tahun harus berakhir dengan perceraian?
Apalagi perpisahan pasangan yang sebenarnya adem ayem namun harus berpisah karena keadaan.
Hal ini seperti yang dialami pasangan suami istri yang menikah selama 30 tahun.
Pengguna Twitter @ibcig memposting sebuah utasan di Twitter kisah rumah tangga satu pasangan, yang diceritakan oleh gurunya.

Ibcig memberi tahukan bahwa suami dari gurunya adalah seorang pengacara.
Kasus yang sedang dikerjakan saat itu adalah masalah perceraian.
Pasangan yang sudah menikah selama 30 tahun ini memutuskan bercerai.
Padahal pasangan ini saling mengasihi bahkan sudah memiliki anak dan cucu.
Keduanya baru mengetahui jika selama ini mereka adalah saudara kandung.
Jadi, pasangan ini memiliki ayah yang sama, yang adalah seorang pengemudi truk.
Sebagai pengemudi truk, pekerjaannya mengharuskannya bepergian ke seluruh Malaysia dan saat itulah ia menikah diam-diam.
Diasumsikan bahwa kedua istrinya tidak pernah tahu bahwa pria itu memiliki dua keluarga.
Istri muda tinggal di Terengganu, sedang istri tuanya tinggal di Johor.
Tidak seperti saat ini, tersedia Facebook, yang memudahkan seseorang untuk menyelidiki seseorang.
Ketika mengetahui nama ayah keduanya sama, pasangan ini berpikir itu hanya kebetulan.
Ayah mereka meninggal ketika mereka berdua di sekolah dasar, membuat mereka tak tahu bahwa mereka bersaudara kandung.
Hal ini akhirnya terungkap saat ibu dari pihak suami meninggal dunia.
Hampir semua keluarga datang melayat untuyk memberikan ucapan bela sungkawa.
Siapa sangka pria ini malah melihat foto ayahnya.
Kemudian ia membawa foto ini ke ibu mertua dan istrinya.
Hal ini membuat keluarga mereka kaget setengah mati.
Bahkan ibu dari pihak wanita mengatakan keduanya harus bercerai.
Ibu dari pihak wanita menilai mereka tak punya memiliki pilihan selain bercerai.
Bayangkan membangun rumah tangga selama hampir 30 tahun, dan memiliki anak dan bahkan cucu, dan kemudian harus berpisah karena satu kesalahan yang terjadi, bukan karena kesalahan satu orang.