Kabar Bekasi
Fakta Asli Modus Penculikan Pria Berkarung, Imingi Anak Uang Rp 50 Ribu, Dapat Bogem Mentah Warga
Fakta asli modus penculikan pria berkarung, imingi anak uang Rp 50 ribu, dapat bogem mentah dari warga.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Fakta asli modus penculikan pria berkarung yang imingi anak uang Rp 50.000 terungkap
Fakta itu menyangkut kebenaran pesan viral berantai yang menyebut pelaku membawa karung untuk menculik anak yang ternyata hoax.
Fakta sebenarnya penculik itu hanya mengiming-imingi calon korbannya dengan uang Rp 50.000.
Hal ini seperti keterangan warga Kranji, Kota Bekasi yang anaknya nyaris jadi korban penculikan.
Kasus penculikan anak di Bekasi itu awalnya viral setelah video warga mengintrogasi pria terduga pelaku penculikan beredar.
Dalam rekaman video, warga nampak geram dengan ulah terduga pelaku hingga satu diantaranya melayangkan bogem keras tepat di kepala bagian kiri terduga pelaku.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari TribunJakarta, berikut fakta-fakta selengkapnya:
1. Tidak Ada Penculik Berkarung
Nanda Masito 30 tahun, orangtua bocah yang diduga hendak diculik mengatakan, peristiwa seperti yang terjadi pada video memang benar terjadi.
Namun dia membantah pesan berantai yang menyebutkan anaknya sempat dimasukkan ke dalam karung oleh terduga pelaku.
"Enggak tahu itu, itu bohong makanya saya kaget ko ada berita-berita kaya gitu itu dikarunginlah apalah, anak saya enggak sempet dibawa cuma diiming-iming doang," kata Masito kepada TribunJakarta.com, Senin, (13/1/2020).
2. Pesan Berantai Soal Pria Berkarung Viral
Masito menjelaskan, kabar pesan berantai itu juga entah siapa yang pertama kali mengirim.
Dia bahkan mengaku menerima pesan berantai itu dari grup whatsapp sesama tetangga lingkungan tempat tinggalnya.
"Heboh kemana-mana, kalau kejadian yang video emang benar ada, tapi anak saya enggak sampai dikarungin gitu," tegas dia.
3. Kronologi Kejadian
Nanda Masito menceritakan kronologis sebenarnya sang anak berinisial AN 8 tahun nyaris diculik.
Pagi itu, Minggu, (12/1/2020), sekitar pukul 09.30 WIB, Nanda Masito dan dua orang anaknya sedang berada di rumah.
Putrinya yang tertua asik bermain di teras rumah seorang diri.
"Saya di dalam anak saya lagi main di teras depan rumah, saya juga lihat ada bapak-bapak (terduga pelaku) bolak-balik," kata Nanda kepada TribunJakarta.com, Senin, (13/1/2020).
4. Pelaku Menawarkan Uang
Dia menjelaskan, putri pertamanya itu tiba-tiba masuk ke dalam dan menceritakan kalau bapak-bapak yang sedari tadi bolak-balik depan rumah hendak memberikan uang.
"Enggak lama anak saya masuk ke dalam, cerita katanya mau dikasi uang tapi suruh ikut dia (terduga pelaku)," ungkapnya.
Dari situ, Nanda langsung berusaha keluar dan mencari terduga pelaku yang sudah dicurigai sejak awal.
"Saya itu langsung keluar untuk mencari orang itu dan saya sempat menanyakan kepada yang warung depan rumah saya ini ngeliat arahnya kemana," jelasnya.
5. Pelaku Diamankan
Sambil dibantu warga, Nanda terus mencari keberadaan terduga pelaku. Tidak disangka, pria tersebut kembali ke depan rumahnya sambil mondar mandir.
"Di sana saya jelaskan bahwa anak saya ini mau dibawa sama bapak-bapak pakai topi, terus abis itu dicari lagi sama warga, enggak lama ketemu lagi di depan rumah saya ini, langsung sama warga di amanin," terangnya.
6. Warga Melakukan Introgasi
Ketika sudah diamankan warga, terjadi seperti yang ada pada video.
Warga mengintrogasi pria tidak dikenal tersebut, menanyakan asal serta maksud dan tujuannya berada di lingkungan sekitar.
"Pas ditanya tujuannya ngapain itu dia awalnya ngaku nunggu istrinya lagi maulid, enggak lama dia ganti lagi katanya nunggu anaknya, terus ganti lagi berjualan di pasar," paparnya.
7. Kena Bogem Mentah
Warga yang kesal dengan jawaban terduga pelaku sempat menghakimi. Pria tersebut dipukul serta dihujani pertanyaan dari warga yang mengerumuninya.
Oleh pengurus RW setempat, pria terduga pelaku penculikan dibawa ke Polsek Bekasi Kota (Bekasi Barat). Nanda ketika itu turut serta untuk membuat laporan dugaan penculikan.
"Udah saya serahin ke polisi, cuma ujungnya saya kurang tahu deh, jadi udah pihak polisi pas abis laporan yauda kita serahin polisi semua," terangnya.
8. Pengakuan Anak Dibujuk Uang Rp 50.000
Nanda Masito mengatakan, dasar kecurigaannya menuduh terduga pelaku adalah, ketika dia mendapat pengakuan dari putrinya berinsial AN (8) sempat dibujuk dengan diiming-imingi uang.
"Anak saya masuk ketakutan, dia bilang ada bapak-bapak mau kasih uang cuma sambil ngajak pergi," kata Nanda.
Nanda juga sempat menanyakan ke putrinya, uang pecahan yang ditawarkan terduga pelaku untuk membujuk korban ialah pecahan Rp 50.000.
"Kalau kata anak saya uangnya warna biru, kalau warna birukan berarti Rp 50.000," jelas dia.
9. Keterangan Polisi
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, mengatakan, informasi dalam pesan berantai soal pria berkarung itu tidak benar.
"Jadi itu hoax, kejadiannya enggak seperti itu ya, anggota juga sudah memastikan ke TKP dan menemui orangtua korban," kata Erna dijumpai di Mapolsek Bekasi Utara, Senin, (13/1/2020).
Kasus ini kemudian ditangani Polsek Bekasi Kota (Bekasi Barat) Polres Metro Bekasi. Terduga pelaku oleh warga diantar ke Mapolsek, sementara orangtua korban langsung melapor.
"Warga sama terduga pelaku ke Polsek Bekasi Kota, kasusnya sudah diselesaikan, tidak ditempuh jalur hukum karena belum terbukti melaku penculikan," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari.
Kasus Serupa di Jawa Tengah
Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Kartasura, Jawa Tengah dan menimpa anak 7 tahun berinisial ANW,
Ibu korban, Lilik Purwani mengatakan anaknya tidak diperhatikan oleh penculik karena selama diculik, ANW harus rela makan seadanya
"Porsinya sangat sedikit," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya di, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Minggu (24/11/2019).
Dari kesaksian ANW menurut Lilik, anaknya hanya makan nasi bungkus yang dibeli dari angkringan.
Ironisnya, nasi bungkus yang berukuran sangat kecil itu harus dibagi dua dengan pelaku penculik.
"Anak saya katanya cuma dikasih makan nasi kucing satu bungkus, itu juga masih dibagi dengan pelaku," jelasnya.
"Es tehnya juga cuma belinya satu bungkus, dan diminum berdua," katanya membeberkan.
Selain itu, ANW juga merasakan badannya pegal-pegal, lantaran harus diajak berjalan oleh pelaku.
"Sebenarnya yang membawa lari anak saya itu bawa motor, motornya jenis bebek tua."
"Tapi kadang-kadang, motornya didorong, jadi dia harus jalan kaki," jelasnya.
Lilik tidak bisa memberikan keterangan detail mengenai seberapa jauh anaknya diajak berjalan.
Selain itu, anaknya juga sering dimarahi terduga pelaku penculikan, agar tetap mengikuti langkahnya.
Ditemukan di Sragen
Sebelumnya, kerja keras berbagai pihak dalam menemukan ANW (7) warga Dukuh Tegalan RT 03 RW 01, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo membuahkan hasil.
Agres dikabarkan ditemukan di Sragen Kota pada Sabtu (23/11/2019) ini.
Kapolsek Kartasura AKP Dani Permana Putra mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, benar sudah ditemukan.
Pihaknya mengaku terjun sendiri menjemput Agres di lokasi dimana dia ditemukan.
"Iya, Alhamdulillah," kata AKP Dani Permana menjawab pertanyaan apakah Agres sudah ditemukan, Sabtu (23/11/2019).
"Langsung saya jemput, adik ANW sehat," kata AKP Dani.
Polisi sudah memeriksa 4 orang saksi yakni Ibu korban, Kakak Kandung Korban, Nenek Korban, dan Masyarakat yang terakhir melihat korban.
Sementara itu, AKP Dani belum mau bicara banyak soal siapa pelaku yang membawa ANW.
"Kami sudah periksa empat saksi, masih kita cari," papar AKP Dani pada TribunSolo.com, Sabtu (23/11/2019).
