Breaking News

Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Krisis Air Bersih dan 19 Tersangka Kasus Narkoba Tertangkap

Berita Malang Hari Ini Populer, Krisis Air Bersih dan 19 Tersangka Kasus Narkoba Tertangkap

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Berita Malang Hari Ini Populer, Krisis Air Bersih dan 19 Tersangka Kasus Narkoba Tertangkap 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini, Kamis 16 Januari 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Malang hari Ini mencakup tentang krisis air bersih yang sudah terjadi selama lebih dari 5 hari akibat pipa PDAM Kota Malang bocor. 

Selain itu ada juga kabar tentang penangkapan 19 tersangka kasus narkoba di awal tahun oleh Kepolisian Malang Kota. 

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Krisis Air Bersih di Kota Malang

Dropping air di Perum BTU akibat pipa PDAM di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang bocor.
Dropping air di Perum BTU akibat pipa PDAM di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang bocor. (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)

Warga Kota Malang krisis air bersih sejak pipa transmisi PDAM bocor.

Pipa berdiameter 500 mm yang terpasang di Jalan Raya Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang itu bocor sejak 10 Januari 2020.

Kebocoran ini mengakibatkan ratusan warga Kota Malang terdampak.

Di antara kawasan terdampak bocornya pipa transmisi PDAM adalah Perum Bulan Terang Utama (BTU) di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.

Warga di Perum BTU mengaku air sudah tidak keluar sejak lima hari.

“Awalnya sedikit air yang keluar. Tapi lima hari lalu sudah stop. Tidak ada air sama sekali,” kata Avirista M, warga Perum BTU kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (15/1/2020).

Ia mengatakan aktivitasnya terganggu sejak air tidak mengalir ke rumahnya.

Untuk mandi misalnya, dia harus menimba di sumur yang disediakan pihak property.

“Jaraknya ya lumayan. Apalagi kalau mandi butuh air yang tidak sedikit kan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Aries ini menambahkan krisis air bersih di perumahan yang ia tinggali tak sekali ini terjadi.

Pada Desember 2019, dia juga mengalami hal serupa. Padahal, tagihan air PDAM naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 35.000.

“Tagihan naik tapi Januari ini keluar cuman beberapa kali,” keluhnya.

Ketua RT RT 9, RW 16 blok GA Perum BTU, Dedy Wibowo mengatakan setidaknya 48 KK di wilayahnya terdampak krisis air.

Selama lima hari ini, mereka mengandalkan dropping air dari PDAM dan menimba di sumur yang disediakan pihak property.

“Cuman kan kalau dropping itu terbatas. Satu hari sekali,” kata Dedy.

Dedy berharap kejadian krisis air ini tidak terulang di kemudian hari.

Krisis air katanya, sangat menggangu aktivitas rumah tangga para warga Kota Malang.

“Ya mudah-mudahan segera beres dan tidak terulang,” imbuhnya. (Aminatus Sofya)

2. Keluhan Korban Terdampak Krisis Air Bersih di Kota Malang, Ada yang Tak Cuci Baju 4 Hari

Warga mengisi air bersih di Perumahaan City Side Residence, Kota Malang, Rabu (15/1/2020)
Warga mengisi air bersih di Perumahaan City Side Residence, Kota Malang, Rabu (15/1/2020) (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Warga Perumahaan City Side Residence, Kota Malang tidak mencuci baju selama empat hari akibat pipa PDAM bocor di Tumpang.

Air PDAM mati di Perumahaan City Side Residence Pasalnya sejak Sabtu (11/1/2020).

“Biasanya saya mencuci pakaian paling lama dua hari sekali, dan itupun sudah menumpuk banyak.”

“Mau mencuci sendiri, tapi airnya tidak ada. Mau dibawa ke tukang cuci pakaian, tapi tukang cuci pakaian di sekitar sini juga mengeluh airnya tidak mengalir,” ujar Ana Amrin, seorang warga kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (15/1/2020).

Akibat air mati tersebut, Ana harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli makanan.

“Mau masak, tapi tidak air sama sekali. Saya terpaksa membeli makanan jadi di luar,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini bagian area bawah perumahaan sudah mengalir air bersih meskipun belum lancar.

Makanya warga bergantian mengambil air dan menampung air bersih di jeriken dan galon air minum.

“Sebagian rumah di RT 15/RW 11 sudah teraliri air meskipun belum lancar pada Selasa (14/1/2020) lalu.”

“Ini saja kita bergantian mengambil air bersama warga yang lain terpaksa harus hilir mudik untuk mengambil air,” terangnya.

Warga lain, Ardian mengaku sempat mengungsi ke rumah saudaranya di Kecamatan Dampit selama empat hari.

“Sejak air tidak mengalir, kami terpaksa mengungsi sementara ke rumah saudara yang ada sumurnya.”

“Setelah ada kabar kalau air mulai mengalir di perumahaan pada Selasa lalu, kami kembali lagi ke sini,” ungkapnya.

Sebenarnya pihak PDAM Malang Kota telah memberi bantuan air ke perumahaan tersebut.

Namun, bantuan air sering datang sekitar pukul 21.00 WIB, dan hanya tiga tangki air saja.

“Ada sekitar 150 KK lebih di perumahaan ini. Makanya bantuan air itu kurang untuk mencukupi kebutuhan warga sini.”

“Karena datangnya air bantuan saat orang sedang istirahat, jadi kami lebih memilih mengungsi ke rumah saudara,” terangnya. (Kukuh Kurniawan)

3. Awal Tahun, Polres Malang Panen Tangkapan Kasus Narkoba, 19 Tersangka Ditangkap

Polres Malang menagkap 19 tersangka kasus peredaran narkoba. Para tersa gla tersebut ditangkap pada medio awal tahun 2020 hingga kini, Rabu (15/1/2020).
Polres Malang menagkap 19 tersangka kasus peredaran narkoba. Para tersa gla tersebut ditangkap pada medio awal tahun 2020 hingga kini, Rabu (15/1/2020). (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Polres Malang menangkap 19 tersangka kasus peredaran narkoba. Para tersangka tersebut ditangkap pada medio awal tahun 2020 hingga kini, Rabu (15/1/2020).

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menuturkan, para tersangka terdiri dari 10 tersangka pengedar dan 9 tersangka pemakai.

Ada 15 kasus yang berhasil diungkap.14 di antaranya adalah kasus jaringan perdaran sabu-sabu.

Lalu ada juga kasus kepemilikan pohon ganja.

"Barang bukti yang berhasil kami sita adalah 183 gram sabu dan satu batang pohon ganja," beber Ujung.

Ujung menambahkan, 19 tersangka yang diamankan adalah, M Kosim warga Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Solikin alias Kacong warga Putat Lor, Gondanglegi, Dodik Hariadi warga Bululawang serta Mulyadi warga Blimbing Kota Malang.

Tak hanya itu, tersangka lain di antaranya, Christina Anjang dan Samsul Arifin warga Dampit; M Burhanuddin dan Miftahul Huda warga Pagelaran, M Rizal warga Gondanglegi, Febri Ramdhani dan Bayu Arif Gunawan warga Kepanjen.

Pandu Nusantara warga Kanigoro Blitar, Agus Joko dan Jainul warga Lawang dan M Solehuddin warga Kepanjen.

“Tersangka asal Bululawang, kami mengungkap ia sebagai pengedar sebanyak 91,34 gram atau hampir lebih kurang satu ons sabu,” kata Ujung.

Secara kuantitas, Kecamatan Dampit menjadi daerah yang paling rawan peredaran narkoba.

Dalam 15 hari, ada 4 kasus yang kami ungkap.di Dampit.

Kecamatan Kepanjen juga demikian. Ada 3 kasus yang berhasil diungkap.

Sedangkan di Kecamatan Bululawang, Pakis, Pagelaran, Gondanglegi, Sumberpucung, Singosari, Sumbermanjing Wetan, dan Turen, masing-masing ada satu kasus.

Terkait metode transaksi para tersangka, Ujung menerangkan, tersangka menerapkan metode ranjau.

“Tanpa bertemu face to face. Sistemnya ranjau. Hubungan lewat telepon, kemudian barangnya ditaruh, kemudian barangnya diambil.

Masih pengembangan. Kami masih memburu jaringan lainnya yang lebih besar,” ungkap Ujung.  (Mohammad Erwin)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved