Malang Raya

Pemkot Batu Segera Salurkan Bantuan Saprodi ke Petani Apel yang Terdampak Hama di Musim Penghujan

Dinas Pertanian segera menyalurkan bantuan sarana produksi kepada petani apel yang terdampak.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Petani apel sedang menjual buah apel di kebun wisata petik apel di Desa Tulungrejo, Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU – Dinas Pertanian Kota Batu segera merespon adanya keluhan petani apel yang kualitas produksinya menurun selama memasuki penghujan di awal tahun 2020 ini di Desa Tulungrejo.

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu Sugeng Pramono mengatakantelah bertemu dengan para petani di Desa Tulungrejo.

Ditegaskan Sugeng, pihaknya menampung keluhan yang dirasakan petani.

Menurut Sugeng, hal yang tak kalah penting adalah menjaga semangat petani agar tetap berjuang terhadap usahanya.

“Kami upayakan bisa menekan pengeluaran agar mereka juga bangkit. Artinya kami tampung keluhan mereka,” katanya, Kamis (16/1/2020).

Diakui Sugeng, saat penghujan ini potensi serangan hama sangat tinggi. Katanya, yang paling dominan berdasarkan pantauan Dinas Pertanian Kota Batu adalah hama penyakit seperti mata ayam.

“Itu yang mau kami selesaikan dulu. Baru kemudian membahas membangkitkan kembali semangat petani,” jelasnya.

Dinas Pertanian segera menyalurkan bantuan sarana produksi kepada petani apel yang terdampak.

Bantuan Saprodi itu terutama yang bertujuan untuk mengusir organisme pengganggu tanaman (OPT).

“Kalau kerusakannya parah ya terpaksa menggunakan bahan kimia yang sesuai anjuran. Kalau rusaknya tidak parah, bisa menggunakan bahan organik,” ujarnya.

Sugeng pun memahami, persoalan iklim seperti saat ini memang tidak bisa dihindari. Potensi bencananya pun hanya bisa diantisipasi untuk dikurangi, bukan dihindari.

“Makannya kami siap dengan obat-obatan,” tegasnya.

Sebelumnya, petani apel asal Desa Tulungrejo mengaku membuthkan bantuan karena apelnya banyak diserang hama.

Ancaman menurunnya wisatawan petik buah apel pun berpotensi terjadi di Desa Tulungrejo.

“Musim hujan ini berdampak buruk pada kualitas buah. Banyak keluhan dari pengunjung karena kualitas buah yang kami berikan kurang bagus,” kata Sayekti Heri Cahyo, anggota Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA).

Ini seperti pukulan kedua bagi petani apel karena sebelumnya mereka terdampak bencana angin kencang.

Petani mengalami kerugian hingga puluhan juta Rupiah. Heri sendiri mengaku mengalami kerugian hingga Rp 25 juta.

Kata Heri, para petani sudah mengupayakan berbagai cara agar hama tidak menyerang buah apel.

Salah satunya memberi semprot pestisida. Namun sejauh ini pembusukan apel masih terjadi. Heri memperkirakan, apel diserang oleh jamur.

“Ya kalau petani sudah mengupayakan pakai penyemprotan pestisida. Hanya saja kami belum tahu penyebab pastinya. Soalnya ini serangannya luar biasa. Mungkin dari jamur. Kalau musim seperti ini perkembangan hamanya cepat sekali,” jelasnya.

Heri pun berharap agar Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian bisa turun ke lapangan membantu para petani.

Sejauh ini, kata Heri, sudah ada koordinasi dengan Dinas Pertanian, hanya saja, seperti yang disampaikan Heri, aksi dari Dinas Pertanian belu terlihat

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved