Malang Raya
Sepekan Jelang Imlek, Permintaan Lampion dari Kota Malang Masih Stagnan
Sepekan jelang Imlek, penjualan lampion di Kota Malang masih stagnan alias tidak ada peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sepekan jelang Imlek, penjualan lampion di Kota Malang masih stagnan.
Pengrajin lampion di Jalan Ir Juanda, Kota Malang, Ahmad Samsudin mengatakan saat ini permintaan pembuatan lampion ramai.
“Namun, ramainya seperti pada tahun lalu, dan tidak ada perubahan pada tahun ini.”
“Saya menerima sekitar 9.000 lampion pada tahun lalu, dan saat ini pun saya juga menerima pesanan di angka tersebut,” ujar Samsudin kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (19/1/2020).
Ia menjelaskan model lampion yang digemari konsumen adalah yang berbentuk model bulat dan warna merah yang identik dengan warna Imlek.
“Saya juga dapat membuat lampion berbentuk oval. Tapi, favorit konsumen adalah lampion bentuk bola berdiameter 40 cm seharga Rp 40.000.”
“Sebab, ukuran lampion itu tidak terlalu besar, dan cocok dipasang di mal, kantor atau rumah,” jelas pria yang telah membuka usaha pembuatan lampion sejak 2006 tersebut.
Pengrajin lampion lain, Ismadi mengaku hanya mendapat pesanan lampion sekitar 6.000 lampion pada tahun ini.
“Jumlah pesanannya sama dengan tahun lalu, dan tidak ada peningkatan pembuatan lampion yang signifikan.”
“Saya berharap semoga permintaan pembuatan lampion bisa semakin banyak pada Imlek tahun mendatang,” kata Ismadi.